Bursa saham AS ditutup bervariasi dengan Dow Jones merupakan satu-satunya indeks yang menghijau, di tengah pelemahan S&P500 dan Nasdaq akibat langkah profit-taking para investor, setelah saham-saham mega cap melaju naik selama sebulanan ini, menjelang rilis data Inflasi dan keputusan rapat bank sentral AS pekan depan. Para pelaku pasar saat ini melihat 69% kemungkinan Federal Reserve akan menahan kenaikan suku bunga pada FOMC Meeting 13-14 Juni mendatang, turun dari 77% probabilitas sebelumnya, seperti dilansir oleh CME Group FedWatch Tool. Adapun Indeks Energy naik 2.65% setelah harga minyak menanjak naik menyusul keputusan OPEC+ untuk memangkas produksi; ditimpali dengan anjloknya angka cadangan minyak AS yang rilis kemarin.

IHSG yang beberapa hari ini tak kunjung menembus resistance pertama pada range 6660-6680, kemarin rupanya terdampak suasana muram pasar setelah China merilis data Trade Balance (May) yang tak mampu penuhi ekspektasi. Surplus Trade Balance China drop ke angka USD 65.81 milyar pada bulan May, vs USD 90.21 milyar pada bulan April. Ekspor China mengerut 7.5% yoy, merupakan penurunan pertama dalam 3 bulan dan kejatuhan terdalam sejak bulan January; sementara Impor juga terkikis 4.5% yoy di tengah masih lemahnya permintaan pasar domestik, lesunya harga-harga komoditi, serta posisi USD yang menguat terhadap mata uang major dunia lainnya. Selain China, AS pun mengumumkan Trade Balance (Apr.) yang mencatatkan defisit lebih rendah dari perkiraan yaitu di angka minus USD 74.6 milyar, namun membengkak dari periode sebelumnya di USD 60.6 milyar. Atmosfer perlambatan ekonomi juga masih terasa di benua Eropa; di mana Jerman melaporkan Industrial Production bulan April belum bisa melampaui ekspektasi maupun performa di bulan sebelumnya. Sementara itu, Inggris yang melaporkan indikator kesehatan sektor perumahan dirilis lebih rendah pula dari estimasi. Di satu sisi, hal ini menandakan Inflasi Inggris mungkin akan semakin terkendali sekaligus menjelaskan kenapa mata uang British Pound mungkin terlihat agak bearish ke depannya. Lebih lanjut, pagi ini sudah muncul sentimen positif dari rilis data GDP 1Q23 Jepang yang berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi di atas forecast & periode sebelumnya. Pada siangnya, pelaku pasar global akan memusatkan perhatian pada (revisi) laporan GDP Euro Zone untuk 4Q22 dan 1Q23; serta angka US Initial Jobless Claims mingguan. Menimbang sentimen yang bergulir di market, NHKSI RESEARCH memperkirakan konsolidasi ini akan segera mengakhiri trend turun jangka pendeknya karena terkandung limited downside potential only ke arah Support 6560-6550. Sebaliknya, IHSG harus mencoba kembali menembus Resistance 6660-6670 sebagai langkah recovery pertama. Advise Average Up on Break adalah yang masih paling bijak untuk diterapkan.

Download full report HERE.