Today’s Outlook:
• Dow Jones Industrial Average menghapus kerugian di awal sesi dan meraih sedikit keuntungan pada perdagangan lambat di hari Kamis (26/12/24) setelah rentetan kenaikan pasar yang kuat di awal minggu liburan. Indeks blue-chip DJIA ditutup terapresiasi 28,77 poin, atau 0,07%, lebih tinggi menjadi 43.325,80 setelah kehilangan sekitar 182 poin di awal sesi. S&P 500 turun tipis 2,45 poin, atau 0,04%, menjadi 6.037,59. Nasdaq Composite juga mengakhiri hari sedikit lebih rendah, turun kurang dari 0,1% menjadi 20.020,36. Pasar ditutup pada hari Rabu untuk Libur Natal. Hasil di hari Kamis terjadi setelah performa Malam Natal yang solid untuk S&P 500. Lonjakan 1,1% pada hari Selasa (24/12/24) menandai kinerja Malam Natal terbaik sejak 1974, demikian menurut Bespoke. Sejauh minggu ini, S&P 500 naik 1,8%, sementara Dow naik 1,1%. Reli kuat pada saham Teknologi megacap di awal pekan ini telah mengangkat Nasdaq 2,3% minggu ini.
• MARKET SENTIMENT: December US Crude Oil Inventories
• CURRENCY & FIXED INCOME : DOLLAR INDEX (DXY) terakhir naik 0,02% pada 108,13. Indeks ini bertahan tepat di bawah level tertinggi dua tahun pada 108,54 yang dicapai pada hari Jumat. DOLLAR AS mencapai level tertinggi 5 bulan terhadap YEN Jepang pada hari Kamis didukung ekspektasi bahwa greenback akan terdorong tahun depan oleh kebijakan pemerintahan Donald Trump yang akan datang , diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan mengangkat inflasi. Volume perdagangan sepi pada hari Kamis dengan banyak pedagang telah pergi berlibur setelah Natal dimulai hari Rabu dan sebelum Tahun Baru pekan depan. Peraturan bisnis yang lebih longgar dan pemotongan pajak diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi AS tahun depan sementara analis mengatakan bahwa tindakan keras terhadap imigrasi ilegal dan prospek tarif baru pada mitra dagang dapat meningkatkan tekanan harga alias Inflasi , serta membebani ekonomi dalam jangka panjang. YIELD US TREASURY diperdagangkan hampir flat pada Kamis pagi seiring para investor mencerna data baru tentang klaim pengangguran mingguan. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun mendatar pada 4,581% setelah melonjak 5 basis poin di atas level 4,6%. Imbal hasil US Treasury tenor 2 tahun diperdagangkan 1 basis poin lebih rendah pada 4,329%. Satu basis poin sama dengan 0,01%. Imbal hasil bergerak terbalik terhadap harga.
– DOLLAR AS menguat 0,35% menjadi 157,93 YEN Jepang dan sebelumnya mencapai 158,09, level tertinggi sejak 17 Juli. Yen Jepang telah terpukul akibat perbedaan suku bunga yang lebar antara Amerika Serikat dan Jepang.
• PASAR ASIA: Saham Asia-Pasifik sebagian besar naik pada hari Kamis, dengan beberapa pasar tetap tutup untuk Boxing Day. NIKKEI 225 JEPANG naik 1,12% menjadi ditutup pada 8.220,9 sementara Topix naik 1,20% menjadi ditutup pada 2.766,78, sehari setelah sebuah laporan mengatakan negara itu sedang mempersiapkan anggaran rekor $735 miliar untuk tahun fiskalnya yang dimulai pada bulan April. Anggaran tersebut akan memperhitungkan peningkatan biaya jaminan sosial dan pembayaran utang, demikian diungkapkan oleh Reuters. KOSPI KOREA SELATAN terdepresiasi 0,44% dan ditutup pada 2.429,67 sementara Kosdaq turun 0,66% menjadi ditutup pada 675,64. Oposisi utama negara itu, Partai Demokrat, telah mengajukan RUU untuk memakzulkan penjabat Presiden Han Duck-soo, dengan pemungutan suara akan dilakukan pada hari Jumat, menurut kantor berita Yonhap.
