Today’s Outlook:
Bursa saham AS kembali catatakan kenaikan pada perdagangan Kamis (13/07/23) dengan Nasdaq memimpin penguatan lebih dari 1% untuk dua hari berturut-turut, seiring data menunjukkan Inflasi di tingkat produsen AS telah sampai ke titik terendah dalam hampir 3 tahun. US PPI (Juni) dirilis pada level 0.1% baik secara tahunan maupun bulanan, bahkan secara yoy jauh lebih rendah dari forecast 0.4% dan 0.9% dari bulan sebelumnya. Di lain pihak, klaim pengangguran mingguan ternyata malah turun lebih besar dari ekspektasi untuk pekan lalu di mana angka keluar 237 ribu, lebih rendah dari peningkatan 250 ribu yang diperkirakan dan juga dari 249 ribu di pekan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja masih terlalu panas untuk The Fed menghentikan kenaikan suku bunga. Namun demikian, fokus para pelaku pasar beralih memantau musim laporan keuangan AS yang akan segera dimulai, dengan pengumuman kinerja sejumlah bank besar AS yang akan dirilis hari Jumat.

Dari belahan dunia Timur, Korea Selatan mengumumkan keputusan suku bunga acuan mereka ditahan tetap di level 3.5%. Sementara China masih bergelut dengan pertumbuhan Ekspor & Impor yang lebih rendah dari perkiraan, menjadikan Trade Balance (Juni) mereka tumbuh tidak sesuai harapan, hanya mampu menghasilkan surplus USD70.62 miliar, lebih rendah dari estimasi USD74.8 miliar; walaupun sudah lebih tinggi dari bulan Mei di USD65.81 miliar. Indonesia pun melaporkan Penjualan Mobil (Juni) yang lemah di 4.7%, sangat anjlok jika dibandingkan dengan pertumbuhan bulan Mei di 65.2%.

Adapun negara Barat juga melaporkan pergerakan roda perekonomian mereka yang juga tidak lebih baik, di mana Inggris melaporkan turunnya pertumbuhan ekonomi (Mei) tercatat negatif 0.4%, dibanding bulan sebelumnya masih positif 0.5%. Industrial Production (Mei) juga turun ke posisi -2.3% yoy (vs -1.6% on April) dan Manufacturing Production (Mei) makin memperbesar pertumbuhan negatif menjadi -1.2% yoy dibanding -0.6% bulan April. Trade Balance Inggris jadi memperbesar defisit ke angka GBP18.72 miliar, alih alih memperkecil defisit menjadi GBP14.7 miliar sesuai ekspektasi. Kabar baik dari negara Eropa lainnya, Perancis melaporkan tingkat Inflasi (Juni) melandai ke tingkat 4.5% yoy, dibanding bulan Mei di 5.1%. Namun secara keseluruhan, Industrial Production untuk seantero negara Euro Zone memang mencatatkan pelemahan di bulan Mei sebesar -2.2% yoy dibanding bulan sebelumnya masih positif tipis 0.2%. Menutup pekan ini Euro zone akan melaporkan Trade Balance (Mei) yang diharapkan defisit bisa mengecil menjadi EUR7.6 miliar dari EUR11.7 miliar di bulan sebelumnya. Sedangkan AS akan mengumumkan Consumer Expectation & Sentiment serta pandangan mengenai situasi ekonomi & Inflasi ke depannya dari Univ. of Michigan pada malam nanti sekitar jam 21.00 WIB.

Corporate News
Agung Podomoro Land (APLN) Tawarkan Buyback Obligasi Senilai USD 300 Juta PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) melanjutkan upayanya untuk mengelola kondisi keuangannya melalui buyback obligasi. Penawaran pembelian kembali dilakukan melalui APL Reality Holdings Pte. Ltd., atas Obligasi Senior berbunga tetap 5,95% yang akan jatuh tempo pada 2 Juni 2024. Buyback obligasi senilai USD 300 juta tersebut telah disepakati bersama dalam Dealer Manager Agreement pada 11 Juli 2023. Manajemen APLN menyebut, buyback surat utang merupakan langkah APLN untuk mengelola utang demi menjaga arus kas yang lebih sehat dan berkelanjutan. Dengan beban utang jumbo dan permodalan terbatas, rencana buyback dinilai bisa mengoptimalkan struktur permodalan juga mendapatkan pendanaan dalam rupiah. (Kontan)

Domestic Issue
Inflasi AS Melandai, Ini Dampaknya ke Pasar Saham dan Obligasi RI Inflasi Amerika Serikat (AS) pada Juni 2023 melandai ke level 3 persen atau mendekati target Federal Reserve yakni 2 persen. Hal itu menjadi angin segar terhadap pasar saham dan obligasi Indonesia. Sementara itu, dari pasar obligasi, imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun stabil pada level 6,26 persen. Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilanus Nico Demus mengatakan turunnya inflasi AS menjadi harapan baru bahwa kenaikan suku bunga The Fed lebih terbatas, dan menjadi dampak positif bagi Indonesia. (Bisnis)

Recommendation
US10YT SAMPAI di area Support Trendline mid-term & short-term pada level yield 3.777%. most likely sptnya akan Uji Support sampai MA50 / yield 3.741%. ADVISE : Buy on Weakness. Resistance / Target : yield 3.84% / 3.911% / 4.0-4.091%.

ID10YT masih menjalani trend turun di dalam pola PARALLEL CHANNEL. Posisi yield juga di bawah MA10 & MA20 menunjukkan strong downtrend. Sudah dekat area support dari level previous Low 6.187%. ADVISE : Speculative Buy. Resistance / Target yield : 6.233-6.265% / 6.281%.

Download full report HERE.