-GOVERNMENT BONDS-
Fitch: Cadangan Devisa Topang Peringkat Samurai Bond. Fitch Rating menetapkan peringkat akhir BBB untuk Samurai Bond Indonesia senilai 100 miliar yen yang diterbitkan awal Juli 2020. Penetapan ini menggantikan ekspektasi BBB(EXP), dan sejalan dengan peringkat mata uang asing jangka panjang Indonesia dari BBB dengan outlook stabil. Selain cadangan devisa yang meningkat, berkurangnya ketergantungan terhadap volatilitas harga komoditas dan kenaikan rasio pendapatan pemerintah, menjadi faktor lain menopang peringkat kredit. Kemarin, pasar SUN juga meresepon positif neraca dagang Indonesia yang kembali surplus, mengindikasikan mulai berjalannya aktivitas manufaktur sejumlah mitra dagang Indonesia. Kemarin, harga semua seri acuan ditutup menguat dengan FR0082, FR0080, dan FR0083 bergerak menuju level par. Pergerakan pasar Surat Utang Negara (SUN) juga ditengah ekspetasi Bank Indonesia (BI) yang kembali memangkas suku bunga acuan seven days reverse repo rate (BI 7-DRRR) sebesar 25 bps menjadi 4%.
-CORPORATE BONDS-
GIAA dan KRAS Terbitkan MCB IDR 11,5 Triliun. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan dana talangan kepada Garuda Indonesia Tbk (GIAA IJ) dan Krakatau Steel Tbk (KRAS IJ) dalam bentuk obligasi wajib konversi (mandatory convertible bond/ MCB). Dalam dana talangan skema MCB ini, Garuda Indonesia akan mendapatkan dana senilai IDR 8,5 triliun dan Krakatau Steel IDR 3 triliun. Penyaluran dana ini dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional (PEN) bentuk investasi, sebab perusahaan ini tidak dimiliki 100% oleh pemerintah. Adapun, penempatan dana investasi pemerintah ini telah diatur dalam UU Nomor 2 Tahun 2020 dan PP 63 Tahun 2019 tentang investasi pemerintah. (CNBC Indonesia)
-MACROECONOMY-
Neraca Dagang 1H20 Surplus USD 5,50 Miliar. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan neraca dagang sepanjang semester pertama tahun 2020 surplus senilai USD 5,50 miliar. Angka ini lebih baik dari periode sama tahun sebelumnya yang catatkan defisit senilai USD 1,87 miliar. Sinyal positif kenaikan impor ini didukung oleh neraca dagang Juni 2020 yang surplus USD 1,27 miliar. Hal ini mengindikasikan mulai berjalannya sejumlah aktivitas manufaktur global, setelah sebelumnya hampir semua negara mitra dagang Indonesia masih di bawah indikasi ekspansi. Adapun, ekspor periode Juni 2020 senilai USD 12,03 miliar atau naik 15,09% MoM atau naik 2,28% YoY. Peningkatan ini karena naiknya nilai ekspor minyak dan gas (migas) maupun non migas. Di sisi lain, impor periode Juni 2020 senilai USD 10,76 miliar atau naik 27,56% MoM atau turun 6,36% YoY. (BPS, NHKSI Research)
-RECOMMENDATION-
Investor Mencermati Resesi Singapura. Pelaku pasar tetap mencermati kabar resesi Singapura, yang akan meningkatkan kekhawatiran atas risiko investasi di emerging market khususnya Indonesia. Investor juga menantikan rilis data suku bunga acuan BI 7-DRRR dalam Rapat Dewan Gubernur BI pada pukul 14.20 WIB hari ini. Berdasarkan survei Bloomberg, BI masih memiliki ruang pemangkasan suku bunga 25 bps menjadi 4%. Pada perdagangan kemarin, rupiah melemah 0,95% ke level IDR 14.588/USD di pasar spot. Sedangkan kurs tengah BI melemah 0,72% menjadi IDR 14.616/USD. Dalam jangka pendek, investor dapat mencermati FR008, FR0080, dan FR0083 yang memiliki tendensi harga bergerak ke level par.
-REVIEW (July 15, 2020)-
-PRICE OF BENCHMARK SERIES-
FR0081 (5yr): -0.9 Bps to 100.85 (6.29%)
FR0082 (10yr): -1.5 Bps to 99.67 (7.04%)
FR0080 (15yr): -2.4 Bps to 99.86 (7.51%)
FR0083 (20yr): -1.4 Bps to 99.50 (7.54%)
-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr: -0.003 point to 0.15%
UST 5yr: -0.001 point to 0.28%
UST 10yr: +0.007 point to 0.63%
UST 30yr: +0.021 point to 1.33%
German Bund 10yr: +0.002 point to -0.44%
UK Gilt 10yr: +0.017 point to 0.16%
-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr: -2.92% to 51.42
CDS 5yr: -1.26% to 125.44
CDS 10yr: -2.31% to 193.92
-CRUDE OIL PRICES-
WTI: +2.25% to USD41.20/Barrel
BRENT: +2.07% to USD43.79/Barrel