Today’s Outlook:
Bursa Asia & Eropa kemarin menunjukkan arah perdagangan yang beragam : antara menyikapi sentimen optimis terkait harapan suku bunga AS telah mendekati puncaknya ; dan kekhawatiran akan munculnya kembali tanda-tanda meresahkan pada pasar properti China. Para pelaku pasar akan menanti data ekonomi penting dari AS yaitu Retail Sales (Juli) yang sedianya dirilis nanti malam sekitar jam 19:30 WIB, yang akan menjelaskan ekspektasi arah kebijakan suku bunga AS ke depannya. Para trader sudah memperhitungkan 89% kemungkinan The Fed akan pertahankan suku bunga tetap di posisi saat ini pada FOMC Meeting bulan September mendatang, seperti dikutip dari CME Group FedWatch tool. Adapun report terakhir Goldman Sachs memprediksikan bahwa Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga di kuartal kedua 2024.
Dari benua Eropa, Inggris akan mengumumkan sederet data ketenagakerjaan seperti laporan angka pengangguran di bulan Juli alias Claimant Count Change, Employment Change (Juni), Labour Productivitiry, dan Unemployment Rate (Juni). Jerman juga akan menjelaskan kondisi terkini dunia usaha serta sentimen ekonomi 6 bulan ke depan melalui penilaian penting dari German ZEW Current Conditions & Economic Sentiment (Agustus); disusul Zona Euro yang juga akan mempublikasikan report serupa yaitu ZEW Economic Sentiment (Agustus), sebelum merilis prediksi ekonomi Uni Eropa pada sore menjelang malam.
Dari benua Asia, pagi ini Jepang telah melaporkan pertumbuhan ekonomi mereka di kuartal 2 / 2023 yang meroket ke level 6% yoy, dibanding 3.7% kuartal sebelumnya ; didukung oleh meningkatnya permintaan dari pihak eksternal, mengalahkan lemahnya konsumsi pribadi dalam negeri. Segera setelah ini, Korea Selatan akan mengumumkan Trade Balance (Juli) dan performa faktor-faktor pendukungnya seperti Ekspor & Impor. Lebih lanjut hari ini, para investor / trader akan memantau Industrial Production dari China untuk bulan Juli serta Retail Sales (Juli) dan Chinese Unemployment Rate yang mana semua data di atas diperkirakan akan alami peningkatan dari bulan sebelumnya. Indonesia pun tak mau kalah akan unjuk gigi hari ini dengan sejumlah data ekonomi seperti Retail Sales, Trade Balance (Juli) yang diestimasi bertengger di sekitrar angka USD 2.53 miliar (lebih rendah dari bulan sebelumnya USD 3.46 miliar), seraya menelaah pertumbuhan Ekspor & Impor di bulan Juli. Adapun nilai tukar Rupiah atas USD tengah melemah ke level IDR 15.343 / USD, selangkah lagi mencapai area Resistance IDR 15.400 ; up to level previous High bulan Maret di IDR 15.480.
Corporate News
Miliki Rating AAA – Sarana Menara Nusantara Kaji Terbitkan Obligasi Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), perusahaan menara telekomunikasi milik Grup Djarum tengah mengkaji rencana refinancing utang dan penerbitan obligasi. Terlebih, perseroan memiliki rating AAA dan rekam jejak positif di perbankan. Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara, Adam Gifari mengatakan, perseroan masih mempertimbangkan rencana-rencana tersebut. Sebab perseroan memiliki posisi yang bagus di pasar obligasi maupun perbankan. Bahkan Fitch Ratings telah menyematkan rating BBB kepada perseroan. (Neraca)
Domestic Issue
Prospek Penerbitan Obligasi Korporasi di Semester II-2023 Penerbitan obligasi korporasi diproyeksi membaik di tahun 2023. Kepala Divisi Riset Ekonomi PEFINDO Suhindarto mengatakan, penerbitan surat utang korporasi akan tetap terjaga di semester II 2023. Adapun salah satu faktor pendorong dari angka jatuh tempo lebih tinggi, yang mana jatuh tempo di semester II-2023 sebesar IDR 75,49 triliun sementara di semester I-2023 sebesar IDR 51,40 triliun. Faktor lainnya dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid sehingga mendorong permintaan terhadap barang dan jasa terjaga, tingkat kupon yang kompetitif dibandingkan dengan pinjaman perbankan, khususnya untuk peringkat di A (single-A) ke atas dibandingkan dengan bunga pinjaman modal kerja dan investasi bank. Selain itu juga bisnis yang terjaga mendorong multifinance untuk meningkatkan akses ke pasar surat utang korporasi. (Kontan)
Recommendation
US10YT dalam upaya mendobrak Resistance dari level previous High pada yield 4.206%, di tengah leading indicator RSI negative divergence yang memberi warning bahwa momentum kali ini tidak sebesar sebelumnya. ADVISE : antisipasi trend reversal, Sell on Strength. Namun sebaliknya, jika yield mampu tembus Resistance, maka TARGET : yield 4.338%.
Uptrend yield ID10YT telah menembus Resistance upper channel (downtrend) jangka menengah, merupakan posisi Closing tertinggi dalam 2 bulanan ; membuka potensi penguatan lanjutan menuju TARGET : yield 6.478% ataupun 6.561%. Support terdekat : yield 6.40% – 6.372% . ADVISE : Buy.
Download full report HERE.