Today’s Outlook:
– INDIKATOR EKONOMI : Building Permits (Sept) dan Housing Starts (Sept) keduanya anjlok lebih besar dari perkiraan dan juga dibanding dari bulan Aug. Namun berkat data pada hari Kamis lalu menunjukkan Penjualan Ritel AS meningkat 0.4% pada bulan September, lebih dari yang diantisipasi, sementara Initial Jobless Claims turun secara tak terduga ; angka-angka tersebut masih mempertahankan harapan akan “Soft landing” bagi ekonomi AS.
– PILPRES AS : Dari saham small caps hingga Bitcoin hingga Dollar , beberapa investor mencari aset yang dapat berkembang pesat di bawah pemerintahan kedua Donald Trump. Polling elektalibitas menyebutkan mantan presiden tersebut telah memimpin atas Wakil Presiden Kamala Harris, meskipun Harris memimpin tipis dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos minggu ini. Perdagangan Trump ditengarai akan berfokus pada kekuatan tarif, deregulasi, dan defisit yang lebih besar. Peso Meksiko, misalnya, turun 4% dari level tertingginya di bulan September karena para investor khawatir tentang tarif. Saham Trump Media & Technology Group naik lebih dari 140% sejak 23 September. Beberapa analis melihat efek Trump dalam kenaikan imbal hasil obligasi dan US Dollar baru-baru ini. Kesulitannya adalah memisahkan politik dari ekonomi.
FIXED INCOME & CURRENCY :
– YIELD US TREASURY turun karena pasar berkonsolidasi menyusul kenaikan besar selama bulan lalu ; pelaku pasar terbiasa dengan sikap The Fed yang kurang dovish dalam menghadapi data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan. Imbal hasil obligasi acuan AS tenor 10 tahun turun 2.1 basis poin menjadi 4.075%, dari 4.096% pada Kamis sore. Imbal hasil obligasi AS tenor 2 tahun, yang biasanya bergerak sesuai dengan ekspektasi suku bunga, turun 3.7 basis poin menjadi 3.95%, dari 3.987% pada Kamis sore.
– US DOLLAR merosot setelah 5 sesi berturut-turut menguat karena selera risiko membaik menyusul pengumuman stimulus China . Namun, greenback tampaknya akan mencatat kenaikan mingguan ketiga berturut-turut. DOLLAR INDEX (DXY) , yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang termasuk Yen dan Euro, turun 0.28% menjadi 103.49, dengan Euro naik 0.3% pada USD 1.0864. Terhadap Yen Jepang, Dollar melemah 0.45% menjadi 149.53.
MARKET ASIA: Data pada hari Jumat menunjukkan ekonomi CHINA tumbuh pada laju paling lambat sejak awal 2023 pada kuartal ketiga. CHINA GDP 3Q tumbuh 4.6% yoy , di atas perkiraan 4.5% dalam jajak pendapat Reuters tetapi di bawah laju 4.7% pada kuartal kedua. Output industri dan penjualan eceran meningkat dan melampaui ekspektasi, tetapi sektor properti tetap terperosok dalam penurunan. Pagi ini akan dinantikan kembali keputusan suku bunga dari PEOPLE’S BANK OF CHINA (PBOC) , di mana konsensus perkirakan mereka akan menurunkan Loan Prime Rate 5Y (Oct) ke level 3.65%, dari 3.85% sebelumnya, serta suku bunga acuan short-term ke level 3.15%, dari 3.35%.
– CHINA STIMULUS : Bank sentral China meluncurkan dua skema pendanaan pada hari Jumat yang awalnya akan menyuntikkan sebanyak 800 miliar Yuan (USD 112.38 miliar) ke pasar saham melalui instrumen kebijakan moneter yang baru dibuat. PBOC menjabarkan rincian operasional skema swap dan pinjaman ulang yang pertama kali diumumkan pada akhir September, yang bertujuan untuk mendukung perkembangan stabil pasar modal.
