-GOVERNMENT BONDS-
Investor Minati Tenor Pendek di Tengah Kontraksi GDP. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia periode 2Q20 terkontraksi -5,32%. Sementara, yield acuan tenor pendek 5-tahun FR0081 turun -4,5 bps ke level 5,89%, berdasarkan data Bloomberg. Yield acuan 10-tahun FR0082 dan 15-tahun FR0080 juga mencatatkan penurunan, yaitu masing-masing sebesar -2,3 bps ke level 6,79%, dan -1,4 bps ke level 7,23%. Adapun, acuan 20-tahun FR0082 flat di level 7,38%. Penguatan SUN sejalan dengan apresiasi rupiah. Kemarin, rupiah menguat 0,5% ke level IDR 14.550/USD di pasar spot. Kurs tengah BI, rupiah menguat 0,5% ke level IDR 14.623/USD. Walaupun GDP Indonesia terkontraksi, namun realisasi ini tidak terlalu jauh dari konsensus pasar yang memproyeksikan terkontraksi 4,7%.

-CORPORATE BONDS-
Kupon Obligasi Korporasi Rating Tinggi Sebesar 7%. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penerbitan obligasi periode 2H20 meningkat. Hingga minggu pertama Juli 2020, nilai penerbitan obligasi korporasi tahun 2020 mencapai IDR 32,45 triliun. Jumlah ini relatif baik di tengah tekanan pasar keuangan. Sejumlah emiten telah berencana menerbitkan obligasi, seperti Waskita Karya Tbk (WSKT IJ) senilai IDR 135,5 miliar dan Angkasa Pura II senilai IDR 2,25 triliun. Obligasi korporasi tenor 3-tahun rating AAA masih dapat menawarkan kupon di atas 7%. Hal ini terlihat dari penawaran obligasi Angkasa Pura II yang memberi kupon di kisaran 7,8%-9,25% per tahun. Sementara, obligasi Pupuk Indonesia rating AAA juga menarik dengan tenor 3-tahun, 5-tahun, dan 7-tahun masing-masing menawarkan kupon sebesar 7%; 7,7%; dan 8,3%.

-MACROECONOMY-
GDP Indonesia 2Q20 terkontraksi -5,32% YoY, penurunan terbesar sejak 2Q98 sebesar -7,8% YoY. Dibandingkan 1Q20, pertumbuhan ekonomi 2Q20 juga terkontraksi -4,19% QoQ. Periode 1Q20, ekonomi Indonesia masih berhasil tumbuh positif 2,97% YoY. Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia 1H20 terkontraksi 1,26% YoY. Adapun, kontraksi saat ini karena dampak Covid-19 yang dahsyat sehingga ekonomi Indonesia terkontraksi pada 2Q20. Sementara itu, Kadin memproyeksikan ekonomi Indonesia akan turun 2% di kuartal ketiga. Rebound di Indonesia sangat bergantung pada stimulus pemerintah karena terbatasnya kemampuan permodalan dalam negeri. Kamar Dagang (Kadin) Indonesia memproyeksikan ekonomi Indonesia pada 3Q20 akan kontraksi 2% YoY dan pertumbuhan setahun sekitar 1% YoY. Di sisi lain, pemerintah perlu memberikan kepercayaan pada masyarakat bahwa penanggulangan Covid-19 dilakukan dengan baik.

-RECOMMENDATION-
Tekanan Ekonomi AS membawa Dolar AS dala tren melemah. Hal ini berpeluang membuat nilai tukar rupiah berpotensi menguat terbatas, dapat bergerak dalam kisaran IDR 14.400/USD hingga IDR 14.600/USD. NHKSI Research memproyeksikan, penguatan harga Surat Berharga Negara (SBN) tenor pendek dapat berlanjut. Investor dapat kembali mencermati FR0081, FR0082, dan FR0080. Sementara, ekspektasi tingkat yield yang lebih tinggi di tengah tren suku bunga rendah, dapat membuat investor mencermati tenor panjang FR0083.