Today’s Outlook:
AS melaporkan data manufaktur bulan Juli yang tampaknya telah mulai stabil di level kontraksi, karena pesanan baru berangsur-angsur membaik, sementara survei menunjukkan lowongan kerja di pabrik turun ke level terendah dalam tiga tahun, menunjukkan bahwa PHK semakin cepat. US ISM Manufacturing PMI (Juli) bertengger di level 46.4 walau lebih rendah dari estimasi 46.8 namun sedikit membaik dari bulan sebelumnya di 46.0. ISM Manufacturing Employment (Juli) melemah ke tingkat 44.4, level terendah sejak Agustus 2020. Di sisi lain, JOLTs Job Openings untuk bulan Juni terdata turun ke angka 9.582 juta dibanding bulan sebelumnya 9.616 juta. Tanda-tanda permintaan tenaga kerja yang lebih lemah kemungkinan akan disambut baik oleh Federal Reserve dan meningkatkan ekspektasi bahwa mungkin tidak perlu ada kenaikan suku bunga lanjutan.

Dollar Index, ukuran greenback terhadap enam mata uang utama dunia lainnya, naik 0.40%. US Dollar yang lebih kuat membuat harga minyak mentah lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Untuk menghidupkan kembali sektor swasta China di tengah pemulihan ekonomi yang lesu pasca COVID ; kementerian, regulator, dan bank sentral China pada hari Selasa menjanjikan lebih banyak dukungan pembiayaan untuk usaha kecil. Sementara itu, data yang dirilis pada Senin berpotensi menahan antusiasme pasar secara data menunjukkan aktivitas manufaktur di Euro Zone terkontraksi di bulan Juli dengan laju tercepat sejak Mei 2020, walau Unemployment Rate Euro Zone (Juni) tak bergeming dari level 6.4% (sama dengan bulan sebelumnya), merupakan level terendah dalam lebih dari 20 tahun.

Dari benua Asia, Korea Selatan dan Jepang sukses melaporkan Manufacutinrg PMI (Juli) yang lebih tinggi dari ekspektasi walau keduanya masih stay di wilayah kontraksi alias bawah 50 point. Sementara tingkat Nikkei Manufacturing PMI (Juli) untuk Indonesia semakin ekspansif di level 53.3, meningkat dari bulan Juni di 52.5. Indonesia melaporkan Inflasi Juli yang semakin terkendali di level 3.085% yoy, lebih rendah dari ekspektasi 3.1% dan bulan sebelumnya 3.52%. Inflasi Inti juga semakin menjinak di tingkat 2.43%, lebih rendah dari forecast 2.5% dan bulan Juni di 2.58%. S&P Global Indonesia Manufacturing PMI meningkat menjadi 53.3 pada Juli lalu dari 52.5 pada Juni. Ini adalah bulan ke-23 pertumbuhan ekspansif aktivitas pabrik secara berturut-turut.

Adapun pagi ini Korea Selatan telah melaporkan pertumbuhan CPI (juli) di angka 2.3% yoy dan 0.1% mom, keduanya di bawah ekspektasi. Bicara mengenai PMI, Perancis, Jerman, Euro Zone, dan Inggris laporkan PMI yang semakin melemah di area kontraksi. Pada malam hari nanti dunia akan memantau kembali data ketenagakerjaan dari US yaitu ADP Nonfarm Employment Change (Juli) yang diharapkan drop ke angka 188 ribu dari bulan Juni di 497 ribu.

Corporate News
Merdeka Copper Gold (MDKA) Lunasi Obligasi dan Bunga Senilai IDR 745.41 Miliar PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melaporkan telah melunasi pokok serta pembayaran bunga ke-12 dari Obligasi Berkelanjutan I Merdeka Copper Gold tahap I tahun 2020 seri B. Pelunasan ini dilakukan MDKA pada Minggu kemarin (30/7). Jumlah obligasi yang jatuh tempo tanggal 30 Juli 2023 tersebut terdiri dari pokok obligasi senilai IDR 726.35 miliar dan bunga ke-12 obligasi sekitar IDR 19.06 miliar. Sehingga, jumlah pelunasan pokok dan pembayaran bunga ke-12 obligasi ini senilai IDR 745.41 miliar Sumber pendanaan yang digunakan oleh MDKA untuk melakukan pelunasan ini berasal dari kas.

Domestic Issue
Siapkan Dana, Sukuk Ritel Seri 019 Bakal Segera Dirilis Setelah sukses menjual ORI023, pemerintah kembali merancang penerbitan surat berharga negara (SBN) ritel seri terbaru. Obligasi yang akan diterbitkan untuk pasar ritel dalam waktu dekat ini adalah Sukuk Ritel (SR) seri SR019. Jika tidak ada aral melintang, produk investasi syariah itu bakal ditawarkan pada 1 – 20 September 2023. Rencananya, SR019 akan diterbitkan dalam dua seri pada satu waktu (dual tranches). “Sama seperti penerbitan SBN ritel sebelumnya di tahun ini,” terang Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan Dwi Irianti Hadiningdyah kepada KONTAN. Pemerintah sejauh ini belum menentukan besaran kupon kupon SR019. Faktor yang akan mempertimbangkan adalah kondisi pasar teraktual, serta menyesuaikan strategi pembiayaan pemerintah. “Kupon diharapkan masih pada level menarik bagi investor,” kata dia. Sementara itu, target nilai penerbitan SR019 tidak akan jauh berbeda dengan target yang dipasang untuk SBN sitel sebelumnya pada tahun ini. Sebelumnya, ORI023 laku sebanyak IDR 28.9 triliun dan SR018 terjual IDR 21.49 triliun. (Kontan)

Recommendation
Uptrend US10YT relatively intact dan tengah on the way menuju TARGET upper channel pada yield : 4.243% ; namun baiknya AVERAGE UP dilakukan di atas Resistance dari level previous High 4.094%. ADVISE : Wait & See ; Average Up accordingly.

ID10YT ada usaha Uji Resistance MA50 di yield 6.305%. ADVISE : Average Up accordingly. TARGET : yield 6.384%.

Download full report HERE.