Today’s Outlook:
• Bursa Wall Street bervariasi menjelang rilis data Inflasi AS hari Selasa ini (kira-kira jam 20.30 WIB). Dow Jones Industrial Average naik tipis 0.2% didukung oleh saham Energi dan sektor Kesehatan, sementara S&P500 dan Nasdaq masing-masing melemah 0.1% dan 0.2%. Harga Minyak global menguat menyusul penurunan tajam pekan lalu di tengah kekhawatiran melemahnya demand global, terutama dari China, sang importer terbesar minyak bumi. Kabar tak mengenakkan datang dari Moodys, lembaga pemeringkat utang di mana hari Jumat lalu memangkas outlook utang AS dari stabil menjadi negatif, mengutip defisit fiskal yang besar dan menurunnya kemampuan mengatasi utang; walau tetap menegaskan kembali rating jangka panjang “Aaa”. Peringatan ini datang tepat pada waktu ancaman government shutdown kembali mengudara, di mana saat ini deadline tertanggal 17 November untuk Kongres menyepakati perpanjangan dana operasional demi membuat roda pemerintahan tetap berputar. US CPI (Okt.) diramal melambat menjadi 0.1% mom dan 3.3% yoy, melandai dari posisi bulan sebelumnya 0.4% secara bulanan dan 3.7% secara tahunan. Jika pendinginan Inflasi ini mampu terealisir, mungkin akan sedikit memudarkan pandangan hawkish Federal Reserve Chairman Jerome Powell dan koleganya yang pekan lalu mengatakan bahwa perang melawan Inflasi mungkin belum usai dan tetap terbuka kemungkinan untuk kenaikan suku bunga. Para investor memperkirakan terdapat hampir 86% peluang The Fed mempertahankan suku bunga stabil pada bulan Desember, menurut FedWatch Tool dari CME Group.
• MARKET ASIA: Jepang laporkan Inflasi di tingkat produsen bulan Oktober terdata 0.8% yoy (lebih rendah dari forecast maupun bulan sebelumnya), serta meneruskan deflasi secara bulanan -0.4% mom. Machine Tool Orders dari Jepang kembali terdata drop 20.6% yoy, semakin anjlok dari periode sebelumnya yang sudah minus 11.2%. Di negara tetangga, China merilis data New Loans bulan Oktober yang ternyata lebih besar dari perkiraan senilai CNY 738.4 miliar, namun tetap tidak mengubah posisi Outstanding Loan Growth (Okt.) di posisi 10.9% yoy.
• MARKET EROPA: Siang nanti Inggris akan publikasikan sejumlah data terkait ketenagakerjaan seperti tingkat pengangguran atau Claimant Count Change (Okt.), pertumbuhan rata-rata Upah, serta Unemployment Rate bulan September dimana diprediksi masih relatif sama dengan bulan Agustus di tingkat 4.2%. Sore menjelang malam, Jerman merilis ZEW Economic Sentiment untuk menjelaskan optimisme pasar memandang dunia usaha 6 bulan ke depan, diperlengkap oleh Zona Euro yang akan rilis update GDP kuartal 3 di mana pertumbuhan ekonomi diperkirakan melambat baik secara bulanan maupun tahunan.
• KOMODITAS: Dalam laporan bulanan terbarunya mengenai supply & demand Minyak dunia, OPEC menaikkan perkiraan permintaan minyak dunia pada tahun 2023 menjadi 2,46 juta barel per hari, atau bph – naik 20.000 dari perkiraan sebelumnya. Pada tahun 2024, OPEC melihat permintaan meningkat sebesar 2,25 juta barel per hari, tidak berubah dari bulan lalu. Pertanyaannya sekarang adalah apakah anggota OPEC+, Rusia dan Arab Saudi akan terus melakukan pemangkasan produksi setelah bulan Desember. Pandangan ini tak pelak mengirim harga Minyak WTI dan Brent masing-masing naik 1.4% setelah pekan lalu keduanya rontok 3% – 4%. Sejauh ini, pandangan hawkish yang dipertahankan para pejabat The Fed menjaga US Dollar tetap tinggi, membebani sentimen pasar Minyak bagi negara-negara non-AS.
• IHSG: terlihat mantap bertahan di atas Support krusial MA20 & MA10, mempersiapkan kuda-kuda bagi rencana penembusan Resistance krusial 6870-6900. NHKSI RESEARCH menyarankan para investor/trader pasar modal Indonesia untuk memonitor ketat usaha break out dan bersiap untuk Average Up; sambil menjaga area Support 6790-6800 setia menopang animo market.

Company News
• MIDI : Bukukan Laba Bersih IDR390,51 Miliar
• ARKO : Dirikan Entitas Usaha Anyar di Kalimantan
• ASRI : Laba Melambung 97%

Domestic & Global News
• Menteri: TikTok Lakukan Runding dengan Perusahaan E-commerce Indonesia Tentang Kemitraan
• Joe Biden dan Xi Jinping akan Bertemu di AS, Bahas Isu Strategis

Download full report HERE.