• Ketiga indeks utama Wall Street ditutup di teritori negatif pada perdagangan Rabu (06/09/23) dengan Nasdaq memimpin pelemahan sebesar 1% setelah data US  PMI sektor jasa menguat di atas ekspektasi memicu kekhawatiran bahwa Inflasi masih cukup panas dan akan membuat suku bunga tinggi untuk beberapa saat lamanya. The Institute for Supply Management (ISM) Non-Manufacturing PMI berada di angka 54.5 untuk bulan Agustus, lebih tinggi dibanding prediksi 52.5. Sampai saat ini para trader memperhitungkan 93% peluang Federal Reserve akan menahan suku bunga tetap di level saat ini 5.25% – 5.50% pada FOMC Meeting mendatang tanggal 20 September, sementara probabilitas suku bunga juga akan ditahan flat pada bulan November berada sekitar 57% ; seperti dilansir dari CME Group FedWatch. Walau demikian, para analis berpandangan bahwa pemotongan suku bunga sepertinya mustahil untuk bisa terwujud segera, berhubung data masih menunjukkan ekonomi yang kuat dan bukti bahwa Inflasi tidak turun semudah yang diharapkan.

• Adapun pasar sedikit bereaksi terhadap “Beige Book” yang dirilis The Fed, yang berisikan outlook ekonomi sepekan ke depan menyongsong data Inflasi Agustus dan keputusan suku bunga tanggal 20 September. Report tersebut menunjukkan ekonomi AS bertumbuh di fase modest dalam beberapa minggu terakhir sementara pertumbuhan ketenagakerjaan mulai tertekan, dan Inflasi terbukti melandai di beberapa bagian negara.

• Data ekonomi AS: Trade Balance di bulan Juli tercatat defisit USD 65 miliar, di bawah ekspektasi namun defisit membesar dari bulan sebelumnya USD 63.7 miliar. Ekspor & Impor AS terlihat meningkat di kedua front tersebut. Malam nanti data mingguan Initial Jobless Claims akan kembali menyita perhatian para investor untuk menunjukkan klaim pengangguran seharusnya bertambah menjadi 235 ribu dibanding 228 ribu pada pekan sebelumnya.

• Market Eropa: German Factory Orders anjlok -11.7% mom di bulan Juli, sangat kontras dengan kondisi bulan sebelumnya yang mampu catatkan pertumbuhan positif 7.6% ; bahkan lebih buruk dari forecast -4.0%. Construction PMI Jerman pun masih berkubang di teritori kontraksi selama bulan Agustus kemarin, berbarengan dengan Perancis dan Eurozone secara keseluruhan. Hanya Inggris saja yang mampu pertahankan Construction PMI tetap di wilayah ekspansi (>50) selama bulan Agustus walau pertumbuhannya mulai melambat. Retail Sales Eurozone untuk bulan Juli juga kembali drop -1.0% yoy. Hari ini para pelaku pasar akan memantau data perumahan Inggris Halifax House Price Index (Agus.), German Industrial Production (Juli), Eurozone Employment Change 2Q23 serta revisi (proyeksi) GDP 2Q23 mereka.

• Market Asia: Jepang telah merilis data pembelian obligasi dan saham-saham Jepang oleh asing yang terdata semakin drop dibanding periode sebelumnya ; membuat Cadangan Devisa Jepang turun sedikit ke posisi USD 1,251.2 miliar di bulan Agustus dari USD 1,253.7 miliar pada bulan sebelumnya. Indonesia juga akan merilis Cadangan Devisa bulan Agustus di mana hasilnya akan diperbandingkan dengan posisi terakhir bulan Juli pada USD 137.7 miliar. Hari ini China yang akan mendapatkan sorotan utama menjelang rilis data Trade Balance (Agus.) dan pertumbuhan negatif Ekspor & Impor mereka yang diprediksi mulai melambat.

• Komoditas: Harga minyak mentah ditutup kembali menguat pada perdagangan Rabu (06/09/23) membalikkan penurunan sebelumnya seiring para trader mengantisipasi anjloknya cadangan minyak AS di tengah rencana lanjutan pemangkasan produksi oleh OPEC+. Brent crude bertengger di harga USD 90.6 / barrel, sementara US WTI menanjak 85 cents ke level USD 87.54 / barrel. Data mingguan stok minyak AS yang dikumpulkan oleh American Petroleum Institute (API) di luar dugaan nyatanya drop -5.521 juta barrel, jauh di atas ekspektasi -1.492 juta barrel. Sebagai informasi, Dollar Index (DXY) naik ke level High 105.00, di atas titik tertinggi 6 bulan. Posisi US Dollar yang menguat diperkirakan akan membuat harga minyak terasa lebih mahal lagi bagi konsumen non-AS, sehingga akan mempengaruhi permintaan. Ditambah lagi penyulingan minyak AS biasanya akan masuki masa maintenance pada bulan September-Oktober. Tambahan produksi dari Iran, Venezuela, dan Libya juga diperkirakan akan menyeimbangkan supply-demand global.

• IHSG: menjajal level 7000 untuk keempat kalinya sejak akhir Agustus lalu (bahkan kali ini sempat menyentuh High 7020), namun lagi-lagi ditutup di bawah area kepala 7 ; dengan candle serupa Shooting Star (di area Resistance). NHKSI RESEARCH harus kembali ingatkan potensi trend reversal yang masih ketat membayangi, selama IHSG tak kunjung berhasil menembus level psikologis 7000 dengan mantap. 

Download full report HERE.