Pasar saham AS ditutup relatif flat pada perdagangan awal pekan Senin kemarin (10/04/23) dan US Dollar merangkak naik setelah laporan tenaga kerja yang masih cukup kuat minggu lalu mengindikasikan Federal Reserve masih akan punya alasan untuk pertahankan tingkat suku bunga tinggi, sementara Yen Jepang melunak setelah Gubernur Bank Sentral Jepang mempertahankan kebijakan suku bunga extra longgar. Bangkitnya US Dollar menyeret harga Emas global turun ke bawah level psikologis USD 2.000, sementara yield obligasi negara menanjak di tengah ekspektasi naiknya suku bunga acuan pada FOMC Meeting mendatang tanggal 3Mei. Para investor akan fokus pada rilis data Inflasi AS (Mar.) esok Rabu malam sekitar jam 19.30 WIB disusul FOMC Meeting Minutes , PPI (Mar.), dan Initial Jobless Claims pada hari Kamisnya. Para pelaku pasar mulai memperhitungkan 71.7% probabilitas The Fed akan menaikkan FFR sebesar 25 bps ke kisaran 5%-5.25% bulan depan, seperti dilansir CME Group Fedwatch. Di sisi lain, kekuatiran resesi mulai meningkat seiring anjloknya nilai kredit komersial akibat krisis Silicon Valley Bank di bulan Maret lalu telah semakin mengetatkan syarat penerimaan kredit pada sejumlah bank di AS ; walaupun program pinjaman darurat The Fed sedikit banyak dirasa cukup membantu. Diketahui pinjaman The Fed kepada para bank selama 4minggu terakhir telah meningkat lebih dari USD 400milyar demi menjamin likuiditas. Para pelaku pasar juga memperhitungkan The Fed akan mulai memotong suku bunga di semester dua tahun ini untuk menghindari kejatuhan ekonomi yang terlalu dalam.

Sementara itu dari benua Asia, pasar diwarnai oleh meningkatnya tensi geopolitik di sekitar issue latihan militer China di Teluk Taiwan. Adapun tingkat Inflasi (Mar.) China akan ditunggu para investor hari ini dengan ekspektasi masih flat di 1%. Dari dalam negeri, cadangan devisa Indonesia pada bulan Maret terdata semakin menggemuk di angka USD 145.20milyar, lebih tinggi dari ekspektasi & bulan sebelumnya. Di satu sisi, penjualan motor terdeteksi tumbuh 40.5% yoy, lebih rendah dari periode sebelumnya di 56.3%. Pasar Eropa yang baru akan buka hari ini setelah libur Paskah, akan menanti data Retail Sales (Feb.) Zona Eropa. Menimbang sentimen yang bergulir di pasar saat ini , NHKSI RESEARCH memperkirakan perdagangan masih akan berjalan flat hari ini dengan IHSG kembali berusaha pertahankan level Support MA20 / 6745 seperti kemarin, seraya berusaha menembus ke atas Resistance MA10 / 6800 demi mengamankan trend naik jk.pendek ini. Para investor / trader pasar modal Indonesia disarankan untuk Wait & See secara pelaku pasar umumnya agak menahan diri menjelang rilis data ekonomi penting AS.

Download full report HERE.