Today’s Outlook:
MARKET AS: Imbal hasil US Treasury juga terdepresiasi setelah munculnya serangkaian data ekonomi yang beragam dan komentar resmi Federal Reserve yang menunjukkan kemungkinan lebih banyak pemotongan suku bunga di masa mendatang. Pelaku pasar tampaknya tengah mengambil sikap Wait & See. Ekonomi yang tangguh, inflasi yang terus-menerus, dan komentar dari para pembuat kebijakan Federal Reserve masih menjadi tema utama yang memicu kekhawatiran terkait masa depan suku bunga.
MARKET SENTIMENT : Setelah data US CPI di hari Rabu, giliran laporan Retail Sales AS yang dirilis kemarin dan menunjukkan peningkatan di bawah ekspektasi pada bulan Desember. Pada data lainnya, jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran juga meningkat lebih dari yang diharapkan minggu lalu tetapi tetap pada tingkat yang konsisten dengan pasar tenaga kerja yang sehat. Retail Sales (Dec) hanya bertumbuh 0.4% mom, lebih rendah dari forecast maupun bulan sebelumnya . Initial Jobless Claims muncul di angka 217ribu, lebih tinggi dari perkiraan dan pekan sebelumnya. Ada satu data yang tampak signifikan yaitu US Philadelphia Fed Manufacturing Index yang menjelaskan kondisi bisnis pada umumnya di Philadelphia ; indikatornya meroket ke titik tertinggi sejak Mei 2021.
– Nanti malam sekitar pukul 2030WIB akan dinantikan data seputar sektor property dari US seperti Building Permits & Housing Starts (Dec) ; ditambah Industrial Production (Dec).
FIXED INCOME & CURRENCY : YIELD US TREASURY turun karena investor bereaksi terhadap komentar Gubernur Fed Christopher Waller yang mengatakan tiga atau empat pemotongan suku bunga tahun ini masih mungkin terjadi jika data ekonomi AS semakin melemah. Waller pun mengatakan bahwa masih terbuka kemungkinan rate cut terjadi di bulan Mei. Sambil menunggu pelantikan Presiden terpilih Donald Trump pada hari Senin tanggal 20 January, investor memantau dengan saksama statement dari anggota Komite Keuangan Senat AS Scott Bessent, calon Trump untuk memimpin Departemen Keuangan. Bessent mengatakan perpanjangan pemotongan pajak Trump tahun 2017 merupakan prioritas utama, dan bahwa The Fed harus tetap independen , serta ia siap untuk menjatuhkan sanksi yang lebih keras pada sektor minyak Rusia. Hal ini menyusul pernyataannya yang telah disiapkan bahwa AS harus memprioritaskan investasi untuk menumbuhkan ekonomi daripada “pengeluaran boros yang mendorong inflasi. Mengimbangi Trump yang penuh faktor ketidakpastian terkait kebijakan tariff-nya, Bessent dinilai sebagai seorang sosok yang tidak terlalu kontroversial dan sejauh ini sebagian besar komentarnya sesuai dengan harapan pasar. Hal itu memperkuat pandangan bahwa pemerintahan kali ini adalah pro-pasar dan pro-bisnis dengan Bessent sebagai penunjukan yang sangat penting.
– US DOLLAR melemah seiring para trader mencerna data ekonomi yang beragam sambil menilai prospek pemangkasan suku bunga The Fed tahun ini dan bersiap menghadapi pemerintahan AS yang akan datang. DOLLAR INDEX , yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,05% menjadi 108,98. EURO naik 0,09% pada $1,0298 sementara terhadap YEN Jepang, Dollar melemah 0,82% menjadi 155,18. Komentar dari Gubernur Kazuo Ueda telah mendorong para trader untuk memperkirakan peluang lebih dari 70% bahwa BANK OF JAPAN akan menaikkan suku bunga minggu depan.
– YIELD US TREASURY acuan tenor 10 tahun turun 3,8 basis poin menjadi 4,615%, dari 4,653% pada Rabu malam. Imbal hasil obligasi AS tenor 30 tahun turun 2,2 basis poin menjadi 4,8556%. Imbal hasil obligasi tenor 2 tahun, yang biasanya bergerak sesuai dengan ekspektasi kebijakan suku bunga Fed, turun 2,5 basis poin menjadi 4,239%, dari 4,264%.
