Today’s Outlook:

• Pasar saham global menguat pada perdagangan hari Senin (18/11/24) sementara US Dollar bergerak turun namun masih diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam setahun seiring para trader mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga di masa mendatang dari US Federal Reserve. Presiden terpilih Donald Trump sudah mulai melantik beberapa posisi kabinet, mengisi sosok menteri kesehatan dan pertahanan minggu lalu, tetapi posisi kunci untuk pasar keuangan, menteri keuangan dan perwakilan perdagangan belum diisi. Pemerintahan yang akan datang diharapkan untuk fokus pada penurunan pajak dan kenaikan tarif, yang mana dapat memicu inflasi dan membatasi kecepatan The Fed untuk memangkas suku bunga. Imbal hasil Treasury AS sontak merosot dalam perdagangan yang cukup volatile , kemudian mereda dengan yield US TREASURY tenor 10 tahun akhirnya hanya turun 1 basis poin menjadi 4,416%. Hal ini mengindikasikan pasar obligasi mengatakan bahwa masih ada risiko terhadap anggaran & defisit, serta tekanan inflasi mungkin mengintai dalam sistem jika pengenaan tarif akan diberlakukan. Bagaimanapun juga, indeks acuan S&P 500 dan Nasdaq Composite mampu ditutup lebih tinggi, didukung oleh saham energi, layanan komunikasi, dan konsumen. Di sisi lain, Dow Jones Industrial Average terseret turun oleh saham basic material (barang tambang). DJIA turun 0,13% menjadi 43.389,60, sementara S&P 500 naik 0,39% dan Nasdaq menguat 0,60% didukung lonjakan saham TESLA 5% menyusul laporan Bloomberg bahwa pemerintahan Trump akan menyusun kerangka kerja federal untuk kendaraan yang dapat mengemudi sendiri (self-driving vehicles) dan menjadikannya prioritas utama bagi Departemen Transportasi.

• MARKET SENTIMENT : Sementara CEO NVIDIA Jensen Huang beberapa hari yang lalu tengah menikmati gultik Blok M di ibukota Jakarta beserta Najwa Shihab dan Vikram Sinha (CEO Indosat Oredoo) , Nvidia dijadwalkan melaporkan kinerja kuartal ketiga pada hari Rabu, di mana para analis memperkirakan sang juara di kelas chip AI itu akan mencatat lonjakan EPS sebesar 25%, demikian menurut Bank of America Global Research. Adapun harga saham Nvidia sudah naik hampir 3 kali lipat tahun ini, di mana bobotnya telah memberi tenaga 20% pada indeks S&P 500 untuk terbang ke rekor tertinggi. Terakhir harga saham terdepresiasi 1% akibat adanya laporan bahwa Blackwell AI chip mereka mengalami masalah overheating.

– Para pelaku pasar bersiap menyikapi minggu ini yang seharusnya lebih tenang karena gelombang berita makro & politik AS mereda, walau tetap fokus memperhatikan penunjukkan posisi politik pada pemerintahan President Trump yang baru. Meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memperlambat laju pelonggaran kebijakan dan ketidakpastian atas dampak penunjukan kabinet Trump menyebabkan S&P 500 dan Nasdaq mencatat kerugian mingguan terburuk dalam lebih dari 2 bulan pada pekan lalu.

– INDIKATOR EKONOMI : Data US PMI dijadwalkan keluar hari Jumat, sesudah laporan indeks pasar perumahan yang beberapa di antaranya mulai dipublikasi nanti malam, seperti : Building Permits & Housing Starts (Oct). Pelaku pasar juga akan mendengar beberapa komentar dari pejabat Federal Reserve di pekan ini.

• MARKET ASIA & EROPA : Saham Eropa ditutup lebih rendah, terbebani oleh saham real estat dan utilitas. Indeks STOXX 600 ditutup turun 0,06%. Indeks saham MSCI di seluruh dunia naik 2,99 poin, atau 0,35%, menjadi 845,60.

– EUROZONE : angka Inflasi bulan Oct dijadwalkan rilis nanti sore sekitar jam 1700WIB, di mana konsensus perkirakan CPI tahunan bisa saja flat di angka 2.0% yoy, namun ancaman Inflasi memanas secara bulanan terdeteksi sekitar 0.3% mom, dibanding deflasi -0.1% di bulan sebelumnya.

– JEPANG : mencatat Core Machinery Orders (Sept) secara tahunan jatuh tak terduga lebih besar dari perkiraan, ke titik performa terendah dalam 8 bulan.

• CURRENCY & FIXED INCOME : US DOLLAR menguat 0,29% terhadap YEN JEPANG menjadi 154,605. DOLLAR INDEX (DXY) , yang mengukur mata uang terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, turun 0,51% menjadi 106,19, diperdagangkan tepat di bawah puncak satu tahunnya di 107,07. Gubernur BANK OF JAPAN, Kazuo Ueda, menyatakan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut, walau belum ada indikasi jelas mengenai waktu pasti pelaksanaannya.

• KOMODITAS : Harga MINYAK naik menyusul laporan bahwa produksi di ladang minyak Johan Sverdrup Norwegia telah terhenti, menambah keuntungan sebelumnya yang berasal dari eskalasi PERANG RUSSIA – UKRAINE. Harga minyak mentah BRENT ditutup pada USD 73,30 / barel, menguat 3,2%. Harga minyak mentah US WTI ditutup pada USD 69,16 per barel, terapresiasi 3,2%.

– Harga EMAS naik setelah 6 hari merugi, seiring terhentinya lonjakan Dollar AS. Harga spot emas naik 1,93% ke level USD 2.610,73 / ons.

• IHSG terlihat tunduk di bawah Resistance MA10 yang membawanya turun menuju takdir target bottom sekitar 7015-6950. Pengujian level psikologis 7000 ini menyimpan potensi pelemahan terbatas seiring RSI pun terlihat sudah Oversold. Nilai jual asing yang masih deras mendera seminggu terakhir sebesar IDR 4.22 triliun, dan mentotalkan Foreign Net Sell dari awal tahun menjadi IDR 15 triliun, memang membuat RUPIAH masih terkapar lemah di bilangan 15,845 / USD. NHKSI RESEARCH menyarankan para investor / trader untuk lebih banyak pertahankan posisi WAIT & SEE sambil pula menunggu keputusan terkait suku bunga BI7DRR dari RDG BI yang sedianya diluncurkan hari Rabu esok.

Company News

• TBIG: Ungkap Ada Obligasi Jatuh Tempo IDR 1,5T Desember 2024
• PZZA: Pizza Hut Ungkap Tutup 20 Gerai dan PHK 300 Karyawan
• ADRO: Setuju Bagi Dividen USD2,629 Miliar dan Ubah Nama

Domestic & Global News
RUU Pengampunan Pajak Mendadak Masuk Prolegnas 2025, Siap-Siap Tax Amnesty Jilid III
Taiwan Bakal Kerja Sama dengan Uni Eropa soal Chip Semikonduktor

Download full report HERE.