Bursa AS & Eropa berhasil menutup pekan lalu di teritori positif , seiring konsolidasi pada yield Treasury dan para investor mencerna sejumlah data ekonomi, di mana berhasil sedikit menghapus kekhawatiran global atas trend naik suku bunga yang sepertinya akan berlangsung sampai akhir tahun. S&P Global Composite PMI (Feb.) yang rilis Jumat lalu menyimpulkan kondisi ekonomi AS memasuki zona ekspansif pada level 50.1 ( naik dari bulan sebelumnya yang masih di 46.8); didukung oleh pertumbuhan Services PMI (Feb.) yang tinggi di angka 50.6 (melampaui forecast 50.5 & data Jan. di 46.8). US Treasury menghentikan rally-nya ketika yield tenor 10 tahun meninggalkan tahta 4%, turun ke level 3.960%, dari titik tertinggi hari Kamis di 4.091%. Yield tenor 2 tahun, juga mengerut 4.3 bps ke angka 4.859%.

Ekspansi pada aktifitas bisnis Zona Eropa juga terefleksi pada angka Composite PMI (Feb. ) mereka yang merangkak naik ke angka 52 (vs previous 50.3) ; sebagaimana nyata pada pertumbuhan PMI di Perancis, Jerman, dan Inggris. Trade Balance Jerman (Jan.) berhasil mengantongi surplus EUR 16.7milyar, jauh tinggi daripada perkiraan EUR 11milyar ataupun bulan sebelumnya EUR 10milyar. Namun demikian, yield obligasi negara Zona Eropa masih berkutat di sekitar level tertinggi tahunan setelah data CPI mereka yang rilis Kamis lalu mendorong ekspektasi pasar bahwa ECB akan membawa puncak suku bunga acuan ke level 4%. Benchmark obligasi negara Jerman tenor 10tahun berada di level 2.688%, merupakan level tertinggi sejak 2011.

Bursa saham Asia pun kompak menghijau didukung oleh optimisme pertumbuhan ekonomi China seperti tergambar pada data Caixin Services PMI (Feb.) yang naik ke level 55 (lebih kuat dari forecast 54.7 & posisi Jan. di 52.9). Jepang berhasil menjinakkan tingkat Inflasi mereka ke level 3.3% yoy (Feb.) dari 4.3% (Jan.) yang merupakan level tertinggi 40 tahun.

Corporate News
Anak Usaha Sarana Menara Nusantara Terbitkan Obligasi IDR 2,9 Triliun PT PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui anak usahanya, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (PRTL) atau dikenal sebagai Protelindo melakukan penerbitan obligasi berkelanjutan III Protelindo Tahap II Tahun 2023 dengan jumlah pokok sebesar IDR 2,9 triliun. Berdasarkan keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Minggu (5/3/2023), obligasi ini terdiri dari dua seri. Untuk rinciannya, jumlah obligasi seri a yang ditawarkan adalah sebesar IDR 2,76 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,35 % per tahun. Jangka waktu obligasi seri A adalah 370 hari kalender terhitung sejak tanggal emisi. Sedangkan, jumlah obligasi seri B yang ditawarkan anak usaha Sarana Menara Nusantara ini adalah sebesar IDR 145,35 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,60 % per tahun. Jangka waktu obligasi seri B adalah 3 tahun terhitung sejak tanggal emisi. Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan III Protelindo Tahap II Tahun 2023 ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk melunasi dan pembayaran sebagian dari utang bank perseroan. (Liputan6)

Domestic Issue
BEI: Emisi Obligasi dan Sukuk Sepanjang 2023 IDR 16,73 T PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2023 sebanyak 14 emisi dari 13 emiten senilai IDR 16,73 triliun. Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 516 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar IDR 450,86 triliun dan USD juta, diterbitkan oleh 126 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 188 seri dengan nilai nominal IDR 5.436,54 triliun dan USD 452,11 juta. EBA sebanyak 8 emisi senilai IDR 3,27 triliun. (Investor Id)

Recommendation
US10YT menghentikan rally-nya dan meninggalkan level psikologis 4% ke sekitar Support pertama yaitu MA10 / 3.956%. Candle Bearish Engulfing yang terjadi di area resistance (psikologis) pada saat RSI Overbought, sangat mungkin mengindikasikan adanya pullback lanjutan menuju Support kedua : MA20 / 3.886-3.956 ; walau belum ada resiko signifikan yang akan mengakhiri trend naik jk.pendek ini. ADVISE : set your Trailing Stop, take profit accordingly.

ID10YT rally mantap menembus resistance psikologis 7% ke level 7.083%, merupakan yield tertinggi sepanjang tahun ini. Walau RSI telah memasuki wilayah Overbought, namun Uptrend terlihat kuat dan oleh karenanya belum urgent untuk take profit. Besar kemungkinan ID10YT akan menuju TARGET yield di area 7.189 7.202, sebagai hasil naik dari patahnya trend turun pola PARALLEL CHANNEL (blue). ADVISE : set your Trailing Stop, let your profit run.

Download full report HERE.