• PASAR EROPA: Pasar Eropa ditutup lebih tinggi pada hari Selasa, di hari perdagangan yang dipersingkat untuk Malam Natal. Indeks Stoxx 600 pan-Eropa untuk sementara mengakhiri sesi sekitar 0,2% lebih tinggi. Saham Teknologi termasuk di antara yang memimpin kenaikan, menyusul sesi perdagangan yang kuat pada hari Senin untuk saham Teknologi yang terdaftar di AS. Indeks FTSE 100 LONDON dan indeks CAC 40 PERANCIS keduanya mengakhiri sesi di wilayah positif didukung oleh Santa Claus rally.
– EURO naik 0,13% menjadi $1,0418. Mata uang tunggal tersebut turun menjadi $1,03435 pada hari Jumat, level terendah sejak 22 November.
• KOMODITAS: Harga MINYAK turun tipis pada hari Kamis di tengah perdagangan yang sepi di hari libur seiring menguatnya Dollar mengimbangi harapan akan adanya stimulus fiskal tambahan di CHINA , importir minyak terbesar di dunia. Harga minyak mentah BRENT ditutup turun 32 sen, atau 0,43%, pada $73,26 per barel. Harga minyak mentah US WTI (West Texas Intermediate AS ) ditutup pada $69,62, melemah 0,68%, atau 48 sen, dari penutupan sebelum Natal pada hari Selasa. Pemerintah CHINA telah sepakat untuk menerbitkan obligasi pemerintah khusus senilai 3 triliun Yuan ($411 miliar) tahun depan, Reuters melaporkan pada hari Selasa, mengutip dua sumber,sebagai upaya Beijing meningkatkan stimulus fiskal untuk menghidupkan kembali ekonomi yang sedang terpuruk.
– Harga spot EMAS naik 0,8% menjadi $2.634,39 per ons. Harga futures emas AS naik 0,7% menjadi $2.654,60. Kenaikan harga ini didorong oleh permintaan aset safe haven di tengah volume perdagangan yang rendah setelah liburan Natal, sementara pasar menunggu sinyal mengenai ekonomi AS di bawah pemerintahan Trump yang akan datang dan strategi suku bunga Federal Reserve untuk tahun 2025.
• IHSG terkoreksi 46,78 (-0,43%) setelah sempat bullish Runaway Gap untuk menutup Exhaustion Gap sebelumnya pada Kamis pekan lalu menyusul bearish downtrend yang cukup dalam. Dana asing masih konsisten melakukan net sell senilai Rp 230,17 miliar pada Selasa menjelang libur Natal, sementara posisi YTD mereka juga Net Selling Rp 28,68 triliun (RG MARKET). NHKSI RESEARCH menyarankan investor/ trader untuk SPECULATIVE BUY saham-saham yang sedang dalam sentimen bearish yang kuat minggu lalu. Nilai tukar RUPIAH bertahan di Rp 16.100-16.350/USD, dengan mempertimbangkan sentimen saat ini, potensi kenaikan Rupiah untuk “menguat” ke kisaran 16.100-16.000 di akhir tahun ini terbatas.
Company News
• PTRO: Petrosea (PTRO) Rancang Stock Split, Harga Baru Efektif Januari 2025
• LABA: Green Power Siapkan Rights Issue IDR 150M Pada 2025
• UNVR: Unilever Gelar RUPSLB Awal 2025, Bahas Bisnis Es krim & Rombak Direksi
Domestic & Global News
Pengusaha Ungkap Pengaruh Pembatasan Produksi Nikel Terhadap Bisnis Smelter
Beragam Jurus China Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5% pada Tahun Ular Kayu 2025
Download full report HERE.