Ketiga indeks utama AS jatuh berjamaah lebih dari 1% pada perdagangan Kamis (24/08/23) dipimpin oleh Nasdaq yang bukukan pelemahan terbesar 1.87% setelah naik tajam minggu ini, seiring para investor nervous menjelang pidato Chairman Federal Reserve Jerome Powell pada simposium tahunan Jackson Hole – Wyoming yang baru saja dibuka. Kekhawatiran bahwa bank sentral AS akan tetap pertahankan nada hawkish pada suku bunga acuan cukup beralasan, apalagi setelah mengacu kepada data ekonomi yang baru dirilis yaitu Core Durable Goods Orders yang naik 0.5% mom di bulan Juli, lebih tinggi dari forecast & bulan sebelumnya di 0.2%. Demikian pula dengan Initial Jobless Claims yang ternyata muncul hanya sebesar 230 ribu (posisi terendah dalam 3 minggu), di bawah ekspektasi klaim pengangguran setidaknya tetap sama seperti di posisi terakhir 240 ribu ; menandakan pasar tenaga kerja masih kuat. Yield US Treasury pun langsung bereaksi dengan menanjak lebih tinggi. Para pelaku pasar turut mencerna komentar dari Philadelphia Fed Presiden Patrick Harker yang menyatakan bahwa The Fed mungkin masih akan perlu pertahankan kebijakan moneter ketat untuk beberapa saat lamanya. Pandangan Powell tentunya juga akan memperhitungkan Michigan Consumer Expectation & Sentiment (Agustus) yang sedianya diumumkan hampir berbarengan dengan waktu pidatonya malam nanti sekitar jam 21:00 WIB, secara indeks inilah yang akan memberikan gambaran bagaimana kira-kira ekspektasi konsumen atas iklim usaha selama 6 bulan ke depan. Melandainya Inflasi di Inggris membuat keyakinan konsumen di sana membaik, setidaknya data GfK Consumer Confidence untuk bulan Agustus tidak jatuh sedalam yang diperkirakan pada -29 , melainkan berhasil dirilis pada -25 saja, suatu langkah yang sudah lebih optimis dari bulan sebelumnya pada -30. Namun masih banyak tugas untuk benua Eropa, secara negara dengan ekonomi terbesar di sana yaitu Jerman akan memantau perkembangan GDP kuartal 2 / 2023 yang sepertinya masih lesu di level -0.2% yoy seperti kuartal sebelumnya. Hampir pada waktu yang sama, menyusul German IFO Business Climate index (Agustus) yang akan jelaskan apa ekspektasi para pelaku dunia usaha 6 bulan ke depan.
Dari benua Asia, Jepang baru saja umumkan Inflasi di area Tokyo yang sedikit melandai ke level 2.9% yoy (sudah dalam trend turun 4 bulan belakangan ini), walau secara nasional tingkat CPI mereka di bulan Agustus tampaknya malah naik sedikit menjadi 2.6% yoy. Bank Indonesia kemarin telah menetapkan suku bunga acuan tetap di tempat 5.75%, yang mana hal ini telah terjadi 7 bulan berturut-turut, karena dirasa posisi BI7DRR saat ini sudah cukup untuk mengendalikan Inflasi plus memperkuat usaha untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah. Adapun USD/IDR berada di posisi IDR 15,247 / USD, sudah melorot dari puncak tertinggi 5 bulan pada High IDR 15,391 / USD beberapa hari yang lalu. Menimbang sentimen market yang ada dan posisi penutupan IHSG kemarin secara teknikal, NHKSI RESEARCH berpendapat sepertinya Support MA10 & MA20 di sekitar 6890 akan benar-benar diuji kekuatannya hari ini. Para investor/trader disarankan tidak menambah posisi terlalu banyak di penghujung minggu ini, dan mengambil sikap Wait & See sebagaimana pelaku pasar global lainnya yang tengah harap-harap cemas menunggu pidato Powell malam nanti.
Download full report HERE.