INDONESIA : Presiden terpilih PRABOWO SUBIANTO dan Wapres GIBRAN RAKABUMING RAKA resmi memasuki Istana Negara setelah acara pelantikan pada hari Minggu (20/10/24) di Gedung Nusantara, kompleks parlemen, Jakarta, pukul 10.00 WIB. Malam harinya, presiden Indonesia ke-8 ini juga langsung mengumumkan susunan kabinetnya yang diberi nama Kabinet Merah Putih Beliau umumkan setidaknya 48 menteri dan lima pejabat setingkat menteri dalam kabinetnya, selain juga terdapat 56 wakil menteri untuk bertugas periode 2024-2029. Sejumlah menteri dalam pemerintahan Joko Widodo kembali menjabat dalam kabinet Prabowo, termasuk Sri Mulyani, Bahlil Lahadalia, Tito Karnavian, dan Budi Arie Setiadi. Dalam pidato perdananya di hadapan anggota parlemen, Prabowo membahas beragam hal, mulai dari korupsi, kemiskinan, swasembada pangan, swasembada energi, hilirisasi komoditas, hingga Palestina.
Corporate News
ASDF: Obligasi Jatuh Tempo, Astra Sedaya Siapkan Dana IDR 191 Miliar
PT Astra Sedaya Finance (ASDF) menyiapkan dana sebesar IDR 191.71 miliar untuk melunasi obligasi yang akan jatuh tempo pada 6 November 2024. Dana tersebut untuk pelunasan pokok dan kupon bunga untuk Obligasi Berkelanjutan VI Astra Sedaya Finance Tahap II Tahun 2023 Seri A. Berdasarkan Peraturan BEI No I- tanggal 29 Januari 2021 tetang Kewajiban Penyampaian Informasi, Perseroan wajib menyampaikan kesiapan dana untuk pelunasan efek bersifat utang paling lambat 15 hari bursa sebelum jatuh tempo. Manajemen ASDF memastikan, pelunasan obligasi ini tidak berdampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha perseroan. (IDX Channel)
Domestic Issue
Dorong Pemda Terbitkan Obligasi/Sukuk, Pemerintah Jalin Kerjasama dengan IFC
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama International Finance Corporation (IFC) menjalin kerja sama untuk mendorong pemerintah daerah (pemda) dalam penerbitan obligasi/sukuk daerah. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Advisory Engagement Letter yang dilakukan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan bersama IFC, anggota dari World Bank Group, yang diwakili Manager Upstream & Advisory, INR Asia Pacific Department IFC Victoria Delmon. Pasca penerbitan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (HKPD) dan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2024 tentang Harmonisasi Kebijakan Fiskal Nasional (HKFN), Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian bersama Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, dan Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, telah secara aktif mendorong Pemerintah Daerah untuk mengembangkan pembiayaan kreatif guna memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur daerah yang tinggi di tengah keterbatasan anggaran dari Pemerintah Pusat maupun Daerah sendiri. Adapun salah satu instrumen pembiayaan kreatif yang bisa dipilih oleh Pemda sebagaimana diatur dalam UU HKPD dan PP HKFN yaitu obligasi daerah dan/atau sukuk daerah. (Kontan)
Recommendation
US10YT nampak stuck di level resistance yield 4.10%, dengan kecenderungan RSI negative divergence. Bisa saja menjadi indikasi mundurnya yield sementara ke level Support 4.07% atau Neckline 4.02%, or up to MA20 / yield 3.95%. ADVISE : asumsikan uptrend yield masih intact jika yield masih berada di atas MA10 ; dengan TARGET naik masih sama di bilangan 4.30%. However, it’s best to set your Trailing Stop, to anticipate ke mana arah pergerakan harga obligasi selanjutnya.
ID10YT tampaknya masih perlu mencari Support yang lebih solid untuk menghentikan laju penurunan yield, most likely akan menghampiri MA50 & MA20 di range : 6.615% – 6.590% . Sebaliknya, jika yield naik ke atas MA10 / 6.70%, maka swing bullish kembali berlanjut ke arah 6.80%. ADVISE : HOLD ; WAIT & SEE ke mana arah pergerakan yield to determine price’s direction.
Download full report HERE.