Today’s Outlook:

• Indeks saham dunia tidak banyak bergerak pada perdagangan Senin (12/02/24) sementara kebanyakan bursa Asia masih dalam suasana libur Chinese/Lunar New Year; sementara itu US Dollar merangkak naik menjelang pengumuman Inflasi AS, yang akan memberikan petunjuk lebih lanjut kapan Federal Reserve akan memulai pemotongan suku bunga. S&P500 kembali menyentuh level rekor tertinggi intraday; MSCI world stock index ditutup flat setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak Januari 2022. Laporan US CPI dijadwalkan terbit nanti malam sekitar jam 20.30 WIB, sementara US PPI akan menyusul di pekan ini, demikian pula dengan laporan data Penjualan Retail (Jan.) di hari Kamis. Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada FOMC Meeting berikutnya telah drop signifikan karena beberapa indikator terbaru menunjukkan ekonomi AS tetap kuat. Pasar memperkirakan kemungkinan sebesar 84,5% bahwa suku bunga akan tetap tidak berubah pada bulan Maret. Sebaliknya, peluang penurunan suku bunga setidaknya sebesar 25 basis poin pada bulan Mei telah membesar menjadi 61%, menurut survey CME FedWatch.  Para investor juga telah mengurangi ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa, setelah dua pejabat pekan lalu mengatakan bahwa ECB memerlukan lebih banyak bukti bahwa inflasi telah mereda sebelum dapat menurunkan suku bunga.
• Kemarin Federal Reserve Bank of New York merilis Survei Ekspektasi Konsumen bulan Januari, yang menunjukkan inflasi 1 tahun dan 5 tahun dari sekarang tidak berubah, masing-masing pada angka 3% dan 2,5%. Sementara proyeksi Inflasi 3 tahun dari sekarang akan turun menjadi 2,4%, terendah sejak Maret 2020, dari posisi 2,6% pada bulan Desember. Dollar Index, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang mitra dagang utama lainnya, naik 0,1% pada 104,13. Imbal hasil (yield) US Treasury merosot, dengan obligasi acuan tenor 10-tahun terhenti setelah tiga sesi berturut-turut mengalami kenaikan. Imbal hasil obligasi acuan 10-tahun AS turun 1,9 basis poin menjadi 4,168%, dari 4,187% pada akhir Jumat.
• KOMODITAS: Futures MINYAK berakhir flat antara teritori negatif & positif. Kekhawatiran terhadap masa depan suku bunga acuan dan masalah permintaan global menyebabkan pasar mengambil jeda setelah harga melonjak sekitar 6% pada minggu lalu. Minyak mentah AS WTI naik 8 sen menjadi USD76,92 per barel, sedangkan minyak mentah Brent turun 19 sen menjadi USD82. Di komoditas lain, harga EMAS spot turun 0,3%.
• MARKET ASIA & EROPA: Pagi ini Jepang telah melaporkan indeks harga di kalangan produsen di mana PPI (Jan.) beringsut positif 0.2% yoy, dari posisi flat 0.0% pada bulan sebelumnya. Menjelang siang nanti giliran Indonesia yang akan menelurkan laporan Consumer Confidence (Jan.), disusul serangkaian indikator ekonomi dari Eropa: ketenagakerjaan Inggris, German & Eurozone ZEW Economic Sentiment (Feb.).
• IHSG finally sukses menembus Resistance jangka pendek dari level previous High 7280 dengan demikian sepertinya melapangkan jalan menuju TARGET 7370-7400, kembali ke level all-time-high. Melihat penguatan kemarin ini didukung oleh Foreign Net Buy sebesar IDR1.8 triliun, maka NHKSI RESEARCH menilai tenaga bullish masih akan terus berlangsung hari ini, menjelang Indonesia merayakan pekan demokasi PEMILU PILPRES esok hari.

Company News
• INCO: Sudahi 2023 dengan Laba USD274 Juta
• UNVR: Laba Ambles 11,45% di 2023
• ISAT: Catat Pertumbuhan yang Solid Di Seluruh Lini Bisnis

Domestic & Global News
• Pengusaha Ritel Tolak Turunkan Harga Jual Beras, Ini Alasannya
• IMF: Pertumbuhan Ekonomi Timur Tengah Bakal Melambat Akibat Minyak Mentah dan Konflik Gaza

Download full report HERE.