Penurunan Kinerja Segmen Pengembang Properti
SMRA mencatatkan penurunan kinerja top line pada 1Q18. Pendapatan bersih tercatat turun menjadi Rp1,2 triliun (-2,5% y-y) dan margin kotor juga menurun menjadi 44,9% secara tahunan. Hal ini lebih disebabkan oleh penurunan segmen pengembang properti, terutama pada penjualan rumah dan kapling. Selain itu, kinerja laba bersih 1Q18 juga menurun menjadi Rp41,8 miliar (-41,8% y-y) sehingga margin laba bersih tergerus dari 5,8% pada 1Q17 menjadi 3,5% pada 1Q18.

Meski demikian, marketing sales SMRA tercatat tumbuh menjadi Rp459 miliar (+1,8% y-y). Kenaikan ini ditopang oleh kenaikan penjualan segmen rumah dan ruko. Selain itu, segmen properti investasi juga tumbuh menjadi Rp352 miliar (+10,2% y-y) yang ditopang oleh naiknya harga sewa rata-rata di 3 mal SMRA.

Pergeseran Fokus Pembangunan Proyek ke Bandung
SMRA menggeser fokus pengembangan proyek dari Serpong ke Bandung. Peluncuran dua proyek komersial di Serpong dibatalkan dari rencana awal serta tanggal peluncuran 3 proyek residensial dan satu proyek komersial diundur hingga 2H18. Namun SMRA menambah rencana peluncuran dua proyek residensial dan 3 proyek komersial di Bandung pada 2018.

Download laporan lengkapnya di SINI.