4Q18: Keberhasilan strategi defensif
Di tengah volatilitas rupiah, KLBF mampu menutup 2018 dengan mencatatkan kinerja pertumbuhan yang stabil. Pendapatan dan laba bersih pada 4Q18 tercatat tumbuh menjadi Rp5,4 triliun (+6,0% y-y) dan Rp653 miliar (+4,6% y-y). Pencapaian ini sekaligus meningkatkan pendapatan FY18 sebesar 4,4% y-y (vs. FY17 growth: 4,2%). Kinerja segmen distribusi & logistik meningkat 6,8% y-y pada FY18, sekaligus kembali menjadi kontributor terbesar pendapatan KLBF.
Meski demikian, kuatnya tekanan depresiasi rupiah menurunkan margin laba kotor KLBF hingga mencapai 43,8% pada 4Q18. Adapun upaya efisiensi KLBF, khususnya pada kegiatan promosi dan market research mampu mengimbangi tekanan top line dan menjaga kinerja margin bottom line pada 4Q18. Seiring dengan stabilnya USDIDR sepanjang awal 2019, kami melihat strategi defensif ini mampu memacu laju pertumbuhan kinerja margin KLBF ke depannya.
Konsistensi peningkatan pertumbuhan top line
Pertumbuhan pendapatan FY18 juga ditopang oleh pertumbuhan segmen distribusi & logistik dan obat resep yang sempat melambat pada akhir 2017-awal 2018. Kami melihat kesuksesan strategi KLBF dalam memacu pertumbuhan kedua segmen ini akan menopang angka pertumbuhan top line ke depannya. Kami meyakini target pemerintah untuk meningkatkan cakupan program BPJS hingga 100% populasi Indonesia pada 2019 akan menjadi katalis positif bagi segmen obat resep seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan layanan kesehatan yang layak.
Download laporan lengkapnya di SINI.