Kinerja Bottom Line Tergerus Pelemahan Rupiah
Pada 2Q18, MNCN mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang masing-masing menjadi Rp2,09 triliun (+3,5% y-y) dan Rp362 miliar (+1,8% y-y). Kinerja pendapatan ini ditopang oleh segmen pendapatan iklan dan konten yang membukukan pendapatan sebesar Rp2,04 triliun (+5,8% y-y). Pertumbuhan ini terbilang baik mengingat kinerja audience share MNCN yang menurun pada awal 2018. Secara kuartalan, pendapatan MNCN tercatat tumbuh sebesar 30,3% q-q karena diminatinya program-program sinetron MNCN menjelang Idul Fitri.

Namun, nilai tukar rupiah yang terus melemah turut menggerus kinerja bottom line. Sejak awal 2018, kerugian kurs mata uang asing tercatat mencapai Rp221 miliar. Margin laba sebelum pajak 2Q18 pun turun menjadi 27,4% (vs. 33,8% pada 2Q17).

Terdorong Tren Kenaikan Belanja Iklan
Pada 1H18, kinerja segmen pendapatan iklan tumbuh menjadi Rp3,54 triliun (+4,17% y-y). Hal ini sejalan dengan tren pertumbuhan belanja iklan secara nasional. Lembaga riset Nielsen memaparkan bahwa realisasi belanja iklan pada 1H18 di seluruh media tumbuh sekitar 5% y-y (vs. +4% y-y pada 1H17). Media TV pun masih memiliki porsi sebesar 82% karena tingkat jangkauannya kepada masyarakat Indonesia mencapai 96%.

Download laporan lengkapnya di SINI.