Ketiga indeks utama Wall Street ditutup di teritori negatif pada perdagangan Selasa (08/08/23) dengan Nasdaq memimpin pelemahan sebesar 0.79% setelah lembaga pemeringkat kredit Moody’s men-downgrade 10 bank kecil-menengah AS sebanyak 1 tingkat dan me-review 6 bank raksasa termasuk Bank of New York Mellon, US Bancorp, State Street, dan Truist Financial atas kemungkinan mendapatkan pemangkasan peringkat juga. Hal ini kembali memunculkan kekhawatiran atas kesehatan sektor perbankan AS dan ekonomi AS secara keseluruhan. Moody’s juga berikan peringatan bahwa kekuatan sektor ini akan diuji dengan risiko kredit dan lemahnya profitability. Kepercayaan pasar terhadap perbankan AS berangsur-angsur kembali setelah kasus kegagalan kegagalan tiga bank pada Maret lalu, termasuk Silicon Valley Bank, yang cukup mengguncang sistem keuangan AS dan global. Indeks S&P500 Banks telah tergelincir 2.5% tahun ini, dibandingkan dengan kenaikan 17.2% S&P500, dan downgrading ini menunjukkan rapuhnya kepercayaan investor terhadap saham keuangan. Setelah rally lima bulan mendorong benchmark S&P500 dan Nasdaq Composite ke dalam perimeter 5% dari titik tertinggi sepanjang sejarah mereka, di bulan Agustus kini telah mencatat lima sesi kerugian dari enam sesi. S&P turun 2% bulan ini, dan Nasdaq merosot 3.2%. Reaksi atas penurunan peringkat bank tersebut juga mendorong CBOE Market Volatility Index, pengukur ketakutan = akan Wall Street, pada satu point mendekati level tertinggi 2 bulan. Di sisi lain, indeks Energy mampu mengatasi pelemahan di awal sesi; yang disebabkan oleh data Trade Balance China yang mengecewakan, berakhir rebound 0.5% lebih tinggi bersamaan dengan bangkitnya harga minyak mentah dunia setelah pemerintah AS memproyeksikan outlook ekonomi yang lebih bergairah. Adapun China melaporkan surplus Trade Balance (Juli) di angka USD 80.6 miliar, melebihi ekspektasi dan posisi bulan sebelumnya di sekitar USD 70.6 miliar ; namun mencatatkan penurunan Ekspor & Impor yang jauh di bawah perkiraan untuk bulan Juli. Diketahui bahwa Impor minyak mentah ke China (yang merupakan importir dan konsumer minyak terbesar kedua di dunia) anjlok 18.8% di bawah angka bulan Juni; walau sudah naik 17% dari posisi rendah setahun lalu. Bicara mengenai Trade Balance, AS juga turut merilis data Trade Balance (Juni) dengan defisit USD 65.5 miliar, kurang lebih sesuai dengan ekspektasi dan wajar defisit lebih rendah dari bulan sebelumnya karena Ekspor AS tidak banyak berubah sementara penurunan Impor lebih besar. Di luar dugaan, American Petroleum Institute, merilis persediaan minyak mentah AS jauh di atas ekspektasi sebesar 4 juta barrel dibanding penurunan tajam 15.4 juta barrel minggu lalu. Dari benua Eropa, Jerman melaporkan angka Inflasi Juli yang dirilis sesuai ekspektasi 6.2%, akhirnya mampu lebih rendah dari bulan Juni di 6.4%. Dari belahan timur dunia lainnya, setelah Korea Selatan dan Jepang mencatatkan pertumbuhan Current Account (Juni) di atas ekspektasi dan pengeluaran rumah tangga Jepang di bulan Juni yang meningkat 3x lipat secara bulanan, pagi ini telah diumumkan data Unemployment Rate Korea yang naik ke tingkat 2.8% di bulan Juli. Sebentar lagi para pelaku pasar akan memantau rilis data Inflasi China untuk bulan Juli, yang mana dihantui oleh potensi deflasi 0.4% secara tahunan, walau secara bulanan diharapkan mampu bangkit setidaknya 0.1%.

Indonesia juga mengumumkan Indeks Keyakinan Konsumen (Juli) di angka 123.5, (merupakan level terendah dalam 4 bulan); turun dari bulan Juni pada 127.1. Indeks ini mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia di bulan Juli masih kuat, didorong oleh Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tetap tetap berada di zona optimis (>100) walau terdata lebih rendah dari bulan Juni. Pada Juli 2023, keyakinan konsumen terpantau tetap optimis pada seluruh kategori pengeluaran dengan optimisme tertinggi tercatat pada responden dengan pengeluaran lebih dari IDR 5 juta. Berdasarkan usia, keyakinan konsumen pada Juli 2023 juga terpantau optimis pada seluruh kategori usia responden, walau survei menunjukkan bahwa semakin menua usia responden, tingkat keyakinannya cenderung makin menurun. Menimbang sentimen yang bergulir di pasar, NHKSI RESEARCH perkirakan konsolidasi Sideways masih akan berlangsung hari ini; di mana para investor/trader harus perhatikan ke mana arah penembusan market yang dipilih sebelum memutuskan untuk tambah beli atau malah harus kurangi posisi portfolio.

Download full report HERE.