Kebangkitan saham Teknologi di tengah nada Dovish the Fed. Sektor Teknologi relatif berkinerja baik selama lockdown, membuat Big Tech. AMZN dan AAPL mencatatkan solid Earning Results, dorong Nasdaq menguat kurang dari 2% dan Wall Street berada pada jalur kenaikan dua pekan beruntun. Apresiasi Teknologi seiring dengan nada Dovish atau potensi melambatnya Hawkish the Fed, setelah GDP AS 2Q22 resmi catatkan resesi (2Q22 -0.9% QoQ; 1Q22 -1.6% QoQ). AMZN naik setelah pertumbuhan pelanggan loyal Amazon Prime mendorong proyeksi pendapatan 3Q22. Sementara, AAPL berhasil mengatasi kekurangan pasokan suku cadang dan permintaan iPhone terus berlanjut. Di sisi lain, kenaikan Employment Cost Index AS 2Q22 +1,3% (1Q22 +1,4%); dan Personal Spending Juni +1,1% (Mei +0.3%), menjaga inflasi tetap tinggi.
Tidak ada FOMC Meeting Agustus, dorong IHSG bentuk pola pergerakan sendiri. The Fed juga meniadakan FOMC Meeting periode Oktober 2022, kecuali dalam keadaan mendesak seperti inflasi kembali melonjak. Dengan menggunakan asumsi target FFR akhir tahun 2022 di level 3,25%-3,50%; maka diproyeksikan kenaikan FFR sebesar 50Bps di September, dan masing-masing 25 Bps pada November dan Desember. NHKSI Research melihat tekanan IHSG saat ini lebih didominasi sentimen negatif eksternal. Adapun sentimen domestik yang mempengaruhi pergerakan IHSG selama Agustus adalah Core Inflation Jul. YoY (Surv. 2,86%; Jun. 2,63%) yang tetap rendah, pertumbuhan GDP 2Q22 yang terjaga 5% YoY, dan apresiasi Rupiah yang mendekati level IDR14.800/USD akhir Juli 2022.
Download full report HERE.