Market Recap
IHSG ditutup turun dalam kemarin, ditekan oleh pelemahan nilai tukar rupiah yang mencapai -1,8% selama 4 hari berturut-turut, serta maraknya foreign net sell. Top Losers: Basic Industry (-3.45%), Finance (-2.44%), Consumer (-1.89%).

Bursa global ditutup turun kemarin. Investor mengkhawatirkan pergerakan 10-year Treasury note yield yang naik cukup drastis dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan yield ini juga didorong oleh komentar bernada hawkish dari Jerome Powell.

Today’s Outlook: Yield Bond AS
Untuk hari ini kami mengestimasi IHSG bergerak menguat dengan support range 5710-5716 dan resistance range 5800-5810. Yield government bond AS naik hingga ke posisi 3,2%, tertinggi dalam 7 tahun terakhir. Hal ini terjadi setelah rilis data makroekonomi AS yang terus menunjukkan penguatan. Kami melihat kenaikan yield ini mengindikasikan bahwa investor global mulai mengalihkan investasinya ke aset-aset yang lebih beresiko misalnya investasi di emerging market. Di sisi lain, koreksi harga minyak global sebesar 2,7% menandakan bahwa pasar terlalu berlebihan merespon potensi dari sanksi AS terhadap Iran.

Dari domestik pasar hari ini akan mencermati data cadangan devisa Indonesia pada September. Dengan tren pergerakan rupiah yang stabil sepanjang September, tekanan penurunan cadangan devisa akan mereda pada September.

Download laporan lengkapnya di SINI.