-GOVERNMENT BONDS-
SUN Benchmark Akhir Pekan ditutup Menguat. Sejumlah pelaku pasar khususnya investor asing, kembali merespon positif kemenangan Biden. Hal ini menguntungkan negara-negara emerging market seperti Indonesia, seiring berakhirnya perang dagang antara AS dan China. Investor asing juga mencermati stimulus fiskal yang akan lebih besar ketimbang dibandingkan pada masa pemerintahan Trump. Partai Demokrat sebelumnya mengajukan stimulus fiskal dengan nilai USD 2,2 triliun, yang tidak disepakati oleh Pemerintahan Trump, dan ditolak oleh Partai Republik. Bank Indonesia (BI) menunjukkan pada periode antara 2 hingga 5 November 2020, transaksi investor asing di pasar keuangan domestik membukukan beli neto IDR 3,81 triliun. Perinciannya, beli neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar IDR 3,87 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar IDR 60 miliar.

-CORPORATE BONDS-
Tower Bersama Tawarkan Obligasi IDR 750 Miliar. Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berencana menawarkan obligasi tahap II senilai IDR 750 miliar pada Desember 2020. Dana hasil emisi obligasi akan digunakan untuk refinancing utang. Fitch Indonesia memberikan peringkat AA- pada penerbitan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I. Adapun program Obligasi Berkelanjutan IV Tower Bersama memiliki total target dana hingga IDR 7 triliun yang berlaku selama dua tahun. Sebelumnya, perseroan juga telah meraih persetujuan pemegang saham atas rencana penerbitan global bond maksimal USD 700 juta yang diterbitkan tahun 2021. Persetujuan ini berlaku untuk satu tahun dan aksi penerbitan ini akan memberikan alternatif pendanaan bagi perseroan. (Investor Daily)

-MACROECONOMY-
Anggaran Infrastruktur 2021 Naik 47,2%. Kementerian Keuangan menaikkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur di tahun 2021 menjadi IDR 413,8 triliun atau naik 47,2% dari anggaran tahun ini sebesar IDR 281,1 triliun. Kenaikan anggaran ini untuk menampung banyak proyek yang tertunda pembangunannya di tahun ini akibat dampak pandemi Covid-19. Ditambah, pengerjaan proyek baru yang akan dilakukan pada 2021. Di samping itu, tambahan anggaran infrastruktur dan pembangunan proyek baru maka akan mendukung tingkat pemerataan infrastruktur di berbagai pelosok daerah seperti pembangunan jalan, konektivitas jembatan, bandara, energi dan ICT. Adapun beberapa di antaranya target output strategis 2021, yakni terkait pelayanan dasar pembangunan rumah susun dan rumah khusus sebanyak 10.706 unit, pembangunan bendungan 53 unit dengan rincian 43 on going dan 10 proyek baru, pembangunan jaringan irigasi. Kemudian output untuk konektivitas dengan pembangunan jalan sepanjang 678,0 km, pembangunan jembatan, jalur kereta api sepanjang 446,56 km dan Bandara 10 unit. (Investor Daily)

-RECOMMENDATION-
Investor Cermati Spekulasi Current Account, yang diproyeksikan mencatatkan surplus. Dipengaruhi oleh perbaikan ekspor dan penyesuaian impor sejalan dengan permintaan domestik yang belum cukup kuat. Jika hal ini terealisasi, maka akan mencatat surplus untuk pertama kalinya dalam 9 tahun terakhir. Sebagai catatan, current account sudah mengalami defisit sejak 4Q11. Membuat BI menaikkan suku bunga guna menarik investor asing di pos transaksi modal dan finansial sehingga diharapkan dapat mengimbangi defisit transaksi berjalan, yang pada akhirnya dapat menopang penguatan rupiah.

-REVIEW (Nov. 13, 2020)-
-PRICE OF BENCHMARK SERIES-
FR0081 (5yr): -2.6 Bps to 104.70 (5.32%)
FR0082 (10yr): -2.1 Bps to 105.25 (6.27%)
FR0080 (15yr): -3.6 Bps to 106.26 (6.81%)
FR0083 (20yr): -3.5 Bps to 103.24 (7.18%)

FR0086 (6yr): -2.1 Bps to 100.76 (5.33%)
FR0087 (11yr): -3.6 Bps to 101.29 (6.32%)

-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr: +0.003 point to 0.18%
UST 5yr: +0.015 point to 0.40%
UST 10yr: +0.016 point to 0.89%
UST 30yr: +0.010 point to 1.64%
German Bund 10yr: -0.012 point to -0.54%
UK Gilt 10yr: -0.010 point to 0.33%

-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr: +1.83% to 29.92
CDS 5yr: -7.88% to 72.39 (as of Nov. 10 2020)
CDS 10yr: +1.56% to 139.39

-CRUDE OIL PRICES-
WTI: -2.40% to USD40.13/Barrel
BRENT: -1.72% to USD42.78/Barrel
Source: Bloomberg