Today’s Outlook:

MARKET AS: Imbal hasil obligasi turun pada perdagangan hari Selasa (13/08/24) setelah data menunjukkan US PPI naik di bawah perkiraan pada bulan Juli, memperkuat ekspektasi pasar bahwa pendinginan inflasi akan memungkinkan Federal Reserve untuk segera menurunkan suku bunga. Indeks harga di tingkat produsen naik 0.1% bulan lalu setelah naik sebesar 0.2% bulan Juni, kata Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja pada hari Selasa. Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan PPI naik 0.2%. Secara tahunan, US PPI dirilis pada 2.2% yoy, pun lebih rendah dari estimasi 2.3% dan posisi di bulan sebelumnya yang menanjak ke 2.7% . Harapan bahwa penurunan suku bunga akan segera terjadi mendukung kenaikan di Wall Street. Sejalan dengan spekulasi  pelonggaran kebijakan moneter, imbal hasil Treasury turun. YIELD US TREASURY 10-tahun acuan turun menjadi 3.8484%, sementara imbal hasil obligasi AS tenor 2 tahun turun menjadi 3.9398%. Pada pekan yang sarat indikator ekonomi penting ini , giliran nanti malam data indeks harga konsumen AS untuk Juli akan dirilis dan diperkirakan menunjukkan inflasi naik menjadi 0,2% secara bulanan. Data Retail Sales dijadwalkan menyusul pada hari Kamis. Data minggu ini bisa mempertajam pandangan tentang langkah berikutnya dari Federal Reserve, serta pada saat yang sama pun menguji kekuatan pasar. Pasar saat ini terbelah sama rata antara pemangkasan 25 bps atau 50 bps pada FOMC Meeting di bulan September. Para pedagang memperkirakan total 100 bps rate cut tahun ini.

MARKET ASIA & EROPA : Pasar menilai positif bahwa gejolak pasar ini lebih disebabkan dari penutupan posisi Yen carry-trade, bukan karena adanya kekuatiran mendasar pada pertumbuhan ekonomi global. Imbal hasil obligasi ZONA EURO sedikit berubah di mana imbal hasil obligasi Jerman tenor 10 -tahun, yang menjadi acuan Zona Euro, turun menjadi 2.188% pada minggu lalu, hampir ke level terendah sejak Januari di 2.074%. Bicara mengenai PPI, JEPANG telah mendahului kemarin dengan merilis pertumbuhan Inflasi di tingkat produsen sesuai dengan ekspektasi di level 3.0% yoy pada bulan Juli. INGGRIS mengumumkan kondisi tenaga kerja yang sangat longgar di mana keluar data mencengangkan dari jumlah orang yang menganggur pada bulan Juli sebanyak 135.000, hampir 10x lipat lebih tinggi dari perkiraan 14.500 dan periode sebelumnya yang hanya 36.200. Fakta ini belum tercermin di data Pertumbuhan Upah serta Tingkat Pengangguran pada bulan June, secara data terakhir masih menunjukkan Upah bertumbuh 5.4% (above expectation 4.6%) dan Unemployment Rate 4.2% (lebih rendah dari perkiraan 4.5%). Data tenaga kerja Inggris yang lesu tsb selaras dengan GERMAN & EUROZONE ZEW Economic Sentiment (Aug) di mana kondisi ekonomi saat ini dan sentimen di seputarnya terlihat pesimistis bahkan cukup signifikan ke level di bawah perkiraan. Pergerakan ekonomi yang lemah juga direfleksikan oleh angka Pinjaman Baru yang digelontorkan di CHINA pada bulan Juli, hanya mencapai 20% dari jumlah yang disangka mampu terealiasi, serta merupakan jumlah New Loans terendah dalam 16 tahun. Sore hari ini para investor EROPA akan memantau ketat data perkiraan awal GDP 2Q EUROZONE yang diramal bisa menguat 0.2% ke level 0.6% yoy.

CURRENCY : YEN menguat terhadap USD pada 146.77 / USD , setelah mencapai level tertinggi 7 bulan di 141.675 pada Senin minggu lalu, jauh dari posisi terendah 38 tahun di 161.96 yang tercatat pada awal Juli. Kenaikan suku bunga Bank of Japan bulan lalu setelah intervensi dari Tokyo pada awal Juli membuat para investor  banyak melikuidasi posisi carry trade, di mana mereka meminjam uang pasar dengan suku bunga rendah untuk mendanai investasi yang return-nya lebih tinggi. Data mingguan terbaru hingga 6 Agustus menunjukkan bahwa dana leverage – biasanya hedge fund dan berbagai jenis manajer uang – menutup posisi mereka di Yen dengan laju tercepat sejak Maret 2011. DOLLAR INDEX , yang mengukur kekuatan mata uang AS dibanding enam mata uang major lainnya, turun 0.49% menjadi 102.58. EURO naik 0.6% menjadi USD 1.09968, sementara POUNDSTERLING naik 0.8% menjadi USD 1.28670.

