Ulasan 3Q18: Top dan Bottom Line sesuai Estimasi
Pada 3Q18, UNTR mencatatkan pendapatan sebesar Rp22,1 triliun (+11,3% q-q, +31,8% y-y). Penjualan alat berat tercatat sebesar Rp7,4 triliun (+7,0% q-q, +19,8% y-y) dan pendapatan jasa kontraktor tambang tercatat Rp11,4 triliun (+21,7% q-q, +44,0% y-y). Secara kumulatif, pendapatan UNTR pada 9M18 sebesar Rp61,1 triliun dan telah mencapai 73,7% dari estimasi 2018F serta mencapai 73,3% dari estimasi 2018F versi konsensus. Sementara laba bersih 3Q18 tercatat Rp3,5 triliun (+21,9% q-q, +62,2% y-y), di atas estimasi kami dan konsensus (Rp2,6 triliun dan Rp2,5 triliun).
Tailwind yang Kuat dari Cuaca Panas dan Harga “Si Hitam”
Cuaca kondusif dan tren bullish harga batu bara selama 3Q18 mendorong pertumbuhan produksi oleh coal miners. Hal ini berkorelasi positif dengan kinerja segmen kontraktor tambang dan alat berat. Overburden removal tercatat sebesar 271,6 juta bcm (+14,2% q-q, +20,9% y-y) dan stripping ratio menjadi 8,2x (vs. 7,9x pada 2Q18 dan 7,4x pada 3Q17). Penjualan Komatsu tercatat 3.681 unit (+4,2% q-q, 29,0% y-y), mencapai 96,8% dari target pada 2018 sebesar 3.800 unit. Pada awal 2018, UNTR memperkirakan pertumbuhan penjualan Komatsu melambat dan hanya mampu mencapai 9% y-y (vs. 61% y-y pada 2017) karena kendala pasokan dari Jepang yang berujung pada peningkatan lead time dari 9 bulan menjadi 12 bulan. Kendati demikian, kami tetap optimis penjualan komatsu pada 2018F mampu mencapai 4.936 unit.
Download laporan lengkapnya di SINI.