Today’s Outlook:

MARKET SENTIMENT :

– Militer ISRAEL melanjutkan serangannya terhadap kelompok militan Hizbullah Lebanon, dengan ratusan penduduk Beirut meninggalkan rumah mereka pada Minggu malam saat ledakan mengguncang ibu kota Lebanon. Alhasil perkembangan terakhir KONFLIK TIMUR TENGAH ini mengangkat harga Emas & Minyak ke utara.

– PILPRES AS : Para investor juga memperhatikan pemilihan presiden AS, dengan jajak pendapat menunjukkan peluang membaik bagi mantan Presiden Donald Trump, kandidat Partai Republik.

INDIKATOR EKONOMI : Minggu ini diperkirakan akan relatif tenang terkait kalender ekonomi AS & global pada umumnya, tetapi para investor akan mendapatkan informasi terkini tentang kesehatan sektor perumahan dalam laporan yang akan dirilis mengenai penjualan rumah lama dan baru. Ada juga laporan mengenai pesanan barang tahan lama, sentimen konsumen, dan klaim pengangguran awal. Pada hari Rabu, The Fed akan menerbitkan Beige Book, sebuah laporan mengenai kondisi ekonomi di 12 distrik bank sentral. Pelaku pasar juga akan mendapatkan kesempatan untuk mendengar dari beberapa pejabat Federal Reserve regional selama minggu ini, termasuk Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari, Presiden Fed Kansas City Jeffrey Schmid, Presiden Fed San Francisco Mary Daly, Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker, dan Presiden Fed Richmond Thomas Barkin.

KOMODITAS : Harga EMAS melonjak ke rekor tertinggi pada hari Senin dan sedikit berubah pada USD 2,719.33 / ons. Harga emas berjangka AS ditutup 0.3% lebih tinggi pada USD 2,738.9. Harga MINYAK ditutup naik hampir 2% setelah penurunan lebih dari 7% minggu lalu. Harga minyak mentah BRENT ditutup naik 1.68% pada USD 74.29 / barel, sementara harga minyak mentah US WTI menguat 1.94% pada USD 70.56 / barel.

FIXED INCOME & CURRENCY : Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan The Fed bulan November adalah 89.3%, dengan peluang bank sentral mempertahankan suku bunga tetap sebesar 10.7%, demikian menurut CME FedWatch. YIELD US TREASURY tenor 10 tahun naik 11.9 basis poin menjadi 4.194% (titik tertinggi 12 pekan). Imbal hasil obligasi negara AS tenor 2 tahun, yang sensitif terhadap kebijakan bank sentral, melonjak 7 basis poin menjadi 4.025% ; para investor menahan diri memperhatikan bagaimana jalur penurunan suku bunga ke depannya. US DOLLAR menguat, didorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS. Euro turun 0.46% pada USD 1.0815, sementara Poundsterling melemah 0.51% menjadi USD 1.2982. Terhadap Yen Jepang, Dollar menguat 0.86% menjadi 150.79. DOLLAR INDEX, yang melacak kinerjanya terhadap sekeranjang mata uang termasuk Yen dan Euro, naik 0.49% menjadi 103.97.

MARKET EROPA & ASIA : EUROPEAN CENTRAL BANK (ECB) minggu lalu memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini. Data pada hari Senin menunjukkan harga di tingkat produsen (PPI) JERMAN turun lebih dalam dari yang diperkirakan di bulan September.

Corporate News
ISAT: Indosat Siap-Siap Bayar Obligasi IDR 34 Miliar
PT Indosat Tbk (ISAT), perusahaan di sektor telekomunikasi, mengumumkan kesiapan dana untuk pelunasan Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap II Tahun 2017 Seri D dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat Tahap II Tahun 2017 Seri D. Pelunasan ini dijadwalkan akan dilakukan pada 21 Oktober 2024. Corporate Secretary PT Indosat Tbk, Reski Damayanti, menjelaskan bahwa perusahaan telah menyiapkan dana untuk melunasi kewajiban finansialnya sebesar IDR 34 miliar. “Kami telah menyiapkan dana untuk melunasi pokok Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap II Tahun 2017 Seri D sebesar IDR 21 miliar dan pokok Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat Tahap II Tahun 2017 Seri D sebesar IDR 13 miliar,” kata Reski dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa (22/10). Kedua kewajiban ini akan jatuh tempo pada 9 November 2024. Persiapan dana ini merupakan bagian dari langkah strategis Indosat dalam menjaga komitmen terhadap para pemegang obligasi dan sukuk. (Katadata)

Domestic Issue
Apa Tugas Dewan Ekonomi Nasional yang Dipimpin Luhut?
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi era Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk menjadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto. Lantas apa tugas Dewan Ekonomi Nasional yang dipimpin Luhut? Ketentuan Dewan Ekonomi Nasional diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 144 Tahun 1999 tentang Dewan Ekonomi Nasional. Beleid ini ditetapkan di era Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid. Berdasarkan pantauan CNNIndonesia, belum ada beleid terbaru soal Dewan Ekonomi Nasional. Pasal 1 menyebut Dewan Ekonomi Nasional berfungsi memberi nasihat kepada presiden di bidang ekonomi, dalam upaya mempercepat penanggulangan krisis dan penyehatan ekonomi nasional, serta kesiapan dalam menanggapi dinamika globalisasi. Dalam mengemban fungsinya, Dewan Ekonomi Nasional bertugas untuk mengkaji masalah-masalah ekonomi sebagai masukan bagi nasehat kepada presiden untuk saran tindakan lanjutnya; menanggapi masalah ekonomi yang hidup di masyarakat untuk diajukan kepada presiden; dan melaksanakan penugasan lain di bidang ekonomi dari presiden yang berkaitan dengan fungsi Dewan Ekonomi Nasional. Sementara itu, Luhut juga mengungkapkan tugas Dewan Ekonomi Nasional melalui unggahan di akun Instagramnya tak lama setelah ia dilantik. Lembaga yang ia pimpin itu katanya bertugas memberikan saran dan rekomendasi agar program-program prioritas di bidang ekonomi bisa tercapai dengan baik. Apalagi, tantangan perekonomian ke depan yang dihadapi Indonesia tidak lah ringan seperti persoalan ketahanan pangan, transisi energi, perkembangan teknologi termasuk AI, perubahan iklim, hingga dinamika geopolitik yang kian kompleks ada di depan mata. “Dewan Ekonomi Nasional yang dibentuk Presiden Prabowo sebagai economic think tank yang akan diisi oleh para pakar ekonomi,” kata Luhut. (CNN Indonesia)

Recommendation
Sesuai perkiraan, US10YT lanjutkan kembali swing naiknya berlandaskan MA10 / yield 4.08% yang jadi support terdekat saat ini, menuju TARGET yield 4.305%. ADVISE : asumsikan bullish pada yield (= dengan demikian pelemahan pada harga obligasi) masih intact selama masih bergerak di atas MA10.

ID10YT masih dalam rangka konsolidasi, bergerak antara Support – Resistance yield sbb : 6.60% – 6.680%. ADVISE : WAIT & SEE ke mana arah penembusan sebelum menentukan keputusan investasi. TARGET yield : 6.80% (= antisipasi untuk pelemahan harga obligasi kembali).

Download full report HERE.