MARKET EROPA & ASIA : Indikator ekonomi beredar di Eropa : Industrial & Manufacturing Production INGGRIS untuk bulan Nov terpuruk lebih rendah dari estimasi, tak heran GDP bulan Nov pun tak mampu penuhi ekspektasi walau telah bangkit dari zona resesi dibanding bulan sebelumnya. Hari ini giliran mereka yang akan merilis angka Retail Sales bulan Dec yang mana konsensus mengharapkan pertumbuhan tahunan yang terbilang masif 4.2% yoy dibanding bulan bulan sebelumnya yang hanya 0.5%.
– Bicara tentang CPI bulan Dec, JERMAN telah melaporkan tingkat Inflasi mereka memanas sesuai prediksi di level 2,6% yoy. Hari ini EUROZONE akan menyusul dengan perkiraan CPI (Dec) masih akan alami pertumbuhan di angka yang sama 2,4% yoy dengan periode sebelumnya walau secara bulanan harga diperkirakan tak lagi berada di wilayah deflasi ; demikian pula Core CPI di angka 2,7% yoy sama dengan bulan Nov.
– Dari benua Asia, CHINA yang akan jadi sorotan hari ini secara pelaku pasar menantikan sederet data dari mereka mencakup : GDP Q4 yang diperkirakan mampu mencapai level 5.0% yoy dan 1,6% qoq (harusnya lebih tinggi dari kuartal sebelumnya di 0.9%). Selain itu yang menemani adalah data Retail Sales, Industrial Production , dan Unemployment Rate , yang mana semuanya untuk bulan Dec.
Domestic News
Prabowo Minta Proyek Infrastruktur Dialihkan ke Swasta, AHY Bilang Begini
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) buka suara terkait proyek infrastruktur yang sebagian besar akan dialihkan ke sektor swasta.Hal ini merespons pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang ingin memberikan sebagian besar proyek infrastruktur kepada perusahaan swasta. “Oh ya tentu kita harus menghadirkan kerja sama yang baik antara pemerintah dengan swasta,” kata AHY saat ditemui seusai Musyawarah Nasional (Munas) Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (16/1/2025). Menurutnya, jika sektor swasta berkembang maka akan membuka peluang yang besar, termasuk menghadirkan infrastruktur yang berkembang. Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya ingin memberikan peran yang lebih besar kepada pihak swasta. “Ada yang mengatakan saya menghentikan proyek-proyek infrastruktur-infrastruktur, tidak benar, saya tidak menghentikan,” kata Prabowo saat memberikan sambutan. Orang nomor satu di RI itu menyampaikan bahwa nantinya sebagian besar infrastruktur akan diserahkan ke perusahaan swasta untuk membangun jalan tol, pelabuhan, hingga bandara. (Bisnis)
Corporate News
PGAS: Peringkat PGN Naik ke Level Baa2, Kenapa?
Moody’s Ratings (Moody’s) meningkatkan Baseline Credit Assessment (BCA) standalone dari baa3 menjadi baa2 kepada PGN (PGAS). PGN juga mempertahankan peringkat kredit konsolidasi pada level Baa2 dengan Outlook Stabil. Peningkatan ini mencerminkan konsistensi PGN dalam menjaga kesehatan dan kestabilan keuangan, didukung oleh keberhasilan pelunasan obligasi pada kuartal kedua 2024 serta kontribusi kinerja operasional. Dalam laporannya, Moody’s mencatat bahwa rasio Retained Cash Flow (RCF) terhadap utang PGN mencapai 48% per 30 September 2024, meningkat dari 35% pada 2022. Kinerja tersebut melampaui ambang batas yang diperlukan untuk peningkatan peringkat Baseline Credit Assessment. “Peningkatan ini mencerminkan ekspektasi kami bahwa PGN akan secara konsisten menjaga metrik keuangannya, terutama didorong kinerja operasional dan keuangan yang stabil seiring dengan upaya pengurangan utang,” ujar Erman Zhang, Analis Moody’s Ratings (15/1/2025). (Emiten News)
Recommendation
US10YT nampak telah mulai bergerak ke bawah Support MA10 & MA20 yang biasanya menjadi platform trend naiknya sejak bottom yield Desember lalu pada 4.126%. Trend kali ini yang telah berbeda dengan kebiasaan sebelumnya mengindikasikan US10YT mulai kehilangan ground dan untuk sementara mungkin harus lanjutkan konsolidasi dulu ke arah Support 4.45% – 4.40%.
ID10YT tampak mencari kepastian dalam trend naik kali ini setelah mentok di area Resistance sekitar 7.41%. Jika level ini tak kunjung dilalui maka yield lebih berpotensi untuk mundur terlebih dahulu ke arah Support : 7.13% up to 7.02%-7.0% ; apalagi ketika saat ini RSI sudah berada di wilayah Overbought.
Download full report HERE.