Today’s Outlook:
• Saham AS mengakhiri minggu Natal pada hari Jumat (27/12/24) di teritori negatif , turun bersama Dollar AS ke tingkat yang lebih rendah, menyerah pada aksi ambil untung di pasar yang melambat & tidak likuid menjelang akhir pekan terakhir tahun 2024. Sell-off di indeks utama Wall Street mulai meningkat, mendinginkan Santa Claus rally di tahun terbilang cukup luar biasa, dipicu oleh penurunan saham “MAGNIFICENT 7” seperti Tesla yang merosot 4,9%, bersama dengan Amazon.com, Microsoft, dan Nvidia. S&P 500 merosot 1,11%, namun masih menyisakan kenaikan mingguan 0,67%. Nasdaq Composite berakhir anjlok 1,49%, setelah turun lebih dari 2% selama sesi tersebut. Dow Jones Industrial Average turun 0,77%. Indeks saham global MSCI turun 0,59% pada hari Jumat, dan naik 1,45% selama seminggu. Para kepala strategi pasar memperkirakan masih ada beberapa potensi kenaikan terbatas untuk pasar bullish ini, yang mana hari pelantikan President Trump akan merupakan titik pivot dan semua berita baik (prospektif) akan sudah ter-price-in di pasar. Adapun FEDERAL RESERVE Chairman Jerome Powell mengatakan awal bulan ini bahwa pejabat bank sentral AS “akan berhati-hati dalam memutuskan pemotongan suku bunga lebih lanjut” setelah penurunan suku bunga 25bps seperti yang diharapkan. Ekonomi AS juga menghadapi dampak dari DONALD TRUMP, yang telah mengusulkan deregulasi, pemotongan pajak, kenaikan tarif, dan kebijakan imigrasi yang lebih ketat yang dipandang oleh para ekonom sebagai pro-pertumbuhan dan inflasi.
• PASAR ASIA & EROPA : Indeks saham Asia Pasifik terluas MSCI di luar Jepang turun 0,1%, menandai kenaikan mingguan sebesar 1,5%, sementara Nikkei Tokyo naik 1,8%. Stoxx 600 Eropa naik 0,67% pada hari Jumat dan naik sekitar 1% selama seminggu.
• CURRENCY : DOLLAR INDEX, yang mengukur kekuatan DOLLAR AS terhadap enam mata uang major dunia lainnya, melemah 0,06%, menandai kenaikan mingguan 0,2%, dan menunjukkan kenaikan 6,6% sepanjang tahun 2024. USD/JPY turun 0,06%, tetapi mendekati level tertinggi 5,5 bulan pada hari Selasa. Greenback juga menunjukkan kenaikan 5,4% bulan ini terhadap YEN Jepang yang terkepung dan kenaikan hampir 12% untuk tahun 2024. EURO , stabil, tidak jauh dari level terendah dua tahun pada bulan November dan menunjukkan kerugian 5,6% tahun ini.
– BANK OF JAPAN menahan diri menaikkan suku bunga bulan ini, membuat Yen terpuruk. Gubernur bank sentral Jepang Kazuo Ueda mengatakan dia lebih suka menunggu kejelasan tentang kebijakan Trump, menggarisbawahi meningkatnya kecemasan di antara bank sentral di seluruh dunia tentang tarif AS yang berpotensi besar memukul perdagangan global. Lebih lanjut, Tokyo Core CPI (Dec) terbukti masih lebih rendah dari ekspektasi walau telah mulai memanas 0,2% dari bulan sebelumnya ke level tahunan 2,4%. Industrial Production Jepang yang masih terpuruk di pertumbuhan negatif 2,3% mom pada bulan Nov sepertinya masih akan membuat BOJ akan pertahankan kebijakan moneter longgar , sementara para pelaku pasar perkirakan EUROPEAN CENTRAL BANK justru akan berikan pemotongan suku bunga lebih lanjut ; yang mana langkah keduanya tidak positif bagi mata uang masing-masing . Para investor perkirakan penurunan suku bunga AS sebesar 37 basis poin pada tahun 2025 pada bulan Mei, saat ECB diharapkan telah menurunkan suku bunga depositonya sebesar 100 bps penuh ke level 2% akibat ekonomi EUROZONE melambat.
– Ekspektasi suku bunga AS yang lebih tinggi menarik NAIK YIELD US TREASURY tenor 10 tahun, ke level tertinggi sejak awal Mei pada Kamis pagi, di 4,641%. Terakhir naik 4,6 basis poin di 4,625%. Sedangkan yield US TREASURY tenor 2 tahun, yang melacak prakiraan suku bunga, turun 0,4 bps menjadi 4,328%. Tren utang AS yang meningkat juga menyebabkan imbal hasil obligasi EUROZONE naik, di mana imbal hasil obligasi JERMAN tenor 10 tahun naik 7,6 bp menjadi 2,401% pada hari Jumat.
