Investor fokus pada 14 Desember, FOMC Meeting Nov. Results price in. Saham Apple Inc. turun lebih dari 1%, setelah Reuters memproyeksikan produksi iPhone turun 30% bulan depan, setelah penerapan kembali Zero Covid di China. Menutup bulan Oktober, Nasdaq terdepresiasi 1% secara harian, pimpin pelemahan Wall Street. Adapun, FOMC Meeting Nov. yang diproyeksikan kembali menaikkan FFR sebesar +75Bps telah price in, DJIA mencetak kenaikan bulanan tertinggi hingga +14% MoM, melampaui S&P500 dan Nasdaq, masing-masing menguat sebesar +8% MoM dan +4% MoM. Investor juga mencermati FOMC Meeting Nov. hari Rabu waktu setempat, yang mengisyaratkan akan memperlambat laju kenaikan FFR Desember menjadi hanya naik +50Bps.

IHSG konsisten bergerak di Zona Hijau, jelang rilis data inflasi. Energy dan Transportation & Logistic masing-masing menguat 2%, atau pimpin penguatan sektoral, menopang kenaikan IHSG sebesar 42 poin akhir Oktober. Pergerakan IHSG kemarin, ditengah penantian rilis data inflasi Indonesia periode Oktober, diproyeksikan melandai (Surv. 0,10% MoM, Vs. Sept. 1,17% MoM), seiring normalisasi sejumlah harga komoditas pangan, dan dampak kenaikan signfikan harga BBM bersubsidi, yang telah tercermin penuh pada laju inflasi September. Hasil data inflasi ini, akan menjadi acuan besaran BI 7DRR pada RDG BI 17 November mendatang. Mengawali bulan November, NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak bullish.

Download full report HERE.