Today’s Outlook:

• Wall Street ditutup flat pada perdagangan hari Jumat (20/09/24), walau masih berada di dekat titik rekor penutupan tertinggi pada sesi sebelumnya untuk DJIA dan S&P 500, sementara US DOLLAR menguat ketika para investor mencerna pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin oleh Federal Reserve pada pertengahan minggu yang memulai siklus penurunan suku bunga. Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,09%, menjadi 42.063,36, S&P 500 ditutup turun
0,19%, menjadi 5.702,55, dan Nasdaq Composite mengakhiri minggu lalu dengan terdepresiasi 0,36%, menjadi 17.948,32. Indeks MSCI dari saham global mengempis 0,21%, menjadi 837,69 setelah melonjak pada hari Kamis ke rekor tertinggi. Secara keseluruhan, ketiga indeks saham utama AS mengakhiri minggu lalu dengan lebih tinggi, tidak jauh dari puncak tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada hari Kamis ketika para pembeli masuk ke aset berisiko.

• MARKET SENTIMENT:
— Dua gubernur Fed mengemukakan pandangan yang berlawanan mengenai prospek Inflasi, memperdebatkan langkah yang diambil oleh Fed Chairman Jerome Powell sebagai perlindungan bagi ekonomi yang tangguh, bukan sebagai tanggapan darurat terhadap data pekerjaan yang lemah. Pasar sepenuhnya memperkirakan pemotongan setidaknya 25 bps pada bulan November, dengan harapan untuk pemotongan 50 bps diberikan kemungkinan sebesar 48,9%, menurut CME’s FedWatch Tool. Pemotongan suku bunga yang agresif sebesar 50 bps juga diperkirakan telah membuat para pelaku lebih waspada tentang bahaya laten perekonomian.

• MARKET ASIA & EROPA: Mengakhiri minggu yang sibuk untuk kebijakan moneter, BANK OF JAPAN mempertahankan suku bunga tidak berubah. Pasar telah memperkirakan suku bunga akan tetap stabil, tetapi Gubernur Kazuo Ueda meredam ekspektasi kenaikan suku bunga yang akan segera terjadi dengan mengemukakan adanya ketidakpastian ekonomi AS dan volatilitas pasar yang dapat mempengaruhi langkah kebijakan mereka. Saham EROPA turun dari level tertinggi 2 minggu, dipimpin oleh penurunan saham otomotif setelah Mercedes-Benz memangkas target margin laba, mengutip kelemahan di China. Di CHINA sendiri, bank sentral mereka mempertahankan suku bunga pinjaman acuan tidak berubah, bertentangan dengan ekspektasi penurunan. Saham blue chips China naik 0,2% tetapi tetap dekat dengan level terendah 7 bulan yang dicapai awal minggu lalu. Data suram dalam beberapa hari terakhir telah meningkatkan harapan untuk stimulus agresif guna menopang ekonomi terbesar kedua di dunia ini.

• CURRENCY: YEN JEPANG melemah setelah pertemuan BOJ tersebut dan terakhir terlihat 0,94% lebih lemah terhadap
DOLLAR AS menjadi 143,97 / Dollar. Dollar naik ke level tertinggi 2 minggu terhadap Yen setelah pernyataan Ueda. Dollar menguat setelah mengalami kerugian awal pekan lalu. DOLLAR INDEX (DXY) yang mengukur kekuatan Dollar terhadap sekeranjang mata uang dunia lainnya naik 0,12% menjadi 100,79. Poundsterling awalnya melemah setelah Bank of England mempertahankan suku bunga stabil pada hari Kamis sebelum berbalik menguat 0,23% menjadi USD 1,3314. Data pada hari Jumat menunjukkan ENGLAND RETAIL SALES naik lebih dari yang diperkirakan pada bulan Agustus.

• KOMODITAS: EMAS menyentuh rekor tertinggi di USD 2.614 / ons. Sedangkan emas hitam alias MINYAK MENTAH, mengakhiri pekan lalu terapresiasi lebih dari 4%. BRENT ditutup turun 0,52%, di USD 74,49 / barel. US WTI ditutup turun 0,4%, menjadi USD 71,92.

• IHSG: akhirnya ditutup di bawah Support MA10 untuk pertama kalinya 8 Aug atau 1,5 bulan yang lalu; merupakan tanda awal yang mengkonfirmasi pullback IHSG ke arah Support berikut: 7710 / 7600. NHKSI RESEARCH menilai konsolidasi ini diperlukan untuk sebuah pertahankan trend kenaikan yang sehat. SEandainya pun IHSG harus menguji level Support lebih rendah lagi di sekitar 7500-7450 maka masih belum akan mengganggu trend naik jk.menengah ketika IHSG mengawali pendakian ini dari bottom di bulan June. NHKSI RESEARCH menyarankan untuk melakukan strategi BUY ON WEAKNESS (bertahap) di area Support saham-saham pilihan Anda.

Company News

• RAAM: RAAM dan B-Universe Pecah Kongsi, Telisik Ini Sebabnya
• SMRA: Summarecon Siapkan IDR 200M Bayar Obligasi, Ini Sumber Dananya
• DSNG: Entitas DSNG dan Sumitomo Uji Coba Pabrik Wood Pellet

Domestic & Global News
Pemerintah Kaji Insentif Proyek EOR untuk Genjot Produksi Migas
Harris Mengungguli Trump, Jajak Pendapat Jaringan TV Menunjukkan

Download full report HERE.