-GOVERNMENT BONDS-
Cadangan devisa (cadev) Indonesia periode April 2021 senilai USD 138,8 miliar, atau naik dibanding periode Maret 2021 sebesar USD 137,1 miliar. NHKSI Research melihat kenaikan cadangan devisa ini karena adanya capital inflow asing pada Surat Berharga Negara (SBN). Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), kepemilikan asing pada SBN senilai IDR 964,6 triliun di akhir April, atau naik IDR 13,2 triliun dibanding akhir Maret. Selain itu, kenaikan cadangan devisa ini juga didukung optimisme surplus neraca perdagangan yang masih akan berlanjut pada bulan April 2021. Akhir pekan, yield SUN FR0087 turun ke sekitar level 6,40%.

-CORPORATE BONDS-
Induk Usaha Golden Energy Rilis Surat Utang USD 285 Juta. Golden Energy and Resources Ltd (GEAR), induk usaha Golden Energy Mines Tbk (GEMS), menerbitkan surat utang global (senior notes) senilai USD 285 juta. Surat utang tersebut diterbitkan dengan kupon 8,5% per tahun. Senior notes ini akan dijamin oleh Golden Investment yang berbasis di Australia. Surat utang unit usaha Grup Sinarmas tersebut berjangka waktu lima tahun dengan jatuh tempo pada 14 Mei 2026. Sebelumnya, Golden Energy Mines, anak usaha GEAR, membatalkan rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue, yang awalnya bertujuan untuk memenuhi ketentuan batas minimal saham yang beredar di publik (free float). (Investor Daily)

-MACROECONOMY-
Cadangan Devisa Naik jadi USD 138,8 Miliar. Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2021 tercatat sebesar USD 138,8 miliar, naik dibandingkan dengan posisi pada akhir Maret 2021 sebesar USD 137,1 miliar. Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 10,0 bulan impor atau 9,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. Adapun, peningkatan posisi cadangan devisa pada April 2021 terutama dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Sentimen Global Dominasi Perdagangan Pekan Ini. Pelaku pasar akan mencermati rilis data ekonomi global, seperti: laju inflasi China dan AS, neraca perdagangan Inggris, dan penjualan ritel AS. Lebih detail, Biro Statistik Ketenagakerjaan AS bakal merilis data laju inflasi dan laju inflasi inti bulan April pada 12 Mei. Ekspektasi pasar memproyeksikan laju inflasi April akan naik menjadi 3,6%, dari bulan sebelumnya di 2,6%. Sebelumnya, inflasi AS meningkat menjadi 2,6% YoY pada Maret 2021 dari 1,7% YoY pada Februari, atau kenaikan tertinggi sejak Agustus 2018.