-GOVERNMENT BONDS-
Biden Effect Dorong Minat Lelang Sukuk. Terpilihnya Joe Biden sebagai presiden baru Amerika Serikat (AS), membuat harapan baru bagi pasar. Investor memproyeksikan kondisi pasar global akan lebih kondusif dibanding masa pemerintahan Trump. Selain itu, dengan selesainya pemilihan presiden AS ini akan mengurangi tingkat volatilitas global. Hal ini membuat investor secara bertahap kembali ke pasar emerging market, khususnya Indonesia. Kemarin, total penawaran masuk lelang Sukuk senilai total IDR 22,6 triliun. Penawaran masuk tertinggi pada seri PBS028 senilai IDR 8 triliun, dengan yield rerata tertimbang 7,31% dan nominal dimenangkan IDR 4,4 triliun. NHKSI Research melihat investor domestik seperti dana pensiun minati tenor panjang 26-tahun ini karena menawarkan yield tinggi. Seri selanjutnya adalah PBS026 tenor pendek 4-tahun, dengan penawaran masuk IDR 5,4 triliun. Yield rerata tertimbang PBS026 di level 5,12% dengan jumlah nominal yang dimenangkan IDR 1,6 triliun. Adapun, total nominal yang dimenangkan dari lelang sukuk kali ini senilai IDR 10 triliun.

-CORPORATE BONDS-
IFC Siap Beli Obligasi Konversi Adi Sarana. Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) bersiap menggalang dana hingga IDR 450 miliar melalui penawaran umum terbatas dengan menerbitkan obligasi konversi. Anggota Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC) menjadi pembeli siaga aksi korporasi tersebut. Adi Sarana akan menawarkan hingga 600 juta obligasi konversi yang bisa ditukar dengan saham baru. Perseroan menetapkan harga pelaksanaan konversi menjadi saham baru sebesar IDR 750 per obligasi. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan peringkat A- untuk obligasi konversi ini. Sebagai catatan, setiap pemegang 453 saham lama perseroan yang tercatat pada 7 Januari 2021 berhak memperoleh 80 hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) saham baru. Setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangannya untuk membeli satu obligasi konversi. (Investor Daily)

-MACROECONOMY-
Harga Emas Naik, Cadangan Devisa Emas Ikut Naik. Setelah tergerus USD 1,8 miliar pada September 2020, cadangan devisa (cadev) Oktober 2020 kembali turun. Bank Indonesia (BI) menyebut posisi cadev Oktober 2020 sebesar USD 133,7 miliar, atau turun USD 1,5 miliar dari posisi akhir September 2020 yang sebesar USD 135,2 miliar. Di tengah penurunan cadangan devisa, komponen devisa emas malah tercatat meningkat. Menilik data Special Data Dissemination Standard (SDDS) BI, komponen emas dalam cadangan devisa pada Oktober 2020 tercatat sebesar USD 4,82 miliar atau naik 0,76% mom dari September 2020 yang sebesar USD 4,79 miliar. Peningkatan ini lebih disebabkan oleh adanya peningkatan harga emas di sepanjang bulan Oktober 2020. Sementara untuk ke depan, komponen yang akan menopang cadev masih bukan komponen cadangan emas. Di sisi lain, komponen penopang cadangan emas akan lebih kepada komponen yang liquid. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Sentimen Positif Efek Vaksin Pfizer. NHKSI Research memproyeksikan suksesnya uji klinis tahap akhir vaksin Covid-19 dari Pfizer dan BioNTech, akan menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan global. Investor mencermati vaksin ini, yang diklaim ampuh hingga 90% dan tanpa efek samping berbahaya. Kabar ini membuat harapan hidup kembali normal. Sementara aktivitas bisnis kembali meningkat, yang kemudian membuat perekonomian segera bangkit. Hal ini membuat aset-aset berisiko emerging market seperti Surat Berharga Negara (SBN) kembali menguat. Di sisi lain, investor tetap mengantisipasi aksi profit taking seiring penguatan nilai tukar rupiah dalam sepekan terakhir. Kemarin, rupiah ditutup menguat tipis 0,05% ke level IDR 14.058/USD di pasar spot. Sementara kurs tengah BI, menguat 1,1% ke level IDR 14.015/USD. Investor dapat memanfaatkan volatilitas jangka pendek, mencermati FR0082, FR0080, dan FR0087.

-REVIEW (Nov. 10, 2020)-
-PRICE OF BENCHMARK SERIES-
FR0081 (5yr): +6.9 Bps to 104.71 (5.32%)
FR0082 (10yr): +7.0 Bps to 105.39 (6.25%)
FR0080 (15yr): +9.6 Bps to 106.19 (6.82%)
FR0083 (20yr): +8.2 Bps to 103.29 (7.18%)

FR0086 (6yr): +5.1 Bps to 100.77 (5.33%)
FR0087 (11yr): +6.9 Bps to 101.40 (6.31%)

-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr: +0.009 point to 0.18%
UST 5yr: +0.026 point to 0.45%
UST 10yr: +0.037 point to 0.96%
UST 30yr: +0.032 point to 1.74%
German Bund 10yr: +0.025 point to -0.48%
UK Gilt 10yr: +0.029 point to 0.40%

-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr: -4.37% to 28.61
CDS 5yr: -7.88% to 72.39
CDS 10yr: -3.53% to 134.56

-CRUDE OIL PRICES-
WTI: +2.65% to USD41.36/Barrel
BRENT: +3.85% to USD43.61/Barrel
Source: Bloomberg