Today’s Outlook:

• Indeks pasar saham global bergerak naik dalam perdagangan yang cukup volatile pada hari Kamis (21/11/24) seiring para investor mencerna proyeksi pendapatan yang kurang menggembirakan dari produsen chip AI Nvidia ; sementara Bitcoin mendekati tonggak sejarah USD 100.000. Saham Nvidia, perusahaan paling bernilai di dunia dan kontributor utama keuntungan indeks acuan S&P500 tahun ini, sempat mencapai rekor tertinggi di awal sesi sebelum turun hingga berakhir naik 0,53% saja. Produsen chip tersebut memperkirakan Q4 akan membukukan pertumbuhan pendapatan paling lambat dalam 7 kuartal. Pasar juga tengah lekat mengamati pilihan Trump untuk Menteri Keuangan, yang akan memainkan peran kunci dalam melaksanakan agenda tarif, pemotongan pajak, dan deregulasi. Di Wall Street, tiga indeks utama berakhir di teritori positif dalam sesi yang minim sentimen, dipimpin oleh sektor Utilitas, Keuangan, Konsumen, dan Industri. Saham Layanan Komunikasi menjadi yang paling terdampak, didorong oleh kerugian di Alphabet yang berakhir turun sekitar 6%. Jaksa AS berpendapat pada hari Rabu bahwa Alphabet harus melepaskan browser Chrome yang populer untuk mengakhiri monopoli pencarian Google. Alhasil Dow Jones Industrial Average menguat 1,06% ke level 43.870,35, S&P 500 naik 0,53%, dan Nasdaq Composite hampir flat di 0,03%. Indeks saham MSCI global terkerek 0,38% menjadi 851,05 setelah sempat melemah di awal sesi. Saham Eropa menguat 0,41%, didorong oleh reli saham Energi dan Teknologi.

• CURRENCY & FIXED INCOME : BITCOIN melonjak dan mendekati tonggak sejarah USD 100.000. Mata uang kripto terbesar di dunia ini telah naik lebih dari 40% sejak Donald Trump memenangkan Pemilu AS tanggal 5 November, didorong oleh ekspektasi bahwa pemerintahannya akan ramah terhadap mata uang kripto. Bitcoin naik 3,75% menjadi USD 98.005,00. Ethereum naik 8,77% ke harga USD 3.350,80.

– US DOLLAR naik dalam perdagangan yang tidak menentu karena investor menilai penurunan Initial Jobless Claims mingguan (actual : 213k vs consensus : 220k, vs previous : 219k) menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja, dan komentar dari 2 gubernur Federal Reserve terkait arah suku bunga. Pasar perumahan juga tampak sehat walafiat dengan data Existing Home Sales (Oct) meningkat di atas estimasi. Namun di sisi lain, Philadelphia Fed Manufacturing Index (Nov) malah anjlok dalam di bawah ekspektasi, menandakan satu bagian dari aspek pertumbuhan manufaktur yang dianggap penting di AS masih berjalan terseok-seok. Mungkin malam nanti data US PMI dari S&P Global akan lebih memberikan arah pertumbuhan ekonomi AS, serta bagaimana pandangan dari Univ. Of Michigan terkait ekspektasi Inflasi & Konsumen ke depannya.

– Terhadap YEN Jepang, Dollar melemah 0,62% menjadi 154,45 tetapi menguat 0,29% ke level 0,887 terhadap Swiss FRANC. DOLLAR INDEX (DXY) , yang mengukur kekuatan greenback atas sekeranjang mata uang major dunia lainnya termasuk Yen dan Euro, naik 0,37% di bilangan 107, mencapai level tertinggi dalam 13 bulan. Adapun Euro turun 0,41% ke level USD 1,0479.

• KOMODITAS : Harga MINYAK ditutup naik sekitar 2% setelah RUSSIA & UKRAINE saling menembakkan rudal, meningkatkan kekhawatiran atas pasokan minyak mentah. Minyak mentah BRENT naik 1,95% menjadi USD 74,23 / barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (US WTI) naik 2% ke harga USD 70,10.

