Indeks utama Wall Street menutup pekan lalu di teritori positif setelah melalui perdagangan yang cukup volatile pada Kamis (06/04/23), seiring rilis data ekonomi Initial Jobless Claims keluar di angka 228k, yang lebih tinggi dari perkiraan 200k, walau masih lebih rendah dari periode sebelumnya 246k. Pada hari libur Good Friday juga diumumkan angka Nonfarm Payrolls (Mar.) sebesar 236ribu (sukses lebih rendah dari forecast maupun previous), walau belum menggeser tingkat Unemployment Rate (Mar.) di level 3.5% (dibanding forecast maupun previous 3.6%). Adapun harga minyak mentah dunia mencatatkan kinerja cemerlang pekan lalu akibat rencana pemangkasan produksi OPEC+ sebesar lebih dari 1 juta barrel/hari. Harga kontrak Brent melesat 6.71% dalam sepekan, menemani harga WTI yang melonjak 6.65%. Hari ini, para pelaku pasar di Indonesia akan menunggu laporan Cadangan Devisa (Mar.); sementara para investor Jepang akan menanti data Current Account (Feb.) & Household Confidence (Mar.) mereka.

Sepanjang pekan lalu, IHSG terlihat agak kesulitan menembus Resistance jangka menengah di sekitar 6850-6870, dan malah mengancam kekuatan posisi Support MA10 , menjadikan level 6800-6795 sebagai acuan keselamatan posisi IHSG jika masih ingin pertahankan trend naik jangka pendek ini. Penembusan 6870 sangat krusial untuk membuka jalan IHSG menuju ranah 7000-an. Oleh karena itu, NHKSI RESEARCH menyarankan para investor / trader pasar modal Indonesia untuk baru lakukan Average Up apabila Resistance tersebut sudah resmi tertembus.

Download full report HERE.