-GOVERNMENT BONDS-
Investor Masih Merespon Positif Biden Effect. Kemenangan Biden berpeluang membuat dana asing kembali masuk ke Indonesia, terutama pasar obligasi. Walaupun rupiah dibayangi oleh penurunan cadangan devisa, namun hal ini sudah diantisipasi oleh pelaku pasar. Yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10-tahun turun 12,2 bps ke level 6,26% pada awal pekan. Kemenangan Biden dibanding Trump sudah diproyeksikan sejumlah jajak pendapat. Investor merespon positif ekspektasi bahwa kebijakan Biden lebih baik, atau tidak akan ada lagi perang dagang yang memanas antara AS dengan berbagai negara, terutama China, maupun intervensi kebijakan The Fed. Namun demikian, pihak Trump menolak mengalah dan mengklaim bahwa perhitungan suara masih jauh dari selesai. Tim sukses Trump telah mengajukan gugatan di sejumlah negara bagian, termasuk Pennsylvania dan Michigan.

-CORPORATE BONDS-
J Resources Akan Terbitkan Obligasi IDR 500 Miliar. J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) bakal menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap VI tahun 2020 senilai IDR 500 miliar. Obligasi ini merupakan bagian dari obligasi berkelanjutan I senilai total IDR 3 triliun. J Resources sebelumnya telah menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap I tahun 2019 senilai IDR 256 miliar. Kemudian, perseroan menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap II tahun 2019 sebesar IDR 500 miliar. Selanjutnya, pada 2020, J Resources menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap III senilai IDR 569,56 miliar. Pada tahun yang sama, perseroan menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap IV sebesar IDR 225 miliar dan menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap V senilai IDR 650 miliar. Adapun obligasi berkelanjutan I tahap VI yang akan dijamin dengan kesanggupan penuh mencapai IDR 414,75 miliar. Obligasi tersebut terbagi dalam dua seri, yakni seri A senilai IDR 251,66 miliar dengan tenor 370-hari dan kupon 9,25%. Sedangkan seri B sebesar IDR 163,09 miliar dengan kupon 10,25% dan tenor 3-tahun. (Investor Daily)

-MACROECONOMY-
Persepsi Konsumen Terhadap Kondisi Ekonomi Melemah. Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini nampak melemah pada bulan Oktober 2020. Hal ini tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini pada bulan tersebut yang sebesar 51,5 atau turun dari 54,1 pada bulan September 2020. Penurunan IKE saat ini disebabkan oleh penurunan seluruh komponen indeks penyusunnya, dengan penurunan terdalam terjadi pada Indeks Penghasilan Saat ini. Indeks Penghasilan Saat Ini tercatat sebesar 52,9 atau turun 4,7 poin dari bulan September 2020. Penurunan keyakinan konsumen terhadap penghasilan saat ini disebabkan oleh belum pulihnya penghasilan konsumen. Baik yang bersifat rutin (gaji atau honor) maupun omset usaha, seiring masih diberlakukannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di berbagai kota. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Biden Effect Menggerakkan Pasar. Kemenangan calon presiden AS Biden masih memberikan dampak positif bagi rupiah, diyakini masih berlanjut hingga hari ini. Nilai tukar rupiah diproyeksikan berpeluang menguat ke bawah level psikologis IDR 14.000/USD. Pelaku pasar merespon positif rencana Biden dan timnya yang tengah mengajukan paket bantuan untuk mengatasi pandemi Covid-19. Awal pekan, nilai tukar rupiah menguat 1,02% ke level IDR 14.065/USD. Sementara, kurs tengah BI menguat 1,04% ke level IDR 14.172/USD. Dalam jangka pendek, investor dapat kembali mencermati FR0082, FR0080, dan FR0087.