Today’s Outlook:

MARKET AS: Ekonomi AS menambah lebih sedikit pekerjaan dari yang diperkirakan pada bulan Agustus, namun meningkat dari angka bulan Juli yang direvisi tajam, menurut data Departemen Tenaga Kerja ; di mana data ini dapat mempengaruhi keputusan kebijakan berikutnya oleh Federal Reserve. NONFARM PAYROLLS mencapai 142,000 bulan lalu, naik dari angka yang direvisi tajam menjadi 89,000 pada bulan Juli. Para ekonom memperkirakan angka 164,000, naik dari angka awal bulan Juli sebesar 114,000. Rilis data pada hari Jumat juga menunjukkan Tingkat Pengangguran AS berada di 4.2%, dibandingkan dengan angka bulan Juli sebesar 4.3%. Tingkat ini sejalan dengan perkiraan. Secara bulanan, Pertumbuhan rata-rata Upah per jam juga meningkat menjadi 0.4% setelah mengalami kontraksi sebesar 0.1% pada bulan Juli. Para ekonom menilai pelemahan pasar tenaga kerja ini cukup memberikan ruang bagi The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneter, namun mungkin tidak dalam besaran yang signifikan ; dengan demikian membuat persentase lebih berpihak pada rate cut 25 bps. Gubernur The Fed, Christopher Waller, pada hari Jumat menyerukan komentar bernada dovish agar bank sentral AS mulai memangkas suku bunga akhir bulan ini, menambahkan bahwa data ekonomi yang akan datang (Inflasi) akan menentukan ukuran dan kecepatan laju pemotongan suku bunga.

MARKET SENTIMENT : Ekonom Barclays menyatakan bahwa mereka lebih mengantisipasi pemotongan suku bunga 25 bps pada FOMC Meeting bulan ini, kemudian diikuti oleh dua kali lagi pemotongan dengan besaran serupa pada dua FOMC Meeting yang tersisa tahun ini ; dan meramalkan total 75bps rate cut untuk tahun depan.

FIXED INCOME & CURRENCY : Prospek pelonggaran kebijakan moneter global mendorong peningkatan obligasi, dengan imbal hasil US TREASURY tenor 10 tahun mencapai level terendah dalam 15 bulan dan imbal hasil obligasi tenor 2 tahun mencapai level terendah sejak Maret 2023. Imbal hasil 10 tahun terakhir berada di 3.734% dan dua tahun di 3.661%, sehingga kurva mendekati level tertajam sejak pertengahan 2022. Penurunan imbal hasil mendorong pelonggaran lebih lanjut, dari likuidasi posisi Yen carry-trade menyebabkan US DOLLAR merosot sedalam 141.75 Yen pada hari Jumat. Euro setelah sempat mencapai level tertinggi USD 1.1155 pada hari Jumat.

MARKET EROPA & ASIA sama-sama terlanda aksi jual besar-besaran pada penutupan pekan lalu. Diperkirakan gelombang tsunami akan menghantam pasar saham global hari ini, mencerna lemahnya data tenaga kerja AS yang final dirilis Jumat lalu. Data harga konsumen (IHK) dari CHINA yang akan dirilis pada hari Senin diperkirakan akan menunjukkan bahwa raksasa Asia tersebut masih tetap berkutat dengan deflasi, di mana harga di tingkat produsen diramalkan turun 1.4% per tahun pada bulan Agustus.

