Summary:

Last Week Review

• ULASAN PEKAN LALU: EKONOMI AS LANCAR MENUJU SOFT-LANDING, SEMENTARA EKONOMI CHINA MELAMBAT. Sentimen laporan keuangan dan data ekonomi yang solid berhasil mendukung kenaikan di sektor saham Teknologi pada khususnya, dan di ketiga indeks acuan Wall Street, sehingga mereka bertiga berhasil mengamankan kenaikan mingguan keenam berturut-turut, rekor kenaikan mingguan terpanjang sejak akhir 2023.

• Untuk minggu lalu , S&P 500 naik 0.9%, Nasdaq Composite menguat 0.8%, dan Dow Jones Industrial Average melonjak 1%. Saham Teknologi Magnificent Seven, yang telah mendorong sebagian besar rally Wall Street tahun ini, turut menopang naik. Indikator ekonomi menyebutkan Retail Sales (Sept) naik kuat , Initial Jobless Claims juga menurun sesuai ekspektasi ; Philadelphia Fed Manufacturing Index meroket ke posisi tertinggi dalam 3 bulan terakhir, dari angka 1.7 di bulan Sept menjadi 10.3 di bulan Oct.

• MARKET ASIA & EROPA : Ekonomi CHINA tumbuh pada laju paling lambat sejak awal 2023 pada kuartal ketiga. Ekonomi tumbuh 4.6% yoy pada bulan Juli-September, di atas perkiraan 4.5% dalam jajak pendapat Reuters tetapi di bawah laju 4.7% pada kuartal kedua. Output industri dan penjualan eceran meningkat dan melampaui ekspektasi, tetapi sektor properti tetap terperosok dalam penurunan. Namun, saham China melonjak 3.6%, karena para investor fokus pada dimulainya dua langkah stimulus Beijing yang pada awalnya akan memompa sebanyak 800 miliar Yuan (USD 112.38 milyar) ke pasar ekuitas.

• EROPA telah merasakan dampak perlambatan China, dengan pelemahan di JERMAN sebagai salah satu faktor yang mendorong EUROPEAN CENTRAL BANK untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 3.25% pada hari Kamis. Kesenjangan antara YIELD US TREASURY dan EUROZONE JERMAN melonjak ke titik tertinggi sejak akhir Juni karena para investor mulai memperhitungkan lebih banyak pemangkasan suku bunga ECB. Bicara tentang Inflasi, baik EUROZONE maupun UK laporkan CPI (Sept) melandai lebih rendah dari perkiraan, sama-sama ke level 1.7% yoy , semakin jauh ke bawah Target kedua bank sentral di 2%.

• INDONESIA : IHSG menutup pekan terakhir di era pemerintahan presiden ke-7 Joko Widodo menguat 2.65% , dan mengumpulkan Foreign Net Buy sebesar IDR 1.77 triliun (RG market). Nilai tukar RUPIAH berada di posisi 15.462 / USD. Pekan lalu juga dilaporkan surplus Trade Balance ke 52 kalinya berturut-turut namun dengan nota pertumbuhan Ekspor – Impor yang melemah. Di satu sisi, Foreign Direct Investment pada kuartal 3 menguat 18.6% (tertinggi dalam 6 bulan terakhir) ; dibanding 16.6% pada Q2. RDG BI pada hari Rabu mengumumkan BI7DRR stay di level 6.0% demi menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah.

This Week’s Outlook

Berikut adalah gambaran tentang apa yang terjadi di pasar untuk minggu mendatang:

• MUSIM LAPORAN KEUANGAN : Tesla akan menjadi perusahaan teknologi pertama dari Magnificent Seven yang akan melaporkan laba perusahaan pekan ini . Para pemimpin keuangan global akan berkumpul di Washington dan harga Minyak tampaknya akan tetap bergejolak. S&P 500 diperdagangkan hampir 22 kali lipat dari pendapatan berjangka – bersama dengan ekspektasi tinggi terhadap hasil perusahaan dan potensi volatilitas seputar pemilihan presiden AS mendatang, dapat membuat saham rentan terhadap penurunan. Saham semikonduktor dan peralatan terkait menyumbang 11,5% bobot S&P 500. Nama-nama lain yang akan melaporkan laba pada minggu ini termasuk Coca-Cola , IBM , General Motors dan Verizon.

