-GOVERNMENT BONDS-
Minim Sentimen Tekan SUN Benchmark. Harga SUN tertekan pada perdagangan Kamis (27/08). Selain GDP periode 3Q20 yang diproyeksikan masih negatif, pelaku pasar merespon negatif di tengah rekor kasus positif Covid-19. Baik SUN benchmark maupun FR0086 dan FR0087, semuanya mencatatkan kenaikan yield. Kenaikan yield tertinggi dicatatkan oleh FR0083 dan FR0087 yang masing-masing naik 5,1 bps ke level 7,35% dan 4,6 bps ke level 6,59%. Investor merespon negatif catatan rekor tertinggi kasus positif di Jakarta yang mencapai 820 orang dalam sehari, membuat PSBB Wilayah Jakarta kembali di perpanjang hingga 10 September. Kebijakan ini membuat seluruh 3Q20 akan dilewati dengan PSBB yang semakin memperbesar risiko terjadinya resesi.

Penawaran SR013 Tawarkan Imbalan 6,05%. Pemerintah mulai menawarkan sukuk ritel seri 13 (SR013) mulai hari ini (28/08) hingga 23 September 2020. Dengan risiko yang lebih kecil dibanding deposito, maka imbalan SR013 menjadi atraktif di tengah tren suku bunga rendah dan masih adanya ruang pemangkasan BI 7-DRRR. Sementara itu, pajak sukuk ritel hanya sebesar 15% atau lebih kecil dari deposito yang mencapai 20%. Di sisi lain, masa penawaran SR013 ini bertepatan dengan jatuh temponya SBR004. Dua produk investasi tersebut memiliki profil risiko investor yang relatif sama, membuat investor SBR004 akan beralih ke SR013. Sebagai catatan, SR013 memiliki holding period selama tiga bulan, atau baru dapat diperdagangkan di pasar sekunder mulai 11 Desember 2020.

-MACROECONOMY-
Neraca Perdagangan Surplus. Neraca perdagangan Indonesia akhir bulan lalu mencatatkan surplus, yang berdampak negatif terhadap pajak atas perdagangan impor yang tengah tertekan. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada Juli 2020 kembali tercatat surplus USD 3,26 miliar, menjadikan neraca perdagangan surplus dalam tiga bulan berturut-turut sejak bulan Mei 2020. Angka ini disebabkan tingginya surplus neraca nonmigas, meskipun disaat yang sama neraca migas mengalami peningkatan defisit, terutama peningkatan impor BBM dampak kenaikan demand pasca pelonggaran PSBB. Adapun, ekspor bulan Juli 2020 meningkat 14,33% secara bulanan, didorong ekspor nonmigas terutama logam mulia dasar yang harga globalnya meningkat signifikan. Dari sisi impor, terjadi pelemahan impor secara bulanan maupun tahunan, dampak tertekannya impor nonmigas terutama impor besi/ baja dasar dan barang-barang keperluan otomotif.

-RECOMMENDATION-
Sentimen Positif Pidato Inflasi the Fed. Investor berpeluang merespon positif strategi inflasi baru the Fed. Bank sentral AS tersebut akan memperkenankan inflasi untuk bergerak di atas target 2%. Hal ini diartikan bahwa tingkat suku bunga berada di dekat 0% akan dipertahankan untuk sementara waktu. Tren suku bunga rendah memberikan ruang bagi pasar obligasi untuk kembali mencatatkan penurunan yield. Investor dapat mulai mencermati FR0086 dan FR0087 yang tengah mencatatkan koreksi. Sementara itu, tenor panjang menjadi atraktif bagi investor yang tengah mencari tingkat yield lebih tinggi, investor dapat mencermati FR0083 dan FR0076. Kemarin, nilai tukar rupiah menguat 0,12% ke level IDR 14.660/USD di pasar spot. Sementara, kurs tengah BI melemah 0,53% ke level IDR 14.714/USD.

Reference
http://idneconomics.com/surplus-indonesia-trade-balance/
http://idnbonds.com/bank-indonesia-private-placement/

Lower Bank Net Interest Margin

-REVIEW (Aug. 27, 2020)-
-PRICE OF BENCHMARK SERIES-
FR0081 (5yr): +0.2 Bps to 104.07 (5.51%)
FR0082 (10yr): +2.5 Bps to 101.60 (6.77%)
FR0080 (15yr): +2.6 Bps to 101.65 (7.31%)
FR0083 (20yr): +5.1 Bps to 101.49 (7.35%)

FR0086 (6yr): +0.6 Bps to 100.36 (5.42%)
FR0087 (11yr): +4.6 Bps to 99.28 (6.59%)

-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr: +0.008 point to 0.15%
UST 5yr: +0.029 point to 0.31%
UST 10yr: +0.064 point to 0.75%
UST 30yr: +0.097 point to 1.51%
German Bund 10yr: +0.009 point to -0.40%
UK Gilt 10yr: +0.034 point to 0.33%

-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr: +0.43% to 36.81
CDS 5yr: +1.62% to 103.60 (as of Aug 20, 2020)
CDS 10yr: +2.25% to 173.22

-CRUDE OIL PRICES-
WTI: -0.67% to USD42.82/Barrel
BRENT: -1.03% to USD44.90/Barrel
Source: Bloomberg