• KOMODITAS : harga MINYAK naik lebih dari 1% pada hari Jumat dan mencatat kenaikan mingguan dalam volume perdagangan yang rendah menjelang akhir tahun, didorong oleh penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan pada pekan lalu. Minyak mentah BRENT naik 91 sen, atau 1,2%, menjadi $74,17 per barel. Minyak mentah US WTI (West Texas Intermediate AS) menguat 98 sen, atau 1,4%, menjadi $70,60 per barel. Pada basis mingguan, minyak mentah Brent dan US WTI naik sekitar 1,4%. Adapun persediaan minyak mentah AS turun 4,2 juta barel dalam minggu yang berakhir 20 Desember (berbanding dengan konsensus analis Reuters yang perkirakan penurunan 1,9 juta barel dan angka dari American Petroleum Institute sebesar 3,2 juta barel) diduga karena kilang meningkatkan aktivitas dan musim liburan meningkatkan permintaan bahan bakar, demikian data dari Badan Informasi Energi AS (EIA). Optimisme atas pertumbuhan ekonomi CHINA juga telah memicu harapan akan permintaan yang lebih tinggi tahun depan dari negara pengimpor minyak terbesar dunia itu.
– CATALYSTS FOR COMMODITIES : BANK DUNIA pada hari Kamis menaikkan perkiraannya untuk pertumbuhan ekonomi CHINA pada tahun 2024 dan 2025. Sementara itu, otoritas China telah setuju untuk menerbitkan obligasi khusus senilai 3 triliun Yuan ($411 miliar) tahun depan, demikian dikata sumber Reuters , sebagai upaya Beijing untuk menghidupkan kembali ekonomi mereka yang lesu. KONFLIK EROPA (RUSIA – UKRAINE), tampaknya kembali ke garis depan setelah berbagai peristiwa minggu ini yang dapat memengaruhi pasokan tahun depan. NATO mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan meningkatkan kehadirannya di Laut Baltik, sehari setelah Finlandia menyita sebuah kapal yang membawa minyak Rusia karena dicurigai menyebabkan pemadaman internet dan kabel listrik. Sementara itu, harga grosir gas alam Belanda dan Inggris naik di tengah memudarnya harapan akan kesepakatan baru untuk transit gas Rusia melalui Ukraina.
– KONFLIK TIMUR TENGAH memulai babak baru setelah ISRAEL menyerbu sebuah rumah sakit di Gaza utara pada hari Jumat dan menyerang target yang terkait dengan gerakan militan Houthi di Yaman pada hari Kamis, namun analis komoditi perkirakan peristiwa ini mungkin tidak banyak pengaruhi harga minyak menjelang tahun depan. Di sudut komoditas safe-haven, harga EMAS justru malah turun 0,74% menjadi $2.615,54 per ons. Para analis menilai sebaliknya risiko terbesar di Timur Tengah adalah dari penegakan sanksi dari AS yang kemungkinan akan terjadi pada pemerintahan Donald Trump mendatang.
• IHSG in overall masih dalam trend turun sejak rontok dari peak bulan Sept di angka 7910, pada hari Jumat lalu kembali bergerak turun ke bawah MA10 & MA20 dengan kembali terdepresiasi 29pts / -0.41% ke level 7036.6 . Kali ini mulai terdata Foreign Net Buy sebesar IDR 199,54 milyar (RG market), namun tak bisa menghapus total jual bersih mingguan dan YTD mereka yang massive di angka IDR 1.68 triliun dan IDR 28,72 triliun (RG market). Simply said, rasanya hampir pupus harapan TARGET AKHIR TAHUN IHSG dari NHKSI RESEARCH bisa bertengger di angka 7400 (yang itupun sudah kami revised-down dari 7800 awal target). USD/IDR yang terbantu sentimen naiknya Dollar Index, membuat nilai tukar Rupiah tak berdaya naik dari rate 16,235 / USD saat ini. Sudah hampir bisa dipastikan IHSG akan mengakhiri tahun 2024 ini dengan penurunan sepanjang tahun yang saat ini sudah mencapai -3,25% . Performa pasar saham Indonesia ini memang berkebalikan dengan performa setahun imbal hasil SURAT UTANG NEGARA tenor 10 tahun / yield ID10YT yang mampu menguat 8,11%. Menutup hari terakhir perdagangan 2024, NHKSI RESEARCH hanya berharap IHSG mampu bertahan di atas level psikologis 7000 sebagai landasan perjalanan di tahun depan. Happy New Year 2025, Happy Trading & Investing!
Company News
• CCSI: Dirikan Usaha Provider Internet Kabel Rp48M
• ADRO: Garap Proyek Ini, ADRO Suntik Entitas Usaha USD4,1 Juta
• CUAN: Entitas CUAN Ngutang BNI Rp2,42 Triliun, Simak Ini Alokasinya
Domestic & Global News
Biodiesel B40 Jalan 1 Januari 2025, Wamem ESDM Tinjau Kesiapan Kilang
Laju Kontraksi Laba Industri China Melambat saat Permintaan Masih Lesu
Download full report HERE.