Mayoritas pelaku pasar cenderung mengoleksi Surat Utang Negara (SUN) tenor pendek dan menengah, dibandingkan tenor panjang. Benchmark 5-tahun FR0086 mencatatkan penurunan yield lebih dari 10 bps, lampaui penurunan FR0087 dan FR0088 yang turun 4,5 bps dan 9 bps, berdasarkan data Bloomberg. Lebih detail, baik yield benchmark 10-tahun dan 15-tahun tersebut mencatatkan yield di level relatif sama yaitu 6,50%. Likuiditas FR0087 yang baik, memiliki outstanding hingga IDR 121 triliun, membuat investor kembali minati seri ini. Adapun outstanding benchmark lainnya berada dalam kisaran IDR 36 triliun hingga IDR 102 triliun. Penguatan pasar SUN domestik, di tengah masih menurunnya yield US Treasury (UST) ke level 1,65%, setelah International Monetary Fund (IMF) menaikkan proyeksi ekonomi global. Dalam konferensi pers, IMF menyebut proyeksi pertumbuhan ekonomi global sebesar 6% di tahun 2021. Angka ini naik dibandingkan proyeksi sebelumnya yaitu 5,5%.

Download full report HERE.