-GOVERNMENT BONDS-
PBS029 yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 mencatatkan nominal dimenangkan hingga IDR 4,3 triliun, tertinggi dari seri lainnya sekitar IDR 1,1 triliun (SPNS10082021) hingga IDR 2,3 triliun (PBS004). Adapun, total nominal yang dimenangkan lelang Sukuk kali ini senilai IDR 12 triliun atau sesuai dengan target indikatif. Sebagai catatan, jumlah penawaran yang masuk sesuai proyeksi kami sekitar IDR 25 triliun. Lelang Sukuk kali ini tanpa Green Shoe Option, karena melanjutkan tren positif hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) pekan lalu. Di sisi lain, investor domestik tetap mendominasi lelang kemarin. Hal ini terbukti dari tingginya angka penawaran yang masuk pada sukuk tenor menengah dan panjang. Sebagai catatan, baik Dana Pensiun maupun asuransi minati PBS029 karena menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi. Investor ini tengah mengoptimalkan return seiring dengan potensi kenaikan harga obligasi yang masih mungkin terjadi.

-CORPORATE BONDS-
Pertamina Terbitkan Obligasi Global USD 1,9 Miliar. Pertamina telah menerbitkan obligasi global (global bond) senilai USD 1,9 miliar. Global bond dibagi dalam dua seri dengan tenor yang berbeda. Pertama adalah obligasi 5-tahun dengan nilai obligasi USD 1 miliar dengan kupon 1,4%. Kedua, obligasi bernilai USD 900 juta dengan tenor 10-tahun yang memiliki kupon 2,3%. Adapun, pemilihan tenor jangka pendek dilakukan Pertamina demi meminimalkan biaya utang perseroan serta akan digunakan sebagai capital expenditure (capex). Sebagai catatan, di saat sejumlah perusahaan minyak dan gas (migas) global menderita kerugian, Pertamina sukses membukukan laba mencapai USD 1 miliar di tahun lalu. (Kontan)

-MACROECONOMY-
Penjualan Eceran Januari 2021 Turun Karena PPKM. Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran pada Januari 2021 akan menurun. Ini terlihat dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2021 yang sebesar 186,7 atau turun 1,8% MoM dari Desember 2020. Penurunan pada bulan Januari 2021 dipengaruhi oleh penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali. Penurunan tersebut juga sejalan dengan faktor musiman menurunnya permintaan masyarakat pasca hari libur Natal dan Tahun Baru, serta faktor musim/cuaca dan bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah. Secara tahunan, penjualan eceran pada Januari 2021 diperkirakan masih akan tumbuh minus 14,2% YoY. Bila dibandingkan dengan pertumbuhan pada Desember 2020 yang sebesar minus 19,2% YoY. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Investor Mencermati Sentimen Stimulus AS. Yield US Treasury (UST) kembali mengalami kenaikan ke level 1,16%, atau level tertinggi sejak Maret 2020. Kenaikan ini membuat spread yield antara UST dengan SUN tenor 10-tahun naik menjadi 515 bps. Investor juga mencermati stimulus fiskal AS yang akan cair dalam waktu dekat. Partai Demokrat AS merilis rencana stimulus fiskal senilai USD 1,9 triliun, dengan program bantuan langsung tunai senilai USD 1.400. Dalam jangka pendek, investor dapat mencermati FR0086, FR0087, FR0081, dan FR0082.