• INDIKATOR EKONOMI : Minggu ini akan menjadi minggu yang relatif tenang dalam kalender ekonomi AS, tetapi investor akan mendapatkan informasi terkini tentang kesehatan sektor perumahan dengan laporan yang akan dirilis mengenai penjualan rumah lama dan baru. Ada juga laporan mengenai pesanan barang tahan lama, sentimen konsumen dan klaim pengangguran awal. Pada hari Rabu, Fed akan menerbitkan Beige Book, sebuah laporan mengenai kondisi ekonomi di 12 distrik bank sentral. Pelaku pasar juga akan mendapatkan kesempatan untuk mendengar dari beberapa pejabat Fed regional selama minggu ini, termasuk Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari, Presiden Fed Kansas City Jeffrey Schmid, Presiden Fed San Francisco Mary Daly, Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker dan Presiden Fed Richmond Thomas Barkin.

• PERTEMUAN IMF : Pimpinan bank sentral global dan menteri keuangan akan berkumpul di Washington mulai hari Senin untuk menghadiri pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia guna membahas cara negara-negara mengatasi pertumbuhan yang rendah dan utang yang tinggi. Minggu lalu IMF memperingatkan bahwa utang publik global diperkirakan akan melampaui USD 100 triliun pada akhir tahun ini, didorong oleh AS dan China. Tingkat utang yang tinggi dapat memicu reaksi pasar yang merugikan dan membatasi upaya anggaran untuk bereaksi terhadap guncangan ekonomi, kata IMF.

• Sementara itu, Presiden RUSIA Vladimir Putin akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak para pemimpin BRICS mulai hari Selasa, karena Kremlin mencari dukungan dalam kebuntuannya dengan Barat. Rusia mengatakan para pemimpin dari Brazil, India, China, Afrika Selatan, Mesir, UEA, dan Arab Saudi, yang menyumbang sepertiga dari output ekonomi global, akan hadir di sana.

• KOMODITAS : Harga MINYAK tampaknya akan tetap tertekan setelah turun sekitar 7% minggu lalu karena para trader energi mengurai prospek permintaan yang suram bagi importir utama China dan konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah. BRENT ditutup lebih dari 7% lebih rendah, sementara minyak mentah berjangka US WTI turun sekitar 8%, menandai penurunan mingguan terbesar sejak awal September. Kombinasi pelemahan ekonomi di China bersama dengan langkah menuju elektrifikasi transportasi tampaknya akan membebani prospek permintaan, kata para analis.

• Sementara itu, ketidakpastian tetap ada mengenai bagaimana KONFLIK TIMUR TENGAH akan berkembang. Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Jumat bahwa ada peluang untuk berurusan dengan Israel dan Iran melalui cara yang berpotensi mengakhiri konflik mereka di Timur Tengah untuk sementara waktu. Namun, kelompok militan Hizbullah Lebanon mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan meningkatkan eskalasi memerangi pasukan Israel, memupus harapan bahwa kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar akan mempercepat berakhirnya perang yang meningkat di wilayah tersebut.

• INDONESIA : Adapun data penting pekan ini dari dalam negeri adalah Survei Perbankan kuartal III-2024 yang akan dilansir oleh Bank Indonesia, juga perkembangan Uang Beredar bulan September. Senin ini publik fokuskan perhatian pada Pelantikan Menteri, Wakil Menteri dan Pejabat Setingkat Menteri Kabinet Merah Putih Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Download full report HERE.