Market Recap
IHSG kembali melanjutkan penguatannya, ditopang oleh sektor perbankan. Naiknya IHSG juga ditopang oleh marakanya transaksi net foreign buy. Top Gainers: Basic Industry (+1.66%), Infrastructure (+1.63%), Finance (+0.75%).

Pasar global bergerak melemah kemarin di tengah kebingungan investor terhadap kepastian waktu gencatan senjata terkait tarif impor AS-Tiongkok. Terjadinya yield curve inversion dan kekhawatiran akan pelambatan ekonomi pada 2019 menekan pergerakan pasar AS hingga lebih dari 3%. Pasar Eropa juga tertekan penguatan nilai tukar Euro dan Pounds.

Today’s Outlook: Sinyal Resesi AS
Untuk hari ini kami mengestimasi IHSG bergerak melemah dengan support range 6040-6056 dan resistance range 6178-6192. Sentimen negatif datang dari pergerakan obligasi AS. Yield obligasi AS dengan tenor 3 tahun lebih tinggi dari yield obligasi AS dengan tenor 5 tahun. Kondisi ini dinamakan inversi dan merupakan sinyal bahwa akan terjadi resesi di AS. Di sisi lain, pasar juga kebingungan mengenai waktu dimulainya gencatan perang dagang AS-Tiongkok. Gedung Putih mengeluarkan dua pernyataan berbeda terkait jadwal dimulainya gencatang perang dagang.

Dari domestik, setelah mengalami penguatan yang signifikan hingga menyentuh posisi 14.200, rupiah mulai berbalik arah. Dengan adanya tekanan global, rupiah diperkirakan akan mulai bergerak melemah.

Download laporan lengkapnya di SINI.