Terkerek oleh Kinerja SSSG September 2018
Kinerja pendapatan RALS pada 3Q18 tercatat sebesar Rp1,50 triliun (+6,5% y-y), angka pertumbuhan tertinggi sepanjang 2018. Pada 9M18, penjualan kotor RALS tercatat tumbuh menjadi Rp6,68 triliun (+4,5% y-y). Peningkatan top line yang disertai penurunan COGS sebesar 6,5% y-y, mendorong margin laba kotor menjadi 29,5% (vs. 26,8% pada 9M17). SSSG RALS pada September 2018 terus meningkat menjadi 11%, didorong oleh SSSG Pulau Jawa non-Jabodetabek yang mencapai 12,2%.

Strategi pembenahan gerai-gerai swalayan pada 2017 membuat EBIT segmen swalayan terus meningkat menjadi Rp23 miliar (+10,3% q-q). Kinerja ini turut membuat EBIT 3Q18 menjadi Rp2 miliar, berbalik dari posisi rugi Rp47,9 miliar pada 3Q17. Laba bersih 3Q18 pun turut terkerek menjadi Rp41 miliar.

Akan Menambah Dua Gerai pada 4Q18
Pada 4Q18, RALS berencana untuk menambah dua gerai baru di Pulau Jawa nonJabodetabek (SSSG September 2018: 12,2%), sekaligus melengkapi 3 gerai baru yang dibuka pada 1H18. Di samping itu, RALS juga akan terus meningkatkan margin dengan terus melakukan efisiensi beban serta terus menjaga beban COGS.
Rencana pemerintah untuk meningkatan upah minimum regional (UMR) sebesar 8% pada 2019 disertai dengan beberapa program subsidi pemerintah pun dapat memicu perbaikan daya beli konsumen RALS. Namun, kenaikan UMR ini juga dapat menekan margin EBIT pada 2019. Selain itu, tren penurunan harga komoditas juga menjadi tantangan RALS, khususnya di luar Pulau Jawa.

 

Download laporan lengkapnya di SINI.