Today’s Outlook:
MARKET AS: Imbal hasil Treasury turun karena data ekonomi AS melampaui ekspektasi dan inflasi Inggris melambat pada tingkat yang cukup mengejutkan pasar. Yield US Treasury tenor 10 tahun turun ke level terendah dalam hampir lima bulan terakhir karena imbal hasil obligasi global melemah setelah rilis data inflasi Inggris. Obligasi AS tenor 10 tahun turun 6,7 basis poin menjadi 3,855%, dari 3,922% di akhir hari Selasa. Obligasi AS bertenor 30 tahun terakhir turun 4,7 basis poin menjadi 3,9889%, dari 4,036%. Sedangkan Obligasi AS bertenor 2 tahun terakhir turun 9,5 basis poin menjadi 4,3418%, dari 4,437%.

MARKET INDONESIA: Siang nanti akan dipantau keputusan RDG BI mengenai suku bunga yang diperkirakan masih ditahan tak berubah di level 6.0%.

KOMODITAS: Harga MINYAK sedikit lebih tinggi setelah mencapai level tertinggi dalam hampir tiga minggu, karena para trader masih kekhawatiran tentang gangguan di Laut Merah setelah militan Houthi (Iran-Yemen) meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal komersial. Patokan minyak global, Brent, sempat berada di atas USD80 per barel. Minyak mentah AS / WTI ditutup naik 0,38% pada USD74,22 per barel dan Brent ditutup pada USD79,70, naik 0,59% pada hari ini. Pada logam mulia, EMAS spot turun 0,4% ke angka USD2.031,61 per ons.

Corporate News
PP Presisi (PPRE) Mau Terbitkan Obligasi IDR 850 Miliar, Danai Investasi Baru PT PP Presisi Tbk. (PPRE) berencana menerbitkan obligasi senilai lebih kurang IDR 850 miliar pada tahun depan. Aksi ini bertujuan untuk mendanai sejumlah investasi baru, serta mendorong kinerja operasional perusahaan. Presiden Direktur PPRE I Gede Upeksa Negara mengatakan bahwa obligasi yang diterbitkan perseroan pada 2024 akan memiliki jangka waktu 5 tahun. Namun, dia belum memerinci, besaran bunga yang membalut surat utang tersebut. Menurut Upeksa, dengan penerbitan surat utang tersebut, kinerja operasional perseroan bakal menghasilkan cash in yang cukup baik pada tahun depan. Dana tersebut juga digunakan PPRE untuk mendanai utang dan investasi baru. Dia menambahkan bahwa struktur keuangan PPRE pada 2024 diperkirakan cukup kuat untuk melunasi sejumlah utang jangka pendek. (Bisnis)

Domestic Issue
Pemprov Jawa Barat Kaji Ulang Rencana Lepas Obligasi Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat enggan terburu-buru melepas obligasi daerah sebagai instrumen pembiayaan. Rencana ini nantinya akan dilakukan pengkajian terlebih dahulu. Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin mengatakan, Kemenko Perekonomian sudah menilai manajemen keuangan Jabar bisa melepas obligasi daerah. Namun hal itu perlu kajian yang mendalam. Bey menjelaskan, rencana melepas obligasi daerah ini perlu dibahas lebih matang dengan melibatkan para ahli. Meski Jabar dinilai mampu, Pemprov Jabar masih mampu mencari skema pendanaan lain yang lebih murah dan tidak beresiko tinggi. Bey mengaku selain tidak mendesak rencana pelepasan obligasi daerah harus dipelajari lebih mendalam termasuk dampaknya pada masyarakat. Apalagi, sosialisasi pada masyarakat belum dilakukan. Dana yang didapat dari pelepasan obligasi menurutnya perlu diarahkan pada proyek yang prioritas dan berdampak besar pada kepentingan masyarakat seperti penyediaan transportasi publik. (IDNews)

Recommendation
ID10YT melanjutkan perjalanan turun memenuhi TARGET bottom di sekitar 6.465%. ADVISE: WAIT & SEE; antisipasi BUY ON WEAKNESS.

US10YT masih terus rontok dalam trend turun berpola PARALLEL CHANNEL ini. Antisipasi limited downside potential di Support lower channel sekitar yield 3.80%. Walau RSI telah masuk wilayah Oversold, tidak menjamin technical rebound segera. ADVISE : HOLD ; WAIT & SEE

Download full report HERE.