-GOVERNMENT BONDS-
Investor Khawatirkan Kepastian Politik AS. Harga Surat Utang Negara (SUN) seri benchmark tenor pendek dan menengah turun kemarin. Tekanan pasar obligasi ini, dipicu kekhawatiran dan kepastian politik pasca pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS). Hingga saat ini, Joe Biden kandidat Partai Demokrat masih mengungguli Trump dari Partai Republik. Biden dengan perolehan suara elektoral sementara 238, sedangkan Trump memperoleh 213 suara. Untuk memenangkan ini, salah satu kandidat harus mendapat 270 suara dari total 538 elektor yang mewakili 150 juta masyarakat AS yang berpartisipasi dalam pilpres kali ini. Investor juga mengantisipasi berbagai kemungkinan seperti adanya gugatan hasil pilpres dari calon yang kalah. Kemarin, baik FR0081 dan FR0082 masing-masing mencatatkan kenaikan yield 4,3 bps dan 3,3 bps, berdasarkan data Bloomberg.

-CORPORATE BONDS-
Alam Sutera Tukar Guling Obligasi IDR 6,3 Triliun. Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) menerbitkan global bond senilai total USD 422,40 juta atau setara dengan IDR 6,25 triliun (asumsi kurs IDR 14.800/USD) dalam dua seri obligasi yang akan jatuh tempo pada 2024 dan 2025. Penerbitan ini dilakukan dalam rangka tukar guling untuk menggantikan dua obligasi senilai USD 545 juta yang jatuh tempo pada 2021 dan 2022 mendatang. Surat utang ini memiliki tingkat bunga berjenjang (step up coupon bond) per tahunnya. Obligasi ini telah diterbitkan pada 2 November lalu di bursa Singapura (SGX). Surat utang ini diterbitkan dalam dua nominal, pertama Surat Utang Baru 2024 sebesar USD 171,39 juta dan Surat Utang Baru 2025 sebesar USD 251,003 juta. Tingkat bunga yang ditawarkan untuk surat utang 2024 di tiap tahunnya mulai dari tahun pertama sebesar 6%, lalu 8% di tahun kedua, 11% pada tahun ketiga hingga jatuh tempo. Kemudian untuk surat utang 2025 sebesar 6,25% di tahun pertama, 8,25% di tahun kedua, 11% pada tahun ketiga dan 12% hingga jatuh tempo. (CNBC Indonesia)

-MACROECONOMY-
Ongkos Mahal Ekonomi Indonesia. Menteri Keuangan mengatakan ekonomi Indonesia 3Q20 membaik dibandingkan kuartal sebelumnya. Namun, pencapaian itu dengan konsekuensi ongkos yang lebih mahal, yakni defisit anggaran yang membesar. Data Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menunjukkan, sepanjang Januari-September 2020 defisit anggaran mencapai IDR 687,5 triliun. Defisit anggaran ini setara dengan 4,16% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Jika dibandingkan realisasi pada periode yang sama di 2019 yakni IDR 252,41 triliun, defisit Januari-September 2020 tumbuh 170,2%. Dengan ongkos yang mahal itu, Menkeu memprediksi, ekonomi pada Juli-September 2020 akan berada di kisaran minus 2,9% hingga minus 1%. Harapannya lebih baik daripada realisasi pertumbuhan ekonomi pada April-Juni 2020 yang kontraksi 5,32%. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Menunggu Data GDP Indonesia 3Q20. Selain sentimen pilpres AS, pelaku pasar juga tengah menantikan data Gross Domestic Product (GDP) Indonesia periode 3Q20. Sebelumnya, Menkeu memproyeksikan ekonomi Indonesia kuartal tiga tahun ini kembali terkontraksi, yaitu kisaran minus 2,9% hingga minus 1%. Proyeksi ini lebih baik daripada realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal sebelumnya yang minus 5,32%. Dari sentimen eksternal, persaingan pilpres AS berlangsung ketat, dengan Joe Biden tercatat masih unggul dalam perolehan suara. Sementara itu, pasar obligasi domestik cenderung masih akan melemah, mengantisipasi berbagai kemungkinan seperti adanya gugatan hasil pilpres dari calon yang kalah. Kemarin, nilai tukar rupiah di menguat 0,14% ke level IDR 14.565/USD di pasar spot. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) menguat 0,35% ke level IDR 14.557/USD per dolar AS. Dalam jangka pendek, investor dapat mencermati tenor pendek FR0081, FR0082, FR0086, dan FR0087 yang mencatatkan penurunan harga kemarin.

-REVIEW (Nov. 4, 2020)-
-PRICE OF BENCHMARK SERIES-
FR0081 (5yr): +4.3 Bps to 103.94 (5.51%)
FR0082 (10yr): +3.3 Bps to 102.81 (6.60%)
FR0080 (15yr): +1.8 Bps to 102.95 (7.16%)
FR0083 (20yr): -0.2 Bps to 102.71 (7.23%)

FR0086 (6yr): +3.0 Bps to 99.68 (5.56%)
FR0087 (11yr): +3.6 Bps to 99.06 (6.62%)

-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr: -0.022 point to 0.14%
UST 5yr: -0.067 point to 0.32%
UST 10yr: -0.131 point to 0.76%
UST 30yr: -0.139 point to 1.54%
German Bund 10yr: -0.018 point to -0.63%
UK Gilt 10yr: -0.065 point to 0.20%

-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr: -0.19% to 38.75
CDS 5yr: -2.05% to 93.11
CDS 10yr: -0.18% to 159.01

-CRUDE OIL PRICES-
WTI: +3.95% to USD39.15/Barrel
BRENT: +3.82% to USD41.23/Barrel
Source: Bloomberg