KOMODITAS : Harga futures BRENT turun 1.9% menjadi USD 80.78 / barel, sementara futures US WTI melemah 2% menjadi USD 78.46 / barel. Adapun Brent telah naik lebih dari 3% pada hari Senin, sementara US WTI telah menguat lebih dari 4%. Harga minyak terdepresiasi imbas langkah OPEC yang memangkas perkiraan pertumbuhan demand pada tahun 2024 , pada saat yang sama meredakan kekhawatiran risiko gangguan supply yang disebabkan oleh meluasnya konflik di Timur Tengah. Dari sudut komoditas lain, GOLD yang mulai uji Resistance kritikal di harga atas USD 2500 / ons tampak gamang bertahan ketinggian ini , apalagi terutama karena harga komoditas ini akan sangat dipengaruhi oleh angka Inflasi AS yang segera muncul. Namun proyeksi rate cut di bulan Sept yang semakin feasible memang memberikan dukungan harga Emas dengan proyeksi ke arah Target USD 2700 / ons.

Corporate News
ZINC: Tunda Bayar Obligasi, BEI Bekukan Saham Kapuas Prima Coal
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan bahwa melakukan suspensi perdagangan saham PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) mulai Perdagangan Efek tanggal 13 Agustus 2024. Lidia M. Panjaitan Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 dan Pande Made Kusuma Ari A. Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI dalam pengungumaman bursa hari ini Selasa (13/8) menyebutkan Bursa Efek Indonesia (Bursa) memutuskan untuk melakukan penghentian sementara Perdagangan Efek PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) di Seluruh Pasar terhitung sejak Sesi I Perdagangan Efek tanggal 13 Agustus 2024, hingga pengumuman Bursa lebih lanjut. Suspensi tersebut lantara, surat PT Kapuas Prima Coal Tbk (Perseroan) nomor 006/KPC-TBK/ VIII/2024 tanggal 12 Agustus 2024 perihal Penundaan Pembayaran terhadap Dana Bunga dan Amortisasi Obligasi I Kapuas Prima Coal Tahun 2018 Seri E Ke-22; dan Surat PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) nomor KSEI 4209/DIR/0824 tanggal 12 Agustus 2024 perihal Penundaan Pembayaran Amortisasi ke-06 dan Bunga ke-22 Obligasi I Kapuas Prima Coal Tahun 2018 Seri E (ZINC01E). Selain itu ZINC telah menunda pembayaran amortisasi

Domestic Issue
Obligasi Daerah Dapat Menjadi Alternatif Pendanaan Belanja Modal Pemerintah
Korporasi diperkirakan masih akan menahan penerbitan surat utang murah karena peluang pemangkasan suku bunga, namun bisnis belum tentu serta-merta menerbitkan surat utang. Perusahaan akan melihat prospek permintaan surat utangnya karena terkait erat dengan pertumbuhan ekonomi. (Kontan) Pemerintah pusat juga mendorong agar sumber pendanaan untuk belanja modal tidak hanya berasal dari APBN dan APBD tetapi juga bisa berasal dari obligasi daerah. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan, ke depan harus ada terobosan agar pemerintah pusat maupun daerah bisa menggunakan obligasi daerah sebagai instrumen pendanaan dalam alokasi belanja modal.Suharso berpesan agar para kepala daerah tidak hanya menggunakan dana dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), juga menggunakan sejumlah instrumen pendanaan lain. Khususnya untuk membiayai belanja yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi. “Obligasi daerah akan menumbuhkan dan memperdalam struktur pasar keuangan,” terang Suharso. Sebelumnya, Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan pada tahun 2024 ada dua pemerintah daerah yang telah menyampaikan rencana penerbitan obligasi daerah dan sukuk daerah pada tahun 2025, yaitu Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. (Investor Daily)

Recommendation
Berkat PPI yang mendingin, yield US10YT sepertinya putar balik ke arah Support lagi di kisaran yield 3.816% – 3.783% ; terlebih ketika Resistance MA10 (yield 3.90% saat ini) tak kunjung terlewati. POTENTIAL : seraya masih menunggu data Inflasi satu lagi dari sisi konsumen, yield akan tiarap dulu di wilayah Support sambil menunggu aba2 pergerakan lebih lanjut. ADVISE : WAIT & SEE.

ID10YT tampaknya belum akan beranjak jauh dari area Support yield 6.76% secara Resistance pertama menghalangi di MA10 / yield 6.812%. POTENTIAL : melihat kondisi yang terjadi pada US10YT juga, sepertinya akan perlu beberapa waktu lamanya untuk yield ID10YT mampu break out level tsb untuk dapat melaju ke arah MA20 / yield 6.88% – 6.90%.

Download full report HERE.