Today’s Outlook:
MARKET AS: Data ekonomi AS yang lebih kuat membantu meredakan kekhawatiran resesi. Pertumbuhan PDB untuk kuartal dua tercatat 3%, melampaui ekspektasi dan meningkat dari 1,4% pada kuartal pertama. Klaim tunjangan pengangguran minggu lalu mencapai 231.000, sedikit di bawah perkiraan.
MARKET SENTIMENT: Jangan lupa Jumat malam nanti ada data penting yang dimonitor ketat para pelaku pasar dan bank sentral AS tentunya, yaitu US PCE PRICE INDEX , Personal Spending, serta prospek inflasi & sentiment konsumen dari University of Michigan yang terpandang.
MARKET ASIA: Perdagangan pasar keuangan di Asia pada hari Jumat mungkin akan volatil, dengan investor menghadapi berbagai rilis data penting. Kalender ekonomi hari ini mencakup: PDB kuartal kedua India, Penjualan ritel dan produksi industri Korea Selatan, Penjualan ritel Hong Kong, data dari Jepang termasuk penjualan ritel, produksi industri, pengangguran, dan inflasi Tokyo. Pertumbuhan ekonomi India kemungkinan melambat menjadi 6.9% pada kuartal April-Juni. Di sisi korporasi, laporan laba dari Industrial and Commercial Bank of China, CITIC, dan China Construction Bank juga akan dirilis. Pagi ini KOREA SELATAN telah melaporkan Industrial Production & Retail Sales yang semakin melemah di bulan Juli. Di lain pihak, JEPANG mengumumkan Inflasi Tokyo yang meningkat di atas ekspektasi, namun tidak dibarengi oleh Industrial Production & Retail Sales yang turut menguat; Unemployment Rate malah naik 0.2% ke tingkat 2.7% di bulan Juli, mengindikasikan gejala stagflasi yang mulai merayap memasuki ekonomi Jepang.
MARKET EROPA: Dari benua Eropa, hari ini akan ditunggu: Retail Sales dan angka Pengangguran dari JERMAN, perkiraan awal CPI bulan August dan Unemployment rate dari EUROZONE.
CURRENCY: Sepanjang bulan Agustus yang hampir berakhir ini, DOLLAR INDEX turun 2.6%, Yen naik 3.7%, dan Yuan China naik 1.5%.
KOMODITAS: Harga minyak ditutup naik lebih dari satu dollar AS per barel pada hari Kamis karena gangguan suplai di Libya dan rencana untuk menurunkan produksi di Irak meningkatkan kekhawatiran akan suplai global yang lebih ketat. Minyak mentah berjangka Brent naik USD 1.29, atau 1.6%, dan menetap di USD 79.94 per barel. Minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) naik USD 1.39, atau 1.9%, menjadi USD 75.91 per barel. Lebih dari separuh produksi minyak Libya tidak beroperasi pada hari Kamis dan ekspor dihentikan di beberapa pelabuhan karena kebuntuan antara faksi-faksi politik yang bersaing. Sekitar 700,000 barel per hari produksi minyak tidak beroperasi di negara ini, menurut perhitungan Reuters.
Corporate News
ASRI: Hilangkan Utang dalam Dolar AS, ASRI Bayar Obligasi Global
PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) menghilangkan utang dalam bentuk dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini dilakukan dengan membayarkan obligasi global yang dimiliki Alam Sutera. Investor Relation ASRI, Tassa Remisha mengatakan, ASRI mendapatkan pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar IDR 3.9 triliun pada tanggal 6 Juni 2024. Pinjaman ini digunakan untuk melunasi obligasi global yang jatuh tempo pada tahun 2025. Pada tanggal 15 Juli 2024, ASRI melakukan pelunasan dipercepat obligasi global berdenominasi dolar AS tersebut yang sebesar USD 251 juta. “Hal ini dilakukan sebagai bagian dari usaha perusahaan untuk memperkuat posisi neraca keuangan,” ujar Tassa dalam paparan publik, Kamis (29/8). Hingga Akhir 2024 Asal tahu saja, ASRI mencatatkan penjualan, pendapatan jasa, dan usaha lainnya tercatat IDR 1.88 triliun di semester I 2024. Angka ini naik 17.7% secara tahunan alias year on year (YoY) dari IDR 1.59 triliun. (Bisnis)
Domestic Issue
Pemerintah Sebut Utang RI Tak Besar
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan total utang pemerintah tidak besar. Hanya saja, rasio pajak Indonesia masih rendah. Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Pardede mengatakan rasio utang Indonesia masih tetap berada di batas aman, yakni di bawah 60% dari produk domestik bruto (PDB). Sebagai informasi, utang pemerintah per akhir Juli 2024 mencapai IDR 8,502.69 triliun. Jumlah itu naik IDR 57.82 triliun dari posisi utang bulan sebelumnya IDR 8,444.87 triliun. Rasio utang pemerintah per Juli 2024 mencapai 38.68% terhadap PDB, turun sedikit dibandingkan bulan sebelumnya yang menyentuh 39.13% terhadap PDB. Posisi itu di bawah batas aman 60% PDB yang telah ditetapkan sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Raden menyebut rasio utang Indonesia dibandingkan negara lain tidak terlampau besar. Meski begitu, apabila dilihat dari beban fiskal, relatif besar karena rasio pajak yang masih rendah. Sebab itu, yang menjadi persoalan bukanlah utang pemerintah Indonesia yang besar, tapi rasio pajak yang masih rendah. Dia membandingkan rasio pajak dengan negara lain, seperti Kamboja yang rasio pajaknya 15% dari PDB. (Detik Finance)
Recommendation
Yield US10YT mulai perlahan merangkak naik melakukan percobaan PENEMBUSAN Resistance awal yaitu MA10 & MA20, ke atas yield 3.835% – 3.865%. Mengantisipasi pengumuman US PCE PRICE Index malam ini dari AS maka sepertinya acuan Inflasi favorite The Fed ini akan membentuk arah yield dan harga US TREASURY dalam waktu dekat.
Di sisi lain, ID10YT masih belum punya motivasi kuat untuk menembus Resistance terdekat yaitu yield 6.64% dan masih menyisakan ruang untuk konsolidasi lebih lanjut menuju target bottom sekitar 6.53%. ADVISE : HOLD, WAIT & SEE
Download full report HERE.