– Harga EMAS spot naik, menuju sesi kenaikan keempat berturut-turut setelah mencapai level tertinggi lebih dari seminggu. Harga emas spot naik 0,8% menjadi USD 2.671,28 per ons. Harga emas berjangka AS ditutup 0,9% lebih tinggi pada USD 2.674,90.

• MARKET ASIA & EROPA : JEPANG pagi ini telah merilis angka National Core CPI (Oct) di angka 2.3% yoy, 0.1% di atas forecast namun masih tetap lebih rendah dari bulan sebelumnya. Masih di pagi ini, Jepang segera merilis angka Services PMI (Nov). Indikator ekonomi ini rilis sehari setelah Gubernur BANK OF JAPAN Kazuo Ueda mengatakan bank sentral akan secara serius memperhitungkan dampak Yen terhadap pertumbuhan ekonomi dan harga, pernyataan yang dianggap pasar sebagai indikasi bahwa BOJ akan segera naikkan suku bunga. Seperti diketahui, Yen yang berimbal hasil sangat rendah merupakan salah satu mata uang kinerja terburuk di dunia terhadap Dollar tahun ini, sehingga memberikan beban tambahan pada harga impor. Dollar telah naik 10% terhadap Yen sejak The Fed memangkas suku bunga pada bulan September. Beredar spekulasi bahwa Yen telah dijual secara besar-besaran dalam posisi short terbesar dalam 4 bulan bersiap untuk rebound seiring BOJ diperkirakan mengambil langkah yang lebih agresif.

– Sejumlah laporan PMI hari ini mendominasi perhatian investor global, termasuk dari INGGRIS ( selain menunggu pelaporan Retail Sales (Oct) yang diperkirakan agak melemah dari bulan sebelumnya) , JERMAN (termasuk juga laporan GDP 3Q mereka), dan tidak lupa dari EUROZONE.

• INDONESIA : Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada Q3 mencatat surplus sebesar USD 5,9 milyar, dari sebelumnya defisit USD 0,6 milyar pada triwulan 2 / 2024. Surplus NPI ditopang oleh surplus neraca transaksi modal & finansial yang meningkat. Posisi Cadev meningkat dari sebesar USD 140,2 milyar di akhir June 2024 menjadi USD 149,9 di akhir Sept. Neraca transaksi berjalan mencatat penurunan defisit : pada triwulan 3 / 2024, Current Account bukukan defisit USD 2,2 milyar (0,6% dari GDP) ; lebih rendah dari defisit Q2 sebesar USD 3,2 milyar (0,9% dari GDP) . Adapun faktor pendukung adalah pertumbuhan ekspor nonmigas seiring adanya kenaikan harga komoditas, serta meningkatnya ekspor sejalan dengan perbaikan aktivitas ekonomi domestik.

• IHSG terlihat perlu motivasi lebih kuat untuk menembus Resistance pertama : MA10 pada level 7220, yang bisa buka jalan menuju next Resistance / Target : 7360-7370. Namun sementara ini hal itu sepertinya agak sulit terjadi secara net sell asing masih deras keluar, kemarin mereka terdata membuang IDR 1.09 triliun lagi ke pasar , mentotalkan posisi Foreign Net Sell YTD menjadi IDR 18.51 triliun ; apalagi ketika RUPIAH saat ini mendekati level 16,000 / USD (sesuai prediksi menjelang akhir tahun). NHKSI RESEARCH masih menyarankan lebih banyak sikap WAIT & SEE di penghujung pekan ini secara pasar kita terasa kalah sentimen, sambil persiapkan kemungkinan IHSG masih perlu uji Support di area 7015-6950.

Company News

• SMRA: Melejit 42,98 Persen, SMRA Kuartal III 2024 Raup Laba IDR 933,7 Miliar
• DSSA: Dian Swastatika (DSSA) Rilis Surat Utang IDR 3,5T, Bunga 6,5-8,62 Persen
• LPCK: Lippo Cikarang Dapat Restu Rights Issue 3 Miliar Saham Baru

Domestic & Global News
Jurus Prabowo Kerek Penerimaan Negara: Nikel, Timah, hingga Sawit Masuk Simbara
Northvolt dari Swedia Mengajukan Kebangkrutan, Sebuah Pukulan Bagi Ambisi Kendaraan Listrik di Eropa

Download full report HERE.