-GOVERNMENT BONDS-
FR0081 dan FR0082 undersupply, pasca dua seri acuan tersebut mulai tidak ditawarkan pada lelang SUN pekan ini. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), seri baru FR0086 (6-tahun) dan FR0087 (11-tahun) mulai menggantikan seri acuan FR0081 dan FR0082 dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) Selasa (11/08) besok. Tidak ditawarkannya dua seri tersebut, berpeluang membuat FR0081 dan FR0082 undersupply, ditengah tingginya minat investor. Rilis data Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang sudah di ekspektasikan sejumlah pelaku pasar, membuat permintaan lelang SUN besok akan kuat. Selain itu, optimisme investor juga didukung oleh kondisi ekonomi Indonesia yang terkontraksi tidak terlalu dalam dibandingkan negara tetangga. Sebagai catatan, pemerintah berhasil menyerap dana senilai IDR 22 triliun dari penawaran masuk senilai total IDR 72,8 triliun pada lelang SUN sebelumnya.
-CORPORATE BONDS-
Sebanyak 5 Surat Utang Listing dalam Sepekan. Sebanyak empat obligasi dan satu sukuk mudharabah dicatatkan selama pekan lalu, yaitu: Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG IJ); Indomobil Finance Indonesia; Bussan Auto Finance; dan Waskita Karya Tbk (WSKT IJ). Seiring dengan pencatatan lima seri surat utang tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2020 adalah 50 emisi dari 35 perusahaan. Total emisi tahun ini senilai IDR 39,28 triliun. Sedangkan total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 439 emisi dengan nilai outstanding IDR 423,17 triliun dan USD 47,5 juta. Adapun, SBN tercatat sebanyak 96 seri senilai IDR 3.177,01 triliun dan USD 400 juta.
-MACROECONOMY-
Stimulus Dorong Pertumbuhan Ekonomi. Pencairan stimulus sebagai kunci mendorong Indonesia keluar dari kontraksi ekonomi. Percepatan penyerapan ini sekaligus akan memicu pertumbuhan ekonomi. Sebelumnya, BPS merilis data GDP Indonesia yang terkontraksi -5,32% yang sekaligus telah diprediksi sebelumnya, akibat pandemi Covid-19. Kontraksi ekonomi, namun tidak terjadi inflasi seiring pemerintah secara cepat memberikan bantuan sosial yang menjaga daya beli masyarakat. Untuk mendukung ini, pemberian stimulus kepada pengusaha mikro (UMKM) harus diberikan secara cepat dan tidak dipersulit, akan menghidupkan ekonomi masyarakat. Hingga saat ini, total stimulus PEN mencapai IDR 695,2 triliun, dengan mengalihkan senilai IDR 238,9 triliun dari total anggaran PEN menjadi bantuan sosial.
-RECOMMENDATION-
Investor asing minati tenor panjang, pasca tawaran yield di Indonesia cenderung rendah. Asing minati yield yang lebih tinggi yang teradapat di seri tenor panjang. Investor dapat mencermati FR0080 dan FR0083, selain FR0081 dan FR0082 yang mulai mengalami undersupply. Adapun sentimen positif domestik berasal dari, kebijakan bantuan tunai di Indonesia yang akan mendorong daya beli masyarakat. Investor juga mencermati cadangan devisa Indonesia yang kembali mencetak rekor tertinggi, berpeluang membuat penguatan nilai tukar rupiah awal pekan ini. Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,27% ke level IDR 14.625/USD di pasar spot. Sementara, kurs tengah BI melemah 0,41% ke level IDR 14.647/USD.
Reference
-REVIEW (Aug. 7, 2020)-
-PRICE OF BENCHMARK SERIES-
FR0081 (5yr): +0.5 Bps to 102.69 (5.85%)
FR0082 (10yr): +1.2 Bps to 101.63 (6.77%)
FR0080 (15yr): +0.1 Bps to 102.38 (7.23%)
FR0083 (20yr): +0.1 Bps to 101.31 (7.37%)
-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr: +0.013 point to 0.13%
UST 5yr: +0.018 point to 0.23%
UST 10yr: +0.028 point to 0.56%
UST 30yr: +0.036 point to 1.23%
German Bund 10yr: +0.022 point to -0.51%
UK Gilt 10yr: +0.030 point to 0.13%
-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr: +0.45% to 45.02
CDS 5yr: -2.14% to 115.28 (as of Jul. 31, 2020)
CDS 10yr: +0.34% to 174.30
-CRUDE OIL PRICES-
WTI: -1.74% to USD41.22/Barrel
BRENT: -1.53% to USD44.40/Barrel
Source: Bloomberg