Menutup bulan Juli, Wall Street dan pasar saham global naik tipis, sementara harga Minyak mentah dunia naik dan US Dollar tak banyak bergerak, seiring para trader menyambut laporan kinerja perusahaan dan laporan ketenagakerjaan utama yang akan dirilis minggu ini. Saham Eropa naik moderat setelah Inflasi Euro Zone kembali melandai ke level 5.3% yoy sesuai ekspektasi (vs 5.5% bulan Juni), namun Core CPI malah masih di level 5.5% yoy, tidak bergeming dari bulan sebelumnya. Pelaku pasar menganggap ini sebagai tanda yang menenangkan bagi European Central Bank (ECB) untuk mempertimbangkan mengakhiri trend naik suku bunga yang brutal. Euro Zone juga melaporkan GDP 2Q23 yang sedikit di atas ekspektasi menjadi 0.6% yoy, namun jelas masih melemah dibanding kuartal sebelumnya. Hal ini ditimpali oleh German Retail Sales (Juni) yang walau pelemahannya sudah melambat namun masih menunjukkan pertumbuhan negatif baik secara tahunan maupun bulanan pada tingkat -1.6% yoy dan -0.8% mom. Dua negara Asia jadi perhatian pagi kemarin karena Jepang melaporkan Industrial Production yang kembali ke teritori positif pada bulan Juni ini walau masih di bawah ekspektasi. Output pabrik Jepang meningkat untuk pertama kalinya dalam 2 bulan pada bulan Juni, mengindikasikan meningkatnya kepercayaan di antara produsen didukung oleh permintaan yang kuat. Sementra China Manufacturing PMI (Juli) turun 4 bulan berturut-turut di bulan Juli, meskipun dengan laju yang lebih lambat, menegaskan kebutuhan akan dukungan kebijakan (stimulus) lebih lanjut untuk mendorong permintaan domestik. Adapun pagi ini Jepang telah mengumumkan tingkat pengangguran / Unemployment Rate di level 2.5% turun sedikit dari bulan May di 2.6%, sementara Korea Selatan merilis data Trade Balance (Juli) di angka KRW1.63 miliar, walau jauh di bawah ekspektasi KRW3.03 miliar namun ini adalah pencapaian surplus kedua kalinya berturut-turut sejak April 2022. Ekspor & Impor Korea Selatan pada bulan Juli terdata tumbuh negatif yang semakin membesar dibanding bulan Juni. Siang harinya pelaku pasar akan menyorot China dengan publikasi Caixin Manufacturing PMI (Juli) mereka, sementara para pelaku pasar di Indonesia akan memonitor angka Inflasi bulan Juli di mana diprediksi Headline Inflation mampu melandai ke level 3.11% yoy dari 3.52% bulan Juni, serta Core Inflation juga mampu menjinak ke angka 2.52% yoy, dari 2.58% bulan Juni. Untuk sisa hari ini, para trader juga akan menunggu sejumlah data PMI dari Jerman, Euro Zone, Inggris, dan tak lupa AS ; serta tingkat pengangguran / Unemployment Rate dari Jerman & Euro Zone ; kemudian ditutup malam harinya dengan laporan penting ketenagakerjaan AS yaitu JOLTs Job Openings (Juni) yang diharapkan mampu sedikit kontraksi ke level 9,620juta dari 9,824juta di bulan sebelumnya.

Pada perdagangan terakhir bulan Juli, IHSG menutup posisi dengan kenaikan 0.45% ke level 6931.36 dengan total market return 4%, merupakan performa kenaikan bulanan terbaik selama tahun 2023. Melihat posisi IHSG yang aman di atas Support MA10, maka NHKSI RESEARCH melihat Uptrend ini masih intact dan IHSG masih berpeluang untuk kembali Uji Resistance kritikal 6950-6970 yang mana dapat ditembus maka akan membebaskannya menuju ranah 7000-an. Para investor/trader disarankan untuk Average Up bertahap sambil melihat animo market.

Download full report HERE.