Today’s Outlook:
Imbal hasil US TREASURY dan US DOLLAR turun karena laporan inflasi AS yang lemah mempertahankan ekspektasi penurunan suku bunga yang besar pada pertemuan kebijakan Federal Reserve mendatang di bulan November. Yen Jepang menguat terhadap US Dollar setelah mantan Menteri Pertahanan Jepang Shigeru Ishiba tampaknya akan menjadi perdana menteri berikutnya.
INDIKATOR EKONOMI: PCE PRICE INDEX atau indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, sebuah tolok ukur inflasi favorit The Fed, naik 0,1% di bulan Agustus (sesuai perkiraan para ekonom) setelah kenaikan 0.2% yang tidak direvisi di bulan Juli. Dalam 12 bulan hingga Agustus, indeks harga PCE naik 2.2% setelah pertumbuhan 2.5% di bulan Juli. Dengan trend penurunan Inflasi yang sesuai ekspektasi ini, pasar sepenuhnya memperkirakan penurunan setidaknya 25 basis poin pada pertemuan FOMC MEETING bulan November, dengan peluang pemotongan 50 basis poin yang lebih besar sekarang menjadi 56.7%, menurut CME FedWatch Tool, dari sebelumnya 49,9%. Data lain menunjukkan belanja konsumen AS meningkat sedikit lebih rendah dari yang diharapkan pada bulan Agustus.
FIXED INCOME & CURRENCY: Konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah, dengan berlanjutnya serangan Israel di Lebanon, juga mendorong harga US TREASURY lebih tinggi dalam upaya flight-to-quality, serta menekan imbal hasilnya, demikian kata para analis. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun 3.5 basis poin menjadi 3.754%, dari 3.789% pada akhir hari Kamis. Terhadap YEN JEPANG, Dollar melemah 1.82% menjadi 142.17. DOLLAR INDEX, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang termasuk Yen dan Euro, turun 0.17% pada 100.43 setelah jatuh ke 100.15, terendah sejak 20 Juli 2023, dengan Euro turun 0.14% pada USD 1.116.
MARKET ASIA: Bank sentral China menurunkan suku bunga dan menyuntikkan likuiditas ke dalam sistem perbankan, dan lebih banyak langkah fiskal diperkirakan akan diumumkan sebelum liburan panjang di RRC yang dimulai pada tanggal 1 Oktober. Dari negara tetangga Negeri Sakura, Ishiba memenangkan kontes kepemimpinan Partai Demokratik Liberal yang berkuasa di JEPANG dengan kemenangan tipis. Ishiba adalah seorang pengkritik stimulus moneter di masa lalu dan mengatakan kepada Reuters bahwa bank sentral “berada di jalur kebijakan yang benar” dengan kenaikan suku bunga sejauh ini.
KOMODITAS: Harga ALUMUNIUM di London menyentuh level tertinggi 16 minggu didorong aksi beli yang dipicu oleh langkah-langkah stimulus ekonomi terbaru di negara konsumen logam terbesar di dunia, China. Kontrak Aluminium tenor 3 bulan di London Metal Exchange naik 0.4% menjadi USD 2.623 per metrik ton dalam perdagangan resmi yang dibuka setelah mencapai USD 2.659, tertinggi sejak 6 Juni. Dari sudut komoditas lain, harga MINYAK naik pada hari Jumat tetapi turun selama seminggu terakhir karena para trader mempertimbangkan ekspektasi pasokan global yang lebih tinggi imbas stimulus baru China. Minyak mentah US WTI naik 51 sen menjadi USD 68.18 / barel dan BRENT naik tipis 38 sen menjadi USD 71.98 / barel. Harga spot EMAS turun 1% pada USD 2,643.88 / ons, menuju kuartal terbaiknya dalam lebih dari 8 tahun terakhir.