Corporate News
INKP: Niat Bayar, Begini Peringkat Emiten Kertas Sinarmas Grup
PEFINDO mengumumkan bahwa surat utang yang diterbitkan oleh PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) akan jatuh tempo pada Desember 2024. Surat utang tersebut mencakup Obligasi Berkelanjutan IV Tahap III Tahun 2023 Seri A senilai IDR 16.89 miliar dengan peringkat idA+ yang akan jatuh tempo pada 1 Desember 2024, serta Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Tahap III Tahun 2023 Seri A senilai IDR 87.21 miliar dengan peringkat idA+(sy) yang juga jatuh tempo pada 1 Desember 2024. Selain itu, Obligasi USD Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2023 Seri A senilai USD251 ribu dengan peringkat idA+ akan jatuh tempo pada 2 Desember 2024. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2021 Seri B senilai IDR 304.53 miliar dengan peringkat idA+(sy) dan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2021 Seri B senilai Rp876.81 miliar dengan peringkat idA+ akan jatuh tempo pada 8 Desember 2024. Untuk melunasi obligasi dan sukuk tersebut, INKP berencana menggunakan dana internal. Pada akhir Juni 2024, perusahaan ini memiliki kas dan setara kas sebesar USD1.5 miliar. (Emiten News)

Domestic Issue
Penawaran Global Bond Indonesia Menarik Saat Momentum Pemangkasan Suku Bunga
Minat investor asing terhadap obligasi global (global bond) Indonesia diyakini tetap tinggi. Sentimen pemangkasan suku bunga acuan bank sentral global dapat mendorong arus masuk investasi ke pasar modal tanah air. Seperti diketahui, pemerintah baru saja menerbitkan surat utang negara (SUN) dalam denominasi dua mata uang asing (dual currency) yaitu dalam dolar AS (USD) dan euro (EUR) pada Rabu (4/9). Transaksi ini menandai keberhasilan pemerintah menerbitkan global bonds dengan format SEC untuk ke 15 kalinya. DJPPR mengungkapkan, transaksi SUN dalam denominasi dolar AS sebesar USD 1.8 miliar dan SUN Sustainable Development Goals (SDG) dalam denominasi euro sebesar € 750 juta. Sedangkan, total order book mencapai USD 8.5 miliar dan € 3 miliar. Chief Dealer Fixed Income & Derivatives Bank Negara Indonesia (BNI) Fudji Rahardjo mengatakan, penerbitan global bond tersebut menjadi menarik karena arah suku bunga ke depan diproyeksikan turun. Hal itu sejalan dengan investor mengharapkan pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS) pada pertemuan The Fed di tanggal 18 September mendatang. Ekspektasi pemangkasan suku bunga memicu investor asing untuk mencari aset sebelum penurunan itu terjadi. Oleh karena itu, global bond dinilai menarik ditawarkan dengan momentum saat ini. ‘’Antusiasme investor global terhadap obligasi yang ditawarkan pemerintah tersebut dapat terlihat dari total order book dan nilai penerbitan. Minat investor terhadap global bond tersebut menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia yang baik,” kata Fudji kepada Kontan.co.id, Jumat (6/7). Fudji menambahkan, Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan tingkat imbal hasil (yield) tertinggi dibandingkan negara emerging markets lainnya. Emerging markets adalah negara-negara yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang cepat, industrialisasi, dan modernisasi seperti Brasil, China, India serta Indonesia. (Kontan)

Recommendation
US10YT berada pada Support dari level previous Low pada yield sekitar 3.72%, manakala RSI showing positive divergence. ADVISE : antisipasi technical rebound terbatas pada yield dengan target terdekat adalah jajaran MA10 & MA20 sekitar 3.82%, up to 3.87% yang merupakan Resistance upper channel yang membimbing trend turun yield US TREASURY ini sejak akhir June.

ID10YT juga menampakkan gejala serupa dengan US10YT yang saat ini berada di area Support dari previous Low sekitar yield 6.59%, didukung oleh RSI positive divergence. Potensi technical rebound pada yield di depan mata, dengan target terdekat adalah melalui Resistance MA10 & MA20 pada jajaran yield 6.63% – 6.66% , up to 6.684% yang berfungsi sebagai NECKLINE krusial dari sebuah pola (bullish reversal) DOUBLE BOTTOM. Jika neckline ini mampu ditembus maka akan membuka jalan penguatan lebih lanjut bagi yield (= pelemahan pada harga) menuju Target yang lebih advanced : 6.77% – 6.80%.

Download full report HERE.