Today’s Outlook:

• Tiga indeks utama Wall Street berakhir lebih tinggi pada perdagangan hari Senin (25/11/24), dengan indeks Russell 2000 berkapitalisasi kecil mencapai titik tertinggi sepanjang masa setelah pencalonan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan AS membantu menekan imbal hasil obligasi lebih rendah. Fokus juga beralih ke pembicaraan tentang kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon, yang mendorong harga Minyak turun, menyeret indeks Energi turun 2%.

• MARKET SENTIMENT : Presiden AS terpilih DONALD TRUMP mengakhiri spekulasi selama berminggu-minggu ketika ia mengumumkan nama Menteri Keuangannya, dengan beberapa ahli strategi investasi mengatakan Bessent dapat mengambil langkah-langkah untuk menahan pinjaman pemerintah lebih lanjut. = Pengangkatan Bessent telah meredakan beberapa kekhawatiran fiskal tentang kemungkinan tarif baru, yang telah mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi menjelang pemilihan. Bessent dikenal sebagai sosok yang menyerukan reformasi pajak & deregulasi bagi perusahaan AS. Ia juga menentang pengenaan tarif perdagangan yang terlalu ketat, sehingga diharapkan bisa mengurangi prospek perang dagang di bawah pemerintahan Trump . Menanggapi sentimen tsb, S&P 500 menguat 17,81 poin, atau 0,30%, hingga ditutup pada 5.987,15 poin, sementara Nasdaq Composite naik 0,27%, Dow Jones Industrial Average melejit 439,02 poin, atau 0,99%, ke level 44.735,53. Indeks berkapitalisasi kecil yang selama ini laggard mencapai titik tertinggi intraday sepanjang masa, melampaui rekor tertinggi yang pernah dicapai 3 tahun lalu, seiring imbal hasil US Treasury turun tajam, di mana obligasi tenor 30 tahun memimpin penurunan imbal hasil secara keseluruhan.

• Harapan bahwa Trump, bersama dengan Kongres Republik, dapat menepati janjinya tentang kebijakan yang ramah bisnis telah menjadi pendorong terbaru bagi perusahaan berkapitalisasi kecil. Mereka telah menjadi sorotan sejak Federal Reserve AS memulai siklus pelonggaran kebijakan moneternya pada bulan September. Kebijakan suku bunga rendah bisa membantu sektor Real Estate yang sensitif terhadap interest rate beranjak naik, sementara indeks Perumahan juga melonjak 4,5%. Namun, kekhawatiran tetap ada bahwa tekanan inflasi dapat melonjak dan memperlambat laju pelonggaran kebijakan moneter The Fed. Investor baru-baru ini hadapi dilemma antara harapan jeda versus pemotongan suku bunga lebih lanjut pada pertemuan FOMC MEETING bulan Desember. CME FedWatch survey menunjukkan kemungkinan sebesar 56,2% bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin lagi. PCE PRICE INDEX, pengukur inflasi favorit bank sentral,  akan menjadi perhatian investor AS akhir minggu ini, yang akan nikmati hari libur Thanksgiving. Lebih banyak data sektor Property hari ini juga akan dipantau, seperti : Building Permits dan New Home Sales keduanya utk bulan Oct. Pelaku pasar juga akan nantikan angka Conference Board Consumer Confidence (Nov) yang sepertinya menguat ketimbang bulan Oct.

• MARKET EROPA & ASIA : GERMAN Ifo Business Climate Index (Nov) perkirakan iklim usaha masih akan cenderung sulit 6bulan ke depan. Siang ini BANK OF JAPAN akan merilis Core CPI dengan forecast 1,8% yoy versus previous 1.7%.

• KOMODITAS : Harga MINYAK drop lebih dari USD 2 per barel pada hari Senin setelah ISRAEL dan LEBANON ditengarai telah menyetujui persyaratan kesepakatan untuk mengakhiri KONFLIK ISRAEL-HIZBULLAH , mengutip pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya. Minyak mentah BRENT ditutup pada USD 73,01 / barel, turun USD 2,16, atau 2,87%. Minyak mentah US WTI berakhir pada USD 68,94 per barel, anjlok USD 2,30 atau 3,23%. Israel mengatakan pada hari Senin bahwa mereka sedang bergerak menuju gencatan senjata dalam perang dengan Hizbullah tetapi masih ada masalah yang harus diatasi, sementara pejabat Lebanon menyuarakan optimisme yang hati-hati tetapi mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak dapat dipercaya. Baik kontrak Brent maupun US WTI minggu lalu mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak akhir September hingga mencapai level settlement tertinggi sejak 7 November setelah Rusia menembakkan rudal hipersonik ke Ukraina sebagai peringatan kepada Amerika Serikat dan Inggris menyusul serangan Ukraina terhadap Rusia menggunakan senjata AS dan Inggris.

• OPEC+, pada pertemuan berikutnya hari Minggu 1Dec , mungkin mempertimbangkan untuk menghentikan pemangkasan produksi minyak saat ini mulai 1 Januari, Menteri Energi Azerbaijan Parviz Shahbazov mengatakan kepada Reuters. Kelompok tersebut telah menunda kenaikan produksi tahun ini di tengah kekhawatiran lesunya permintaan global.

• IHSG melonjak pada hari Senin menyusul kenaikan di seluruh kawasan Asia-Pasifik dan mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi regional, meskipun rilis indikator ekonomi yang akan datang dapat membentuk tren pasar. Adapun lonjakan kemarin 118.54 points / +1.65% ke level 7314.11 masih dibayangi jual bersih asing senilai IDR 256.32 milyar. Di posisi ini berarti IHSG akhirnya berhasil naik kembali ke atas MA10 tepat sebulan setelah terjerembab ke bawahnya, menjadikan level 7220 adalah Support terdekat saat ini. Adapun titik High kemarin persis menyentuh MA20 pada 7329.5 yang menjadi target untuk ditembus  kemudian, demi IHSG bisa mulai jalani window dressing dan mencapai Target akhir tahun di bilangan : 7450-7500.

Company News

• UNVR: Jual Bisnis Es Krim, Unilever Raup IDR 7 Triliun
• DRMA: Produksi DC Battery Pack, Emiten TP Rachmat jadi Pelopor Produk Lokal
• IPCC: Simak! Berikut Jadwal Dividen Interim IPCC IDR 44,4 Miliar

Domestic & Global News
Menperin Segera Panggil Apple, Desak Bangun Pabrik di Indonesia
Otoritas AS Panggil Crazy Rich India Gautam Adani Terkait Kasus Suap US$250 Juta

Download full report HERE.