Corporate News
WOMF & MFIN: WOM Finance dan MFIN Belum Berencana Terbikan Obligasi Usai Penurunan Suku Bunga
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) dan PT Mandala Multifinance Tbk atau Mandala Finance (MFIN) belum memiliki rencana untuk menerbitkan obligasi pada sisa tahun 2024 ini, termasuk ketika suku bunga acuan atau BI Rate turun menjadi 6%. Pemangkasan suku bunga berpotensi memberikan dampak positif bagi pasar obligasi. Managing Director Mandala Finance Christel Lesmana mengatakan, pada kuartal III dan kuartal IV tahun ini, perusahaan tidak memiliki rencana untuk menerbitakan obligasi. “Mengenai sumber pendanaan Mandala, hingga saat ini mayoritas berasal dari perbankan, dana internal kas, serta melalui penerbitan surat berharga,” kata Christel kepada Kontan. Meksi demikian, Mandala Finance akan tetap memonitor efek penurunan suku bunga selama beberapa bulan ke depan hingga ke awal tahun 2025. Selain itu, Mandala Finance juga akan menerapkan strategi pendanaan yang optimial sesuai dengan kondisi pasar. Kemudian, Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa Hadi menjelaskan, sampai dengan akhir tahun perusahaan masih akan melihat dan melakukan analisa terhadap kondisi pasar dalam memperkuat strategi pendanaan. “Namun realisasi penerbitan obligasi WOMF di awal Juli sangat baik, dengan bookbuilding yang oversubscribed,” kata Cincin kepada Kontan, Jumat kemarin. (Kontan)
Domestic Issue
Ekonom Dukung Pemerintah Tarik Utang Lebih Awal untuk Biayai APBN 2025 Prabowo
Chief of Economist Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya mendukung wacana pemerintah melakukan penarikan utang di awal (prefunding) untuk membiayai APBN 2025 atau anggaran tahun pertama pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Banjaran mendorong agar prefunding tersebut dilakukan melalui surat berharga negara (SBN) valuta asing (valas), bukan SBN rupiah. Menurutnya, likuiditas asing akan sangat membantu menutup gap alias celah kebutuhan investasi jangka panjang. “Sekarang itu pasar surat berharga denominasi dolar AS minatnya tinggi tetapi barang terbatas, jadi penyerapan pasar diprediksi bagus,” jelas Banjaran kepada Bisnis, Minggu (29/9/2024). Banjaran meyakini dana deposit di AS akan mengalir ke luar dan sangat berpotensi mengalir masuk ke pasar berkembang seperti Indonesia. Meski demikian, dia mengingatkan agar pemerintah memilih waktu yang pas ketika terbitkan SBN untuk prefunding APBN 2025 tersebut. Sebelumnya, wacana pemerintah melakukan prefunding APBN 2025 diungkapkan oleh Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Riko Amir. Dia menjelaskan, sesuai ketentuan yang berlaku, prefunding hanya boleh dilakukan sebelum tahun anggaran berjalan atau pada kuartal IV. Misalnya, prefunding 2025 dilakukan pada kuartal IV/2024 atau sepanjang Oktober hingga Desember 2024. Alasan lainnya, kata dia, pemerintah memilih melakukan prefunding karena melihat kondisi pasar keuangan yang positif sejalan dengan suku bunga yang sudah mulai turun. (Bisnis)
Recommendation
US10YT : judging from the condition of MA10 & MA20 yang saat ini sudah goldencross dan menjadi Support, yield akan melanjutkan bullish wave-nya dengan segera mencoba menembus Resistance MA50 pada yield 3.85%, untuk kemudian menuju TARGET : 4.0% sebelum menuju TARGET pattern di sekitar angka 4.30%. ADVISE : antisipasi pelemahan harga obligasi.
Sebaliknya, ID10YT justru masih bergulat dengan Resistance MA10 & MA20 yang saat ini masih menjadi Resistance terdekat di jajaran yield 6.50% – 6.55%. Namun melihat indikator RSI yang positive divergence, antisipasi juga rebound pada yield segera dan dengan demikian, turunnya harga obligasi.
Download full report HERE.