-GOVERNMENT BONDS-
Pasar SBN Mixed Jelang Pilpres AS. Pelaku pasar mencermati, serta wait and see jelang pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS), membuat pasar Surat Berharga Negara (SBN) bergerak mixed kemarin. Pilpres yang mempertemukan petahana Partai Republik Donald Trump, melawan Joseph Joe Biden dari Partai Demokrat. Sejumlah pelaku pasar memproyeksikan jika Trump kembali memenangkan pilpres, maka tidak ada perubahan signifikan dari kebijakan saat ini. Trump masih akan menyelesaikan perang dagang dengan China, dan kebijakan pajak tidak akan berubah, setelah dipangkas pada periode pemerintahannya saat ini. Di sisi lain, jika Joe Biden yang memenangkan pilpres ini maka dapat dipastikan akan ada perubahan kebijakan. Sementara itu, perang dagang dengan China tidak akan terjadi, membuat ekonomi dunia pulih lebih cepat. Adapun, pergerakan mixed di pasar SBN mengindikasikan investor merealisasikan keuntungan, dan melakukan switching pada aset yang lebih berisiko seperti saham. Kemarin, yield SBN 10-tahun turun 1,1 bps ke level 6,60%, dan tenor 30-tahun turun 0,4 bps ke level 7,35%.
-CORPORATE BONDS-
Indika Energy Himpun USD 675 Juta dari Global Bond. Indika Energy Tbk (INDY) telah merampungkan rangkaian penawaran global bond senilai USD 675 juta dengan tingkat bunga 8,25%. Surat utang yang jatuh tempo pada 2025 tersebut diterbitkan dalam dua tahap, yaitu sebanyak USD 450 juta pada tahap awal dan disusul tambahan USD 225 juta. Penerbitan surat utang tersebut dilakukan peseroan melalui Indika Energy Capital IV Pte Ltd dan telah menyelesaikan roadshow dan pricing sehubungan penawaran global bond US$ 225 juta pada 28 Oktober. Proses ini melengkapi penawaran atas global bond USD 450 juta yang dituntaskan pada 17 Oktober. Surat utang tersebut dikonsolidasikan dan membentuk satu seri, lalu dicatatkan di Bursa Efek Singapura. Sebagai informasi, anak usaha Indika yang bertindak sebagai penjamin penerbitan global bond antara lain PT Indika Inti Corporindo, PT Tripatra Engineering, PT Tripatra Multi Energi, PT Tripatra Engineers and Constructors, dan Tripatra (Singapore) Pte Ltd. (Investor Daily)
-MACROECONOMY-
Realisasi Investasi Luar Pulau Jawa Naik. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, pada 3Q20 realisasi investasi yang berasal dari luar Jawa mencapai IDR 110,4 triliun, naik 17,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan untuk realisasi investasi di Pulau Jawa pada periode Juli-September 2020 turun 12% menjadi IDR 98,6 triliun. Lebih besarnya porsi realisasi investasi di luar Jawa dibanding Jawa kali ini merupakan pertama kali sejak data realisasi investasi 4Q16. Adapun, salah satu faktor pendorong pemerataan realisasi investasi ke luar Jawa yaitu infrastruktur yang memadai serta ketersediaan bahan baku. (Kontan)
-RECOMMENDATION-
Ekspektasi GDP Indonesia 3Q20 Membaik. Pergerakan pasar hari ini cenderung dipengaruhi oleh ekspektasi investor pada perbaikan ekonomi Indonesia periode 3Q20. Secara konsensus, Gross Domestic Product (GDP) Indonesia 3Q20 diproyeksikan terkontraksi 3%, atau lebih baik dari kuartal 2Q20 yang terkontraksi sebesar 5,32%. Proyeksi ini seiring dengan aktivitas industri dan mobilitas masyarakat bulan Juli-September 2020 yang mulai naik. Pelaku pasar juga akan kembali memilih aset berisiko seperti saham usai pemilihan presiden AS. Hal ini juga membuat capital inflow ke emerging market. Kemarin, nilai tukar rupiah menguat 0,38% ke level IDR 14.585/USD di pasar spot. Sementara kurs tengah BI, menguat 0,74% ke level IDR 14.609/USD.