Today’s Outlook:
• Indeks saham global menguat pada perdagangan Senin (08/01/24) dengan kenaikan pada saham-saham teknologi AS yang mendorong lonjakan lebih dari 2% di Nasdaq, sementara harga minyak AS turun 4persenan karena pemotongan harga oleh eksportir terkemuka Arab Saudi menutupi ketegangan di Timur Tengah. Pergerakan market kemarin adalah pembalikan dari awal tahun baru yang mengecewakan di minggu lalu, di mana saham-saham mencatat penurunan pertama dalam 10 minggu karena para investor mengevaluasi kembali kemungkinan penurunan suku bunga lebih awal oleh bank sentral AS pada tahun 2024. Blue-chip Dow Jones Industrial Average turun 1,5% minggu lalu, S&P 500 drop 0,6%, dan Nasdaq Composite yang berbasis teknologi mencatat kinerja mingguan terburuk sejak September, anjlok 3,3% karena kenaikan imbal hasil Treasury.
• Dolar AS dan imbal hasil Treasury sedikit melemah karena investor menunggu data inflasi AS minggu ini dan mempertimbangkan kapan bank sentral AS mungkin mulai memangkas suku bunga. Laporan Federal Reserve New York mengatakan konsumen memperkirakan inflasi yang lebih rendah serta pendapatan dan belanja yang lebih lemah selama beberapa tahun ke depan.
• Data harga konsumen AS untuk bulan Desember, yang dirilis pada hari Kamis, diperkirakan menunjukkan inflasi utama naik 0,2% pada bulan tersebut, dengan kenaikan tahunan sebesar 3,2%. Namun sebelum itu data Trade Balance AS bulan Nov akan rilis terlebih dahulu malam nanti dengan fokus perhatian pelaku pasar pada pertumbuhan Ekspor & Impor mereka. Sementara itu, para investor saham menantikan hasil kuartalan dari perusahaan. Bank-bank besar termasuk JPMorgan Chase sedang memulai periode pelaporan kinerja berikutnya dengan hasil keuangan yang akan dirilis pada hari Jumat.
• KOMODITAS: Harga MINYAK rontok hampir 5% pada hari Senin setelah Arab Saudi memangkas harga ekspor minyak mentah Asia ke level terendah dalam 27 bulan, menambah narasi saat ini bahwa permintaan global masih lemah. Namun, terlepas dari kekhawatiran terhadap aktivitas ekonomi global, kedua harga acuan tersebut sempat naik lebih dari 2% pada minggu lalu karena meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah menyusul serangan militan Houthi Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah, sehingga memicu ganggu an keamanan pada aktivitas pelayaran di wilayah tersebut.
• Pada perdagangan sore, imbal hasil benchmark Treasury 10-tahun turun tiga basis poin (bps) menjadi 4,011%.
• Dolar turun 0,3% terhadap yen menjadi 144,21, sementara indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap sekeranjang mata uang mitra dagang utama lainnya, turun 0,2% pada 102,28.
• Di pasar logam mulia, harga EMAS turun ke level terendah dalam tiga minggu alias merosot lebih dari 1% di awal perdagangan.
• MARKET EROPA: Roda ekonomi Eropa bergulir semakin bersemangat dengan German Trade Balance (Nov) kembali catatkan surplus pada EUR 20.4 miliar dengan catatan pertumbuhan Ekspor & Impor di bulan November yang tinggi di atas ekspektasi, masing-masing di angka 3.7% mom dan 1.9% mom, bangkit dari teritori negatif di bulan sebelumnya. German Factory Orders (Nov) pun mulai bertumbuh positif 0.3% mom, membalikkan angka negatif 03.8% di bulan sebelumnya. Eurozone akan memantau Unemployment Rate (Nov) malam ini di mana diprediksi masih stuck di angka 6.5%.
• MARKET ASIA: hari ini Jepang akan laporkan sejumlah data ekonomi seperti Household Spending (Nov), di mana diperkirakan belanja rumah tangga warga Jepang di bulan Nov menunjukkan trend semakin drop dari bulan sebelumnya. Oleh karena itu, tak heran Tokyo CPI & Core CPI (Dec) pun diramalkan mendingin ke level 2.4% yoy dan 2.1% yoy respectively, turun dari posisi sebelumnya di bulan Nov.
• INDONESIA: Cadangan Devisa Indonesia meningkat menjadi USD 146,4 miliar pada Desember 2023 dari USD 138,1 miliar pada bulan sebelumnya. Jumlah tersebut merupakan yang terbesar sejak September 2021, didukung oleh pendapatan pajak dan jasa serta pinjaman luar negeri pemerintah. Bank sentral mencatat cadangan devisa tersebut setara dengan 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Foreign Net Buy 1minggu terakhir terkumpul IDR 2.87 triliun (all market), semua inflow tersebut menempatkan nilai tukar Rupiah pada IDR 15539/USD.
• IHSG akhirnya alami pelemahan paling definitif, sebuah konsolidasi sehat yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga, di mana RSI negative divergence telah berikan peringatan dalam beberapa hari terakhir ini. Namun posisi IHSG masih well within Uptrend channel, bahkan belum menyentuh Support terdekat sekitar 7270-7250. NHKSI RESEARCH menyarankan para investor / trader untuk Wait & See menilai apakah kekuatan Support akan mampu menahan konsolidasi IHSG selanjutnya, sebelum masuk kembali BUY ON WEAKNESS saham-saham pilihan di area Support nya.

Company News
• BREN: Genjot Portofolio EBT
• PGAS: Jalin Kolaborasi dengan Patra Jasa
• PTBA: Habiskan Biaya Eksplorasi IDR25,57 Miliar

Domestic & Global News
• Jokowi Bakal Lanjut Guyur Bansos hingga Juni 2024, Setuju?
• Jual Senjata ke Taiwan, Xi Jinping Sanksi Perusahaan Produsen Militer AS

